banner-detik

lifestyle

Seberapa Berbahaya Dampak Blue Light Bagi Kesehatan Mata dan Kulit?

seo-img-article

Tanpa disadari, kita terpapar oleh berbagai macam sinar dalam kehidupan sehari-hari. Selain sinar UVA dan UVB, blue light juga merupakan sinar yang dikhawatirkan berdampak buruk bagi kulit.

Blue light disebut dapat menyebabkan penuaan kulit, serta terganggunya ritme sirkadian atau gangguan tidur. Namun, kamu nggak perlu takut secara berlebihan. Lebih baik, kenalan dulu dengan sinar yang satu ini biar kamu tahu cara menangkal bahaya blue light pada kulit dan tubuhmu!

Kenalan lebih jauh dengan blue light

Diantara ultraviolet (UV) dan infrared (IR), terdapat spektrum cahaya tampak (visible lights) dengan range panjang gelombang dari 360 nm – 780 nm. Nah, blue light, atau cahaya biru sendiri memiliki panjang gelombang yang terbilang pendek dibanding visible lights lainnya, yakni dari 400 nm – 500 nm. Tapi jangan salah, sinar dengan panjang gelombang yang lebih pendek justru lebih berbahaya karena energinya lebih tinggi. Karena itu, blue light dikategorikan sebagai High Energy Visible (HEV) Lights.

Blue light bisa berasal dari sumber alami dan sumber buatan. Sumber alami dari blue light nggak lain juga adalah sinar matahari. Sementara, blue light juga dapat berasal dari sumber buatan seperti cahaya dari lampu LED dan gadget, seperti smartphone, laptop, dan TV. 

Baca juga: Tech Neck, Penuaan Karena Demam Gadget

Efek blue light pada kesehatan

Blue light memberikan dampak pada hampir seluruh tubuh kita, seperti pengelihatan, pola tidur, hingga kulit. Sinar dengan panjang gelombang pendek seperti blue light dapat menghasilkan pembentukan radikal bebas yang disebut sebagai Reactive Oxygen Species (ROS), yang bisa menyebabkan kerusakan pada sel, protein, lipid, dan DNA pada tubuh.

Radiasi blue light dapat menyebabkan menurunnya kesehatan mata, khususnya retina. Paparan blue light juga disebut sebagai faktor yang menyebabkan Age-related macular degeneration (AMD), yakni berkurangnya kemampuan pengelihatan seiring bertambahnya umur, dan berpotensi menyebabkan hilangnya kemampuan melihat secara permanen pada usia 60 tahun ke atas.

Radiasi blue light juga mengganggu ritme sirkadian, yang salah satu fungsinya adalah mengatur pola tidur. Terganggunya ritme sirkadian nggak cuma bikin kamu jadi susah tidur atau insomnia, tapi juga mengganggu proses metabolisme, berpikir dan juga bikin mood nggak karuan. 

Dari segi kesehatan kulit, blue light dianggap berakibat buruk pada berkurangnya kolagen dan elastin. Blue light menghasilkan enzim yang bisa mendegradasi kolagen yang ada di kulit dan juga memblokir pembentukan kolagen baru. Selain dapat merusak skin barrier, blue light juga merangsang hyperpigmentation, seperti melasma dan flek hitam. Sederhananya, blue light mempercepat penuaan kulit.

Baca juga: 5 Tips Mudah Mencegah Penuaan Dini

Cara melindungi diri dari blue light

Walaupun masih ada perbedaan pendapat soal dampak blue light terhadap kesehatan kulit, tapi dampak blue light terhadap kesehatan mata dan ritme sirkadian nggak boleh dianggap enteng. Sebisa mungkin, lindungi tubuh dari bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan dari paparan blue light dalam jangka panjang. 

Cara melindungi kulit dari paparan blue light bisa kamu baca di artikel berikut ini. Sementara, untuk melindungi mata dari blue light, bisa dilakukan dengan menggunakan kacamata dengan lensa anti-blue light, atau sesimpel mengurangi screen time atau penggunaan gadget, terutama sebelum tidur.

Apakah blue light sepenuhnya buruk?

Kalau dipikir-pikir, di era serba digital ini, kita nggak pernah lepas dari gadget barang sehari pun. Apa lagi, saat ini apapun mesti dilakukan secara online. Nggak heran kalau skincare yang memiliki blue light protection makin diminati saat ini. Namun, nggak perlu terlalu parno, sebab, blue light exposure dari layar gadget masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan exposure dari sinar matahari.

Berhubung riset tentang blue light ini masih tergolong baru, studi terkait dampak jangka panjangnya pun masih terbatas. Namun, blue light ternyata cukup populer digunakan untuk treatment kecantikan. Pasalnya, beberapa peneliti menyatakan jika penggunaan blue light dalam jangka pendek tidak menyebabkan kerusakan DNA atau penuaan dini. 

Blue light dipercaya dapat membantu mengobati berbagai gangguan kulit, misalnya actinic keratosis, psoriasis vulgaris, eczema, acne vulgaris, dan photorejuvenation. Bahkan, treatment dengan blue light ini juga bisa dinikmati lewat penggunaan masker-masker LED nan mewah dan canggih.

Jadi, perlukah kita paranoid berlebihan terhadap blue light?

Jika merujuk pada beberapa penelitian ilmiah, bisa disimpulkan jika blue light bagaikan pisau bermata dua yang bisa membahayakan sekaligus memberikan bermanfaat. Nggak perlu takut berlebihan sampai-sampai kamu mengganti laptop dengan mesin tik, atau mengganti semua lampu LED di rumahmu dengan lilin, ya. 😀

Kamu masih bisa menghindari possible effects dari blue light dengan menggunakan kaca mata anti radiasi, membatasi penggunaan gadget, menggunakan pakaian tertutup, dan menggunakan sunscreen serta skincare dengan kandungan antioksidan. Serta, jangan lupa menjalankan gaya hidup sehat!

 

 

Image: Freepik.com

Referensi:

Gomes, C. C., Preto, S. (2015). Blue Light: A Blessing or a Curse?. Procedia Manufacturing, Volume 3, 4472-4479. https://doi.org/10.1016/j.promfg.2015.07.459

Arjmandi, N., Mortazavi, G., Zarei, S., Faraz, M., & Mortazavi, S. (2018). Can Light Emitted from Smartphone Screens and Taking Selfies Cause Premature Aging and Wrinkles?. Journal of biomedical physics & engineering, 8(4), 447–452. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6280109/.

Coats, J. G., Maktabi, B., Abou-Dahech, M. S., & Baki, G. (2021). Blue Light Protection, Part I-Effects of blue light on the skin. Journal of cosmetic dermatology, 20(3), 714–717. https://doi.org/10.1111/jocd.13837.

Tosini, G., Ferguson, I., & Tsubota, K. (2016). Effects of blue light on the circadian system and eye physiology. Molecular vision, 22, 61–72. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4734149/.

UC Davis Health. (2019). Is blue light from your cell phone, TV bad for your health?. Diakses dari https://health.ucdavis.edu/health-news/newsroom/is-blue-light-from-your-cell-phone-tv-bad-for-your-health/2019/05 .

Slow Down

Please wait a moment to post another comment