beautiful people

Dibanjiri Respon Positif, Ini Alasan Kamu Harus Nonton Ali & Ratu Ratu Queens!

seo-img-article

Film Indonesia terbaru “Ali & Ratu Ratu Queens”, telah rilis di Netflix beberapa waktu lalu. Dibuat di kota New York, film ini menerima banyak review dan respon positif. Bahkan disebut salah satu film Indonesia terbaik sejauh ini! 

Film Ali & Ratu Ratu Queens resmi tayang di platform streaming Netflix, pada Kamis, 18 Juni yang lalu. Tak lama setelah rilis, film yang disutradai oleh Lucky Kuswandi dan ditulis oleh Ginatri S Noer & Muhammad Zaidy, memperoleh banyak respon positif yang berlimpah. Sutradara Indonesia ternama, Joko Anwar, bahkan mengatakan bahwa film ini adalah salah satu film Indonesia terbaik yang pernah ia tonton lho. Penasaran kan, kenapa film Ali & Ratu Ratu Queens ini sedang ramai dibicarakan dan mengapa kamu wajib nonton? Yuk, simak di sini!

Baca juga: Rating Semakin Melejit, Ini Alasan Kamu Harus Nonton Drama Korea ‘Mine’!

Karakter unik namun tetap relevan

Karakter Ali

Film Ali & Ratu Ratu Queens ini memiliki sejumlah karakter yang bervariasi dan dikembangkan secara baik. Karakter utamanya Ali (Iqbaal Ramadhan) adalah remaja berumur 19 tahun. Ia penuh kesabaran dan tekad untuk bersatu kembali dengan sang ibu. Menurut saya, penggambaran Ali sangat relevan dengan para anak muda dan generasi Gen Z, yang kerap kebingungan dan overwhelmed akan hidup. Mau itu dari segi keluarga, percintaan, karir, sekolah, semua bisa relate dengan karakter Ali. Terutama dengan bagaimana banyak orang yang ingin ‘mengatur’ hidupnya, salah satu argumen terbesar dari film ini.

Karakter Ratu-Ratu Queens

Selain Ali, keempat “ratu ratu Queens” juga memiliki kepribadian uniknya masing-masing, yang merepresentasikan hal tersendiri. Chinta (Happy Salma) menggambarkan wanita berumur 30-40 tahunan yang mempunyai rasa kepercayaan tinggi akan aura dan spiritualitas untuk kehidupan sehari-hari. Ance (Tika Panggabean) adalah single mom yang cukup posesif kepada anak perempuannya. Ia memiliki watak yang keras dan galak, namun sangat peduli dengan orang-orang sekitarnya. Biyah (Asri Welas) adalah seorang pengembara dari kampung yang nekat pergi ke New York, karena ia merasa tidak cocok di kampung halamannya. Ia berjiwa bebas dan gemar bersenang-senang, bisa dibilang tipe orang ‘happy go lucky’. Terakhir Party (Nirina Zubir) juga mengejar mimpinya di New York. Ia adalah pekerja keras yang tekun dengan pekerjaannya dan mengelola banyak hal dengan telaten.

Karakter Mia dan Bude

Walau karakter Mia dan Bude cukup kontras, menurut saya masing-masing merepresentasikan perbedaan pikiran orang Indonesia. Karakter Mia menggambarkan orang yang sangat mendahulukan mimpi. Ia tidak takut untuk mengejar mimpinya, meski itu berarti meninggalkan keluarganya. Secara kontras, Bude dan keluarga besar Ali bisa dihubungkan dengan banyaknya orang Indonesia yang masih punya pola pikir lama yang kental.

Baca juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Baru di Netflix untuk Ditonton Bulan Juni Ini!

Mengobati rindu traveling

Yang membuat film ini sangat memikat mata adalah tempatnya yang berlatar belakang di New York. Kota New York atau yang sering dipanggil “Big Apple” ini jarang kita temui di perfilman Indonesia, sehingga membuat film ini menarik. Bagi kalian yang mempunyai mimpi pergi ke New York seperti saya sendiri, pengambilan gambar di film ini cukup memenuhi rasa ‘penasaran’ akan seperti apa pesona kota ini. Sudut-sudut kota New York diperlihatkan secara cantik. Salah satu detil favorit saya adalah interaksi para karakter dengan orang ‘lokal’ New York di beberapa adegan film. Di masa pandemi ini pasti kesempatan travelling sangat terbatas, sehingga melalui film ini saya merasa saya bisa ‘mencicip’ sedikit rasanya ada di New York!

Seleksi soundtrack film yang bagus

Nah, menurut saya, salah satu sorotan menonjol dari film ini adalah pilihan lagu soundtrack-nya. Setiap lagu yang dipilih sangat cocok dengan plot film. Pastinya penggunaan musik akan menegaskan perasaan dari para karakter kepada penonton, sesuatu yang menurut saya sangat berhasil dieksekusikan! Lagu-lagu yang disajikan juga cukup familiar di telinga. Beberapa contoh lagu ini adalah “I Love You” oleh Billie Eilish, “Location Unknown” oleh Honne, dan “Khayalan” oleh The Grove.

Baca juga:7 Rekomendasi Film dengan Tokoh Wanita Inspiratif!

Pesan dan kisah yang menyentuh hati

Secara keseluruhan, perjalanan kisah dan pesan akhir dari film ini adalah sesuatu yang membuat film ini sangat spesial. Membedah arti dari ‘keluarga’ adalah tujuan utama dari cerita film Ali & Ratu Ratu Queens. Muhammad Zaidy, produser dan showrunner film ini mengatakan bahwa,

“Keluarga bisa saja menjadi sebuah konsep yang menjelaskan ikatan kita dengan orang-orang terdekat, karena sebenarnya ada banyak jalan untuk mendefiniskan arti keluarga.”

Dari pejalanan Ali sendiri, kita bisa simpulkan bahwa walaupun tujuan Ali adalah bersatu kembali dengan ibunya, ternyata perasaan ‘terlengkapi’ itu justru bisa dibantu oleh kehadiran yang tidak tak terduga oleh para ratu Queens. Kita juga bisa lihat bagaimana cara menyikapi kegagalan. Karena meskipun gagal, kita bisa tahu apa yang berhasil dan tidak, dan nantinya bisa kita pakai untuk mengoreksi diri. Yang terakhir dan tak kalah penting, terkadang kita harus berani bertindak di luar zona nyaman dan terus bermimpi!

So, gimana? Kamu sendiri sudah nonton belum? Kalau sudah, boleh saling cerita di bawah ya. Kalau belum, tunggu apa lagi? Yuk, langsung nonton di Netflix!

Image : Instagram @alidanratuqueens, Netflix.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment