health wellness
12 Jul 2024
PMS Bikin Kamu 'Merasa Jelek' dan Lebih Emosional? Kenali Fase Luteal di Siklus Menstruasi
Kondisi kulit memburuk, berat badan naik, hingga gangguan mood. Apa sebenarnya yang terjadi di fase luteal sebelum menstruasi?
Sebelumnya, FD sudah sempat membahas tentang pentingnya menggunakan tracker untuk siklus menstruasi. Bisa manual dengan kalender biasa ataupun kalau mau yang lebih mudah dan detail, bisa dengan aplikasi menstrual cycle tracker juga. Salah satunya adalah agar kamu bisa memantau gejala-gejala yang dirasakan sebelum dan ketika menstruasi berlangsung. Yes, let’s talk about the ‘hell week’ that is PMS!
gotta learn how to track your cycle. most people only know about their menstrual + ovulation. pay attention to how you feel during your follicular phase + your luteal phase as well. https://t.co/3QijgLYB5a
— taylor melancholy 🌿 (@animatedSUSHI) July 9, 2024
Pasti sudah familiar dengan istilah PMS (Pre-Menstrual Syndrome) kan? Hari-hari yang ‘menyiksa’ bagi banyak perempuan sebelum menstruasi ini punya istilah lain, yaitu fase luteal. Akhir-akhir ini, konten dan meme tentang ‘luteal phase’ lagi sering banget muncul di TikTok dan X. “You’re not ugly, it’s just your luteal phase” atau pertanyaan-pertanyaan seperti “Am I depressed or am I just in luteal phase?” juga banyak berseliweran. Bagi banyak orang, fase luteal ini nggak hanya berpengaruh ke kondisi fisik, seperti nyeri saja, tapi juga berdampak ke psikis. Bisa bikin rasa percaya diri menurun hingga ‘merasa jelek’, emosional, bahkan sampai muncul suicidal thoughts.
Baca juga: Bantu Ketahui Siklus Menstruasi, Apakah Menggunakan Period Tracker Penting?
Kapan fase luteal dimulai?
Fase luteal umumnya terjadi di hari ke-20 sampai ke-28 dari siklus menstruasi atau seminggu sebelum menstruasi dimulai. Di fase ini, dinding rahim menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Folikel yang pecah dan mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum, hence the name ‘luteal phase’. Korpus luteum sendiri adalah jaringan yang terbentuk di ovarium dan berperan dalam produksi hormon progesteron yang membuat lapisan dinding rahim semakin tebal.
Gejala yang dirasakan
Akibat produksi hormon progesteron yang mendadak meningkat, tubuh kita jadi terasa kacau. Gejala yang paling sering dirasakan adalah meningkatnya rasa lapar, bloating, muncul jerawat, dan kondisi kulit memburuk. Makanya banyak yang ‘merasa jelek’ hingga mempengaruhi rasa percaya diri ketika fase luteal ini terjadi.
Gejala fisik lainnya adalah, jadi mudah lelah, nyeri di persendian, sakit kepala, dan demam. Apakah kamu juga pernah merasa jadi susah tidur sebelum mens? Itu juga salah satu gejala yang umum terjadi.
Lebih dari sekadar rasa percaya diri yang menurun, ‘kekacauan’ yang terjadi saat fase luteal ini juga bisa mempengaruhimu secara psikis. Jadi mudah marah atau nangis, gampang tersinggung, bahkan nggak jarang yang merasa self-worth-nya turun, muncul perasaan putus asa, sampai ada pikiran bunuh diri.
So, yes, it is indeed a serious matter. Dengan tracking fase luteal, kamu juga lebih bisa mengambil keputusan tepat untuk meringankan gejala-gejalanya.
Baca juga: Ini 4 Mitos tentang Menstruasi yang Sering Dipercaya! Seperti Apa Faktanya?
Yang perlu kamu perhatikan
Bila gejala yang kamu rasakan masih relatif ringan, kamu bisa mengatasinya dengan self-care seperti quality time, pergi ke spa untuk massage. Obat penghilang nyeri over the counter, seperti paracetamol, ibuprofen, dan aspirin, biasanya juga disarankan apa bila rasa nyeri mulai mengganggu keseharian.
Tapi kalau gejalanya terasa intens dan ekstrem, kamu perlu waspada akan kemungkinan adanya Premenstrual Dysphoric Disorder atau PMDD. Tentunya, hal ini nggak boleh self-diagnose dan perlu dikonsultasikan langsung ke dokter, ya.
Baca juga: Sering Mengalami Nyeri Menstruasi? Hati-hati, Bisa Jadi Dismenore Sekunder!
@lulutheherbalist Our hormones are always fluctuating- A reminder to be gentle with yourself ❤️ #lutealphase #periodproblems #periodtips #moodswings #pms #hormonal #hormones #hormonalimbalance #anxietyrelief ♬ Mr. forgettable – . ♬ ❦
Jadi, ‘merasa jelek’, berat badan naik, dan lebih emosional dari biasanya selama seminggu sebelum mens itu normal. Just keep calm and push through, kamu akan kembali jadi dirimu sendiri lagi kok setelah mens selesai.
Images: dok. iStock