banner-detik

burts bees

Ngobrol Bareng Michella Ham, Owner Skin Game, Brand Skincare Lokal yang Edukatif dan Inspiratif

seo-img-article

Siapa di sini yang penggemar produk-produk Skin Game? Semakin hari, produknya semakin beragam, dan pendekatan dengan konsumen juga kian menarik.

 

Di tengah maraknya brand skincare lokal yang bermunculan di industri kecantikan Indonesia, Skin Game menjadi salah satu yang mudah diingat karena campaign-campaign yang menarik.

Aktif di media sosial seperti Instagram dan Twitter, Skin Game tampak akrab dengan para konsumen dan followers, serta kerap menyampaikan informasi dan edukasi penting seputar perawatan kulit. Dalam profil akun Instagram mereka, Skin Game bahkan menuliskan “50% selling, 50% educating”. Itu jelas sangat terasa dari apa yang brand sampaikan di setiap postingan mereka. Bukan sekadar berlomba lewat produk yang diluncurkan, Skin Game menawarkan sesuatu yang lain, yang membuat para beauty enthusiast merasa lebih dekat dan dimengerti.

Female Daily kemudian menyempatkan berbincang singkat dengan Michella Ham, seorang gadis muda yang merupakan owner dari brand lokal satu ini. Simak, yuk!

Skin Game terkenal sebagai brand lokal yang edukatif dan sangat dekat dengan konsumennya, konsep ini apakah memang diciptakan dari awal Skin Game berdiri atau berjalan seiring waktu?

“Menjadi brand yg edukatif dan dekat dengan konsumen adalah rencana kami sejak awal. Namun, di awal berdiri, kami juga sempat kebingungan, bagaimana caranya bisa deliver message tersebut. Kami sempat trial & error konten, sampai akhirnya seiring berjalannya waktu barulah menemukan cara komunikasi yang nyaman untuk bisa menyampaikan pesan-pesan penting tersebut.”

Campaign Skin Game juga selalu menarik dan berbeda dengan yang lainnya. Bahkan sering kali membahas hal-hal di luar beauty. Ada alasan khusus nggak di balik hal ini?

Karena Skin Game ingin menjadi seorang teman dan membangun relasi erat, tentunya konten kami nggak  melulu tentang jualan. Kami inginnya, saat audience lihat konten Skin Game, mereka merasa melihat media sosial seorang teman, bukan sebuah brand, sehingga diselipkan beberapa konten yang non beauty juga, yang tentunya tetap menarik dan relate dengan banyak orang.

Baca juga: Skin Game, Skincare Lokal yang Produknya Sold Out Terus! | Brand of The Month

Bolehkah disebutkan campaign apa saja yang sudah dijalankan sampai saat ini?

“Pada Valentine 2022 lalu, kami sempat mengangkat campaign Born This Way dengan para muse yang unik. Untuk daily content, kami memang sering mengangkat bahwa Skin Game adalah genderless skincare dan menggunakan orang-orang dari berbagai gender. Karena kami percaya, setiap orang berhak punya kulit yang sehat. Gender apapun bisa punya permasalahan kulit, jadi semua orang memang harus belajar merawat kulitnya.

Untuk International Women’s Day, kami juga sempat berkolaborasi dengan juru parkir wanita yang sangat menginspirasi. Kami juga melibatkan customers sebagai muse di tampilan billboard kami. Alih-alih menggunakan model atau superstar sebagai bintang iklan, kami memang sering menunjukkan wajah para konsumen kami, supaya rasanya lebih dekat dengan semua orang.”

Baca juga: Review Skin Game Acne Warrior, Obat Jerawat yang Gentle untuk Kulit Sensitif

Iklan Skin Game di KRL sempat viral di media sosial. Apakah ada treatment khusus di dunia marketing yang memang ingin disampaikan oleh Skin Game?

“Desain ijazah pada poster yg terpajang di KRL tujuannya adalah familiarity. Siapa sih orang Indonesia yang nggak hafal dengan bentuk ijazah? Tentunya desain ijazah sangat mudah dipahami siapa saja, dari gender dan kalangan apa saja! Orang-orang sangat familiar kalau ijazah melambangkan sebuah kesuksesan, kelulusan, atau pencapaian. Nah, instead of menggunakan muses profesional, kami justru mengangkat cerita sukses dari para customers yang dibalut ke dalam desain ijazah. Jadi, progress mereka dalam merawat kulit dengan Skin Game terpampang jelas dan bisa menggugah teman-teman lainnya.”

Sejauh ini, apa sih tantangan jadi brand skincare lokal di antara lautan brand lain yang bermunculan dan sangat produktif?

“Sangat senang dan bangga banget, karena industri kecantikan lokal terus berkembang. Namun, sebagai indie brand dengan modal terbatas, tentu merasa sangat kelelahan karena harus keep up dengan brand besar dengan budget marketing yang sangat besar. Namun, kami terus berusaha maksimal sebisa kami, meluncurkan produk yang dibutuhkan masyarakat dan mengedukasi tentang kulit setiap hari. Dari perjalanan kami di Skin Game, kami juga ikut belajar banyak setiap harinya. It’s fun yet exhausting, learning something new everyday!”

Baca juga:  BLP Skin Dirilis, Simak Obrolan Seru FD dengan Lizzie Parra!

Ada tanggapan untuk “fast beauty” yang terjadi sekarang ini? Seperti di industri mode yang terkenal dengan “fast fashion”, banyak brand beauty yang juga produksi masal atau gencar mengeluarkan banyak produk dalam waktu singkat.

“Saya yakin semua brand memiliki strateginya masing-masing. Sebagai pelaku usaha, it’s a good move untuk meningkatkan awareness terhadap brand karena setiap adanya produk baru pasti menjadi bahan perbincangan masyarakat online.”

Baca juga: Fast Beauty, Fenomena yang Tidak Kalah Mengkhawatirkan Saat Ini

 

Ada nggak trik khusus menghadapi konsumen dan netizen gen Z yang cenderung lebih kritis dan suka mencoba banyak hal baru?

“Simply listen to them!”

Apa tanggapan kamu sebagai salah satu owner brand beauty tentang maraknya industri kecantikan lokal di Indonesia, dan juga negara-negara lain di Asia seperti Malaysia, Singapore, Thailand? Asian beauty industry is growing!

“Saya bangga bisa menjadi bagian kecil dari industri kecantikan yang sangat diminati banyak orang. Namun, saya sangat berharap, sekalipun dengan semakin banyaknya brand, semoga kita semua bisa selalu bersaing dengan sehat. Berharap juga para founders menghadirkan beauty brand yang bukan hanya untuk profit semata, tapi tujuan utamanya adalah untuk kesehatan kulit konsumennya!”

Baca juga: 7 Brand Kecantikan Berkonsep Eco-Friendly Ini Layak Dicoba!

Itulah obrolan singkat FD dengan Michella Ham, owner dari Skin Game. Seru, ya? Gimana, kamu setuju nggak dengan yang dikatakan Michella? FD juga mau tahu dong, apa saja sih produk Skin Game favorit kamu? Share di kolom komentar ya!

 

Image: dok. Skin Game

Slow Down

Please wait a moment to post another comment