Kalau kemarin saya sudah membahas mengenai masalah rambut rontok setelah terpapar virus COVID-19, di artikel ini akan membahas gimana caranya mengurangi kerontokan tersebut. Tentunya tips ini diberikan oleh dokter, yaitu dr.Arini Widodo.SpKK.
Baca juga: 5 Perawatan Rambut Rontok yang Harganya di Bawah 50 Ribu!
Kerontokan rambut setelah COVID-19 bisa muncul pada beberapa orang saat atau setelah sembuh dari infeksi tersebut. Sebenarnya dapat membaik dengan sendirinya, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tidak memperparah kondisi tersebut :
Baca juga: 6 Vitamin Rambut untuk Bikin Rambut Rontok dan Kering Jadi Lebih Sehat!
“Perawatan utama untuk kerontokan rambut terutama telogen effluvium adalah mengoreksi penyebab yang mendasari dan menghilangkan pemicu stress. Bisa melibatkan pengobatan penyakit yang mendasarinya, menghentikan pengobatan, atau memperbaiki kekurangan nutrisi. Semua pasien ini telah pulih dari infeksi COVID-19, sehingga penyebab stress utama telah teratasi. Namun, diketahui bahwa TE dapat bertahan berbulan – bulan atau lebih lama setelah stress awal. Pengobatan yang sering diberikan untuk mengatasi masalah ini adalah minoxidil topical (memerlukan resep dari dokter). Namun, edukasi kepada pasien berperan penting dalam pengobatan kondisi ini, di mana perlu diberikan pengertian bahwa rambut pada akhirnya akan berhenti rontok dan mulai tumbuh kembali, tetapi mungkin diperlukan waktu hingga 18 bulan agar ketebalan rambut kembali seperti semula. Hal ini perlu disampaikan untuk mencegah stress yang berkepanjangan pada pasien.”
“Hubungan zinc dengan telogen effluvium belum dapat disimpulkan, karena hasilnya bervariasi. Supplementasi biotin membantu pada seseorang dengan defisiensi biotin. Supplemen vitamin D pada seseorang dengan defisiensi vitamin D, membantu untuk mengatasi kerontokan rambutnya. Defisiensi besi sering terjadi pada wanita dengan kerontokan rambut, sehingga suplementasi besi pada seseorang dengan level ferritin atau besi yang rendah akan membantu. Pada seseorang yang vegan dapat menggunakan supplementasi l-lysine.
Terlalu banyak (toksisitas) supplemen vitamin A, selenium dan vitamin B2 (riboflavin) justru dapat mengakibatkan kerontokan rambut.
Pemberian suplemen tambahan selama pengobatan COVID-19 pada keadaan tertentu, bisa membantu untuk menjaga kesehatan rambut. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian suplemen berupa multivitamin maupun mineral tertentu, jika diberikan dalam dosis yang terlalu tinggi atau melebihi kebutuhan tubuh, dapat meningkatkan kemungkinan munculnya kerontokan rambut. Diantaranya yaitu mengonsumsi selenium, vitamin A, dan vitamin B2 secara berlebihan bisa sering dikaitkan dengan munculnya risiko kerontokan rambut. Sehingga perlu diperhatikan dan perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu, untuk memastikan apakah vitamin atau mineral yang kurang sehingga boleh diberikan dalam bentuk suplemen untuk membantu masalah kerontokan rambut tersebut. Supplementasi tambahan apabila tidak ada defisiensi vitamin tidak terbukti menguntungkan.”
Semoga tips yang diberikan oleh dr.Arini Widodo.SpKK ini bermanfaat ya untuk kalian. Poin penting menurut saya adalah perhatikan asupan vitamin kalian. Seperti yang dokter sudah katakan, mengkonsumsi vitamin berdosis tinggi, malah bisa menyebabkan kerontokan.