banner-detik

beauty school

Tips Mengatasi Rambut Rontok Karena COVID-19

seo-img-article

Kalau kemarin saya sudah membahas mengenai masalah rambut rontok setelah terpapar virus COVID-19, di artikel ini akan membahas gimana caranya mengurangi kerontokan tersebut. Tentunya tips ini diberikan oleh dokter, yaitu dr.Arini Widodo.SpKK.

Baca juga: 5 Perawatan Rambut Rontok yang Harganya di Bawah 50 Ribu!

Adakah tips untuk mengurangi efek rambut rontok setelah COVID-19?

Kerontokan rambut setelah COVID-19 bisa muncul pada beberapa orang saat atau setelah sembuh dari infeksi tersebut. Sebenarnya dapat membaik dengan sendirinya, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tidak memperparah kondisi tersebut :

  • Cuci dan kondisikan rambut tanpa membuatnya trauma. Rambut yang menipis atau rontok sangat rapuh dan mudah rusak.
  • Gunakan shampoo yang lembut. Beberapa shampoo dapat menghilangkan kelembapan dari rambut
  • Gunakan conditioner yang bisa melembapkan rambut setelah setiap keramas. Conditioner melapisi helai rambut dan dapat mengurangi kerusakan dan ujung bercabang.
  • Manfaatkan conditioner tanpa bilas. Dengan menerapkan ini setiap kali selesai keramas dapat membantu mengurangi kerusakan, ujung bercabang, dan keriting
  • Jangan gosok-gosok rambut dengan handuk
  • Hentikan melakukan pewarnaan di rumah, pengeritingan, pelurusan kimia, dan relaksasi.
  • Batasi penggunaan alat pengeriting rambut, catokan, dan sisir panas. Gunakan alat – alat ini hanya pada acara khusus.
  • Gunakan pengaturan panas terendah pada pengering rambut. Jika memungkinkan, lebih baik untuk membiarkan rambut kering secara alami daripada menggunakan pengering rambut.
  • Berhenti mengikat rambut dengan kencang.
  • Jika memiliki kebiasaan memelintir rambut di sekitar jari atau menariknya, cobalah untuk berhenti karena kebiasaan ini dapat melemahkan rambut yang sudah rapuh, dan menyebabkan lebih banyak rambut yang rontok
  • Sisir rambut dengan lembut. Jangan menarik rambut saat menyisir karena dapat menyebabkan kerontokan rambut
  • Coba untuk berhenti merokok, karena merokok dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh yang dapat memperburuk kerontokan rambut
  • Makan bergizi. Jika tidak mendapatkan cukup nutrisi seperti zat besi atau protein, hal ini bisa menyebabkan kerontokan rambut.
  • Makan terlalu sedikit kalori setiap hari juga dapat menyebabkan kerontokan rambut yang signifikan
  • Jika ingin mengonsumsi suplemen untuk membantu menumbuhkan rambut, cari tahu isi suplemen tersebut, mulai dari vitamin atau mineral yang memang dibutuhkan oleh tubuh. Tes darah perlu dilakukan untuk mendapatkan cukup nutrisi tertentu. Mendapatkan terlalu banyak nutrisi tertentu (selenium, vitamin A, dan vitamin E) telah dikaitkan dengan kerontokan rambut

Baca juga: 6 Vitamin Rambut untuk Bikin Rambut Rontok dan Kering Jadi Lebih Sehat!

Lalu post-COVID-19, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi rambut rontok ini?

“Perawatan utama untuk kerontokan rambut terutama telogen effluvium adalah mengoreksi penyebab yang mendasari dan menghilangkan pemicu stress. Bisa melibatkan pengobatan penyakit yang mendasarinya, menghentikan pengobatan, atau memperbaiki kekurangan nutrisi. Semua pasien ini telah pulih dari infeksi COVID-19, sehingga penyebab stress utama telah teratasi. Namun, diketahui bahwa TE dapat bertahan berbulan – bulan atau lebih lama setelah stress awal. Pengobatan yang sering diberikan untuk mengatasi masalah ini adalah minoxidil topical (memerlukan resep dari dokter). Namun, edukasi kepada pasien berperan penting dalam pengobatan kondisi ini, di mana perlu diberikan pengertian bahwa rambut pada akhirnya akan berhenti rontok dan mulai tumbuh kembali, tetapi mungkin diperlukan waktu hingga 18 bulan agar ketebalan rambut kembali seperti semula. Hal ini perlu disampaikan untuk mencegah stress yang berkepanjangan pada pasien.”

 

Ketika sedang masa penyembuhan, kita diminta untuk minum multivitamin dan juga Zinc, bukankah harusnya ini membantu untuk menjaga kesehatan rambut?

“Hubungan zinc dengan telogen effluvium belum dapat disimpulkan, karena hasilnya bervariasi. Supplementasi biotin membantu pada seseorang dengan defisiensi biotin. Supplemen vitamin D pada seseorang dengan defisiensi vitamin D, membantu untuk mengatasi kerontokan rambutnya. Defisiensi besi sering terjadi pada wanita dengan kerontokan rambut, sehingga suplementasi besi pada seseorang dengan level ferritin atau besi yang rendah akan membantu. Pada seseorang yang vegan dapat menggunakan supplementasi l-lysine.

Terlalu banyak (toksisitas) supplemen vitamin A, selenium dan vitamin B2 (riboflavin) justru dapat mengakibatkan kerontokan rambut.

Pemberian suplemen tambahan selama pengobatan COVID-19 pada keadaan tertentu, bisa membantu untuk menjaga kesehatan rambut. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian suplemen berupa multivitamin maupun mineral tertentu, jika diberikan dalam dosis yang terlalu tinggi atau melebihi kebutuhan tubuh, dapat meningkatkan kemungkinan munculnya kerontokan rambut. Diantaranya yaitu mengonsumsi selenium, vitamin A, dan vitamin B2 secara berlebihan bisa sering dikaitkan dengan munculnya risiko kerontokan rambut. Sehingga perlu diperhatikan dan perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu, untuk memastikan apakah vitamin atau mineral yang kurang sehingga boleh diberikan dalam bentuk suplemen untuk membantu masalah kerontokan rambut tersebut. Supplementasi tambahan apabila tidak ada defisiensi vitamin tidak terbukti menguntungkan.”

Semoga tips yang diberikan oleh dr.Arini Widodo.SpKK ini bermanfaat ya untuk kalian. Poin penting menurut saya adalah perhatikan asupan vitamin kalian. Seperti yang dokter sudah katakan, mengkonsumsi vitamin berdosis tinggi, malah bisa menyebabkan kerontokan.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment