banner-detik

industry news

Berhasil Mengelola Sampah hingga 35 Ribu Ton di 2023, Simak Langkah Besar Rekosistem di 2024!

seo-img-article

Mulai dari mengelola sampah sendiri, Rekosistem sukses membuat langkah berarti untuk keberlanjutan lingkungan Indonesia!

Dalam upaya berkontribusi untuk pengelolaan sampah di Indonesia yang lebih optimal dan berdampak, Rekosistem sebagai Climate-Tech Startup di Indonesia, mencatat sejumlah pencapaian signifikannya sepanjang 2023. Keberhasilan mereka mengumpulkan total 35 ribu ton sampah tahun lalu, merupakan peningkatan sebesar 84,2% dibandingkan tahun 2022!

Ernest Layman, CEO dan Co-Founder Rekosistem menyampaikan melalui siaran pers, “Pertumbuhan pesat ini didukung oleh perusahaan-perusahaan dan masyarakat yang telah mempercayai kami dalam mengolah sampah secara transparan dan dengan prinsip ekonomi sirkular. Melalui aplikasi Rekosistem, para pelanggan kami dapat mengukur dampak nyata mereka terhadap lingkungan dan komunitas.”

kelola sampah dengan rekosistem

Baca juga: Kahf Ajak Masyarakat Hidupkan #DetikDetikBerkahf dengan Maksimalkan Keberkahan di Bulan Ramadan!

“Atas pencapaian ini, aplikasi Rekosistem berhasil meraih honorable mentions di Google Play’s Best of 2023 di Indonesia untuk kategori Best Apps for Good. Kami juga terus membuka fasilitas baru agar dapat menopang antusiasme pelanggan kami dalam mengelola sampah mereka,” lanjutnya.

 

Kolaborasi dengan Perusahaan Milik Negara

Selain mendaur ulang bahan-bahan sampah seperti botol plastik, Rekosistem juga memanfaatkan sampah yang sulit didaur ulang untuk menjadi material alternatif, bahkan energi terbarukan. Hal ini dilaksanakan oleh Rekosistem dengan menjalin kerjasama dengan PLN yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dalam upaya transisi energi untuk mengurangi emisi karbon melalui pemanfaatan sampah organik dan sampah kota sebagai sumber energi.

kelola sampah dengan rekosistem

 

Berawal dari Lingkup Kampus

“Awalnya, saya dan Ernest mendirikan Kahiji dengan tujuan awal untuk menciptakan komunitas hijau di Universitas Katolik Parahyangan saja, mengingat kami berdua adalah alumni dari sana, hingga akhirnya kami meluncurkan Rekosistem 3 tahun lalu,” ucap Joshua Valentino, COO dan Co-Founder Rekosistem.

“Kami telah berkembang pesat sehingga pencapaian ini menandai kesadaran yang semakin meningkat di masyarakat Indonesia terhadap masalah sampah yang sebelumnya belum dapat perhatian serius. Kami berharap melalui kampanye #PilahKemasSetor, kita semua dapat membentuk gaya hidup yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab terhadap sisa kemasan produk pasca konsumsi,” lanjutnya.

 

For a Better Tomorrow

Nantinya, Rekosistem akan terus meningkatkan teknologi pengelolaan sampah dengan menggunakan sistem pengelolaan sampah terintegrasi, yaitu penerapan Internet of Things (IoT) dan Machine Learning (ML) untuk menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi pengumpulan sampah. Tujuannya adalah untuk membangun kapasitas hingga 20 ribu ton per bulan di tahun 2025.

Baca juga: ‘We See Equal’, Program Milik P&G dan Save The Children yang Menghadirkan Ruang Aman Bagi Anak-Anak!

Hingga saat ini, pencapaian Rekosistem tidak terlepas dari dukungan dan kesadaran kolektif dari masyarakat. Rekosistem telah melayani lebih dari 150 perusahaan dan telah memiliki jumlah karyawan tetap, mitra pekerja maupun mitra bisnis lebih dari 600 orang.

Wah, semoga langkah besar ini bisa membuat Indonesia jadi lebih baik lagi ya! Kalau ingin menjadi bagian dari perubahan dengan mengelola sampah secara benar, kamu bisa coba download aplikasi Rekosistem melalui Google Play Store atau App Store.

 

Image: Rekosistem.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment