editors note
14 Sep 2020
PSBB Efektif atau Nggak?
Boleh ya, di artikel kali ini saya ngasih sedikit pendapat mengenai keputusan PSBB ini dan kenapa menurut saya, PSBB wajib dijalankan dan bahkan perlu dibuat lebih ketat lagi.
Hari ini, tanggal 14 September 2020, pemerintah kembali menerapkan PSBB. Tentunya banyak yang pro dan juga kontra mengenai keputusan ini. Ada yang mengatakan bahwa PSBB tahap pertama saja nggak sukses, kenapa harus dibuat PSBB tahap ke-2? Selain merasa PSBB nggak efektif, banyak juga yang nggak setuju dengan pemberlakuakn PSBB ke-2, karena merusak bisnis atau keuangan yang mulai stabil beberapa minggu belakangan.
Iya benar, PSBB itu memang mengacaukan bisnis dan pemasukan orang-orang. Saya pun merasakan hal tersebut kok. Di mana 2nd job saya sebagai MUA, yang mulai masuk bookingan, sekarang kembali dicancel para calon bride. Kesal? Lebih ke sedih sih. Menurut saya PSBB ke-2 ini memang dibutuhkan dan bahkan perlu dibuat lebih ketat lagi oleh pemerintah.
Tapi kan PSBB pertama saja nggak efektif, buat apa yang ke-2?
Banyak faktor yang bikin PSBB pertama nggak menurunkan kurva COVID-19 di Indonesia. Pertama adalah lamanya dilakukan rapid test untuk seluruh masyarakat. Kalau ini dilakukan lebih cepat dan merata, pasti bisa kok mencegah penyebaran COVID yang lebih luas di Indonesia. Kedua, kedisiplinan masyarakat. Walaupun sudah diberlakukan PSBB, masih banyak kok, yang colong-colongan untuk mengadakan acara pesta, nggak jaga jarak, dll. Lalu terakhir, banyak orang-orang yang berkedok menjaga kesehatan dengan cara olahraga di ruang terbuka :).
Jadi gimana mau efektif? Orang kitanya saja nggak ngebantu. Masa iya beban menurunkan angka COVID-19 ini hanya dibebankan ke pemerintah saja? Kitanya nggak mau bantu? Ya nggak bisa gitu dong. Sebagai warga Indonesia, kita juga wajib dong menjaga negara ini? Jadi hal apa saja yang bisa kita lakukan sih?
Di rumah saja
Bosen dengar pesan ini? Pesan ini nggak akan dipromokan terus, kalau rakyatnya sudah menjalankan. Memang saatnya sekarang butuh di rumah saja, supaya penyebaran COVID-19 ini nggak makin membesar dan bikin klaster terbaru. Contohnya sekarang, mulai banyak klaster keluarga, di mana hal ini bisa terjadi karena beberapa orang mulai kerja kantoran dengan jam normal, atau mulai banyak yang hang-out di mall sejak diberlakukannya PSBB transisi.
Baca juga: 10 Serial Netflix untuk Menemani Social Distancing Karena Corona
Kalau bosan gimana?
Semua orang pasti merasakan bosan dan merasa butuh liburan atau staycation. Nah, di sini sih kreativitas kalian harus digali, haha. Gimana caranya di rumah saja tapi nggak bosen? Banyak hal yang bisa dilakukan kok sebenarnya, misalnya mulai coba-coba hobi baru, bisa masak, gambar, bikin prakarya atau bikin konten. Bonusnya nih, kalau ternyata hobi iseng-iseng kalian ini bagus, bisa dijadiin sumber pemasukan baru. Female Daily juga sudah pernah buat beberapa artikel untuk menemani kebosanan kalian saat di rumah saja, jadi coba cek-cek artikel lainnya deh.
Baca juga: Social Distancing Bikin Mati Gaya? Coba 4 Perawatan Kecantikan Ini di Rumah
Butuh olahraga nih!
Olahraga untuk beberapa orang memang menjadi kewajiban. Soalnya olahraga itu nggak cuma bagus untuk badan, tapi juga untuk kesehatan mental. Boleh saja olahraga, tapi cari deh jenis-jenis olahraga yang bisa kalian lakukan di rumah saja. Cek saja Youtube dan Instagram, pasti banyak banget konten olahraga di rumah yang bisa kalian praktikan.
Baca juga: Studio Olahraga Tutup? Ini Cara Olahraga di Rumah Selama Social-Distancing
Tapi gue olahraganya tuh lari!
Kalau suka lari, berarti olahraga kamu adalah cardio ya? Banyak banget olahraga yang mirip lari atau kardio yang bisa kamu lakuin di rumah. Coba latihan dance ala K-pop deh, dijamin capenya sama seperti lari keliling lapangan, haha. Tersimpel, ya lari-lari di dalam rumah atau naik turun tangga saja. Atau kalau kalian tim 10.000 langkah perhari, bisa poco-poco atau jalan di tempat saat sedang nonton TV atau main game. Jadi jangan jadiin olahraga sebagai alasan kamu harus ke luar rumah.
Kangen kerabat! Main deh sebentar ke rumahnya, pakai masker dan jaga jarak kok!
Ngerti kok, kita manusia butuh banget bersosialisasi. Interaksi melalui video call, zoom atau apapun yang menggunakan internet, memang nggak cukup untuk kita. Rasanya butuh ketemu dan tatap-tatapan muka, baru kebutuhan sosialisasinya terpenuhi. Tapi jangan yuk, walaupun kalian tetap melakukan protokol kesehatan.
Main deh sebentar ke rumahnya, pakai masker dan jaga jarak kok!
Ah, boleh kali ya main ke rumah temen A? Soalnya dia juga #dirumahaja dari kemarin, jadi pasti dia clear dari Corona. Ehm NO! Mau dia teman, sahabat, pacar, keluarga, atau apapun hubungan kalian, jangan deh ngelakuin hal ini. Kenapa? Lagi-lagi kita nggak tahu lho, kita ini carrier atau nggak. Ada kabar juga kalau ternyata virus Corona kemungkinan airborne, jadi bisa saja yang tadinya kamu dan teman kamu ini negatif Corona, tapi karena kamu jalan keluar, malah membawa dan bikin kalian terpapar corona. Jadi ya sudah yuk, silahturaminya by online dulu saja.
Jadi kalau mau PSBB ke-2 ini efektif, kita juga harus nurut sama aturan dan bantu pemerintah. Kalau kitanya saja masih suka ngelonggar-longgarin aturan, ya jangan harap PSBB ke-2 ini akan efektif. Jadi balik lagi, lihat diri kalian gimana? Jangan nunjuk-nunjuk dan komplain. Yuk, sama-sama kita ikutin aturan dan #dirumahaja, demi kebaikan bersama :).
Image source: instagram.com/dkijakarta/