
Saat sudah memasuki usia remaja, banyak yang menyarankan untuk mulai rajin membersihkan vagina dengan daun sirih. Apakah penggunaannya memang efektif?
Untuk kaum perempuan sudah nggak asing dengan kebiasaan membersihkan vagina dengan daun sirih, bukan? Bila mendengar dari para orang tua, melakukan cara ini bisa menjaga kebersihannya dan menghalau bakteri jahat. Namun, apakah penggunaanya memang benar efektif dan membersihkan vagina adalah step yang perlu dilakukan? Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut ya!
Baca juga: Mengenal Boreh, Lebih dari Perawatan Kecantikan Turun-Temurun Khas Bali

Mari mengenal tentang daun sirih terlebih dahulu. Merupakan tanaman herbal yang banyak tumbuh merambat di pohon atau dinding, di Indonesia sendiri tanaman ini bisa ditemukan di berbagai daerah. Walaupun terkenal sebagai flora khas provinsi Kepulauan Riau, namun penyebutan untuk daun sirih di berbagai daerah di Indonesia cukup beragam. Mulai dari ‘suruh’ di Jawa, ‘bido’ di Ternate, ‘base’ di Bali, hingga ‘amo’ di Ambon.
Manfaat dari daun sirih untuk tubuh meliputi menurunkan kadar gula darah, mempercepat penyembuhan luka, dan banyak yang meyakini juga bahwa tumbuhan ini memiliki manfaat untuk menjaga kebersihan organ intim perempuan. Banyak yang mempercayai bahwa air rebusan dari daun sirih bisa digunakan untuk membersihkan vagina karena daun ini memiliki sifat antiseptik dan anti-jamur. Makanya banyak yang menggunakannya sebagai solusi keputihan. Tetapi, memangnya apakah benar demikian?
Baca juga: Batimung, Ritual Pernikahan Adat Banjar yang Bikin Pengantin Tampil Cantik!

Berbicara mengenai manfaat daun sirih untuk tubuh, memang benar kalau bisa menjadi solusi pengobatan tradisional yang kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, apakah benar-benar perlu untuk menggunakan air rebusannya untuk membersihkan vagina?
Nah, mari mengetahui dahulu mengenai perlu atau nggak mencuci vagina. Jika melansir dari Healthline, mencuci organ intim ini bukan sesuatu yang perlu untuk dilakukan dan yang benar adalah membersihkan vulva. Ini meliputi organ bagian luar pada vagina, yaitu klitoris, serta labia majora dan minora. Bagian-bagian ini lah yang perlu untuk kamu bersihkan.
Kenapa hanya vulva yang perlu dicuci? Itu karena vagina mampu menjaga keseimbangan pH dan menjaga kebersihannya sendiri secara alami. Oh iya, di dalam vagina juga terdapat banyak bakteri baik yang memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan pH idealnya yaitu sedikit asam. Dengan terjaga keseimbangan pH-nya, maka bakteri jahat sulit bertumbuh dalam vagina. Oleh karena itu, membersihkan vagina dengan menggunakan sabun atau air rebusan daun sirih bisa membuat pH di dalam vagina jadi terganggu dan memicu iritasi, lho.
Baca juga: Mengenal Rizki Juniansyah, Peraih Emas Olimpiade Paris 2024 Termuda dari Indonesia!
Iritasi yang bisa dialami oleh perempuan yang terlalu sering menggunakan air rebusan daun sirih adalah alergi yang menimbulkan rasa gatal dan meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur. Infeksi bakteri ini pun bisa memicu berbagai penyakit organ intim, contohnya vaginosis bakterialis. Namun, jika kamu ingin menggunakan air rebusan daun sirih, cukup menggunakannya untuk membersihkan bagian vulva saja. Dengan catatan, jangan terlalu sering juga untuk penggunaannya, ya!
Salah satu tips yang Healthline highlight untuk menjaga kebersihan vagina adalah cukup cuci dengan air bersih tanpa menggunakan sabun, apalagi yang ada wanginya dan beberapa rebusan air dari tanaman. Soalnya, kebersihannya belum tentu terjaga jika kamu menggunakan air rebusan dari tanaman. So, untuk menjaga kebersihan dari organ intim, kamu hanya perlu rajin mengganti pakaian dalam, menjaga gaya hidup sehat, dan membasuhnya dengan air bersih, ya!
Images: Dok. iStock
Edited by Rahajeng Prandiena