banner-detik

lifestyle

5 Penyebab Berat Badan Naik Selama Pandemi! Gimana Mengatasinya?

seo-img-article

Siapa di sini yang berat badannya naik cukup banyak selama pandemi? Menurut kamu, apa saja penyebabnya?

Saya yakin semua orang punya kehidupan yang berubah drastis selama pandemi. Kamu juga pasti salah satunya. Gaya hidup, pola tidur, jam kerja, dan jadwal kegiatan mendadak jadi nggak terarah. Kenaikan berat badan selama pandemi bukan hal yang aneh terdengar. Ini adalah masalah yang banyak dialami selain maskne (jerawat akibat pemakaian masker), rambut rontok, dan juga kulit kusam. Kamu mengalaminya juga? Apa saja sebenarnya penyebab berat badan naik selama pandemi dan gimana cara mencegahnya? Simak yuk di bawah ini!

Baca juga: Tips Menghindari Berat Badan Naik Saat Liburan

1.  Kurang bergerak 

PENYEBAB BERAT BADAN NAIK SELAMA PANDEMI 6

 

Bayangkan, ada berapa banyak gerakan dan perpindahan yang kamu lakukan sebelum pandemi? Jalan di stasiun saat akan ke kantor atau ke kampus, jalan saat akan beli makan siang, naik-turun tangga, keliling mall saat akan ketemu klien, kejar-kejar dosen pembimbing, dan lain sebagainya. Selama di rumah, itu semua tidak terjadi. Kamu hanya di depan layar seharian, kalau bergerak pun hanya mandi, makan, ambil minum, jaraknya super dekat. Nggak ada kalori yang terbakar cukup signifikan, kamu berbulan-bulan hanya duduk melulu. Inilah yang jadi penyebab berat badanmu bertambah, bahkan meskipun pola makanmu tidak berubah.

Solusi: Usahakan tetap bergerak meskipun di dalam rumah saja. Meskipun ada Asisten Rumah Tangga, kamu bisa tetap mengepel lantai, atau mencuci piringmu sendiri. Lari pagi atau jalan sore keliling komplek. Pindahkan tanaman-tanamanmu ke pot yang lebih cantik. Rapikan buku-buku atau sepatumu di rak. Bereskan isi lemari dan koleksi skincare-mu. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini, kamu menjaga tubuhmu tetap aktif, kamu menggunakan energimnu, sehingga nggak bikin semua makananmu hanya mengendap saja di dalam tubuhmu.

Baca juga: Rekomendasi Catering Diet Affordable untuk Menurunkan Berat Badan Setelah Liburan

2. Banyak ngemil

PENYEBAB BERAT BADAN NAIK SELAMA PANDEMI 2

Hal ini memang sulit dihindari. Karena di rumah saja, kamu sering bingung, “Ngapain lagi ya?”, lalu memutuskan untuk mengunyah saja. Rasanya ingin coba berbagai cemilan yang ada di GoFood atau GrabFood, atau membuat cemilan sendiri mengikuti resep-resep di Youtube. Ditambah lagi kamu melihat makanan-makanan menggoda yang ada di drama Korea atau series favoritmu. Kamu binge-watching sambil ngemil corndog, pizza, chips, popcorn, boba, es kopi susu, mie instan, tahu kriuk, dan lain sebagainya. Sudah jelas kan, kenapa berat badanmu naik?

Solusi: Tahan untuk nggak jadi orang yang “lapar mata”. Nggak semua makanan atau cemilan yang kamu lihat di series atau di aplikasi delivery harus kamu cicipi saat itu juga. Alternatif lain, ganti cemilanmu dengan yang lebih sehat dan bernutrisi seperti buah potong, plain yogurt dan granola, smoothie, atau cookies dari gandum. Kamu juga bisa tantang dirimu dengan membuat celengan denda sebagai “hukuman”. Jadi, setiap kamu beli atau makan cemilan, kamu harus memasukkan uang ke dalam celengan, misalnya Rp100.000. Ini bisa mencegah kamu ngemil terlalu sering, sekaligus latihan menabung. 😀 Atau, kamu hitung kalori cemilan yang kamu makan, lalu kamu “balas dendam” dengan melakukan olahraga yang bisa membakar kalori dengan jumlah yang sama.

Baca juga: 6 Makanan dan Minuman dari Drama Korea yang Bikin Ngiler

3. Malas olahraga

PENYEBAB BERAT BADAN NAIK SELAMA PANDEMI 1

 

 

 

Memang paling enak bermalas-malasan di rumah, nonton serial, sambil ngemil dan maskeran. Atau scrolling Instagram dan Twitter-an sampai bosan. Atau tidur siang yang panjaaaang dan mandi sekali sehari. Olahraga? Mulai besok-besok saja deh. Sudah sampai besok? Besoknya lagi saja deh! Nah, kalau begini sih nggak heran berat badanmu naik selama pandemi.

Solusi: Ada banyak lho, yang jadi hobi olahraga selama pandemi! Kenapa kamu nggak ikuti saja kebiasaan baik ini? Kamu bisa pilih olahraga yang kamu suka, misalnya bersepeda, lari, berenang, jalan sekian ribu langkah setiap hari, trekking saat weekend, yoga dan pilates di rumah, dance, atau mencontoh exercise dari para fitness personality yang ada di Youtube. Memilih olahraga yang bikin kamu happy akan bikin kamu nggak malas untuk melakukannya. Kamu juga bisa bikin target, misalnya punya role model yang bentuk badannya bisa kamu jadikan goal, atau pajang baju kesukaanmu yang sudah nggak muat di kamar. Setiap rasa malas olahraga muncul, kamu tatap saja baju kesempitan itu!

Baca juga: 3 Hal yang Harus Diingat Supaya Nggak Malas Olahraga

4. Makan sebelum tidur

PENYEBAB BERAT BADAN NAIK SELAMA PANDEMI 3

Karena jam kerja jadi berantakan selama pandemi, jam tidur juga ikutan kacau. Seringnya kamu masih melek di tengah malam, lalu kelaparan, akhirnya makan, kemudian langsung tidur nggak lama setelahnya. Makan di atas jam 7 malam saja sudah nggak baik, apalagi makan tengah malam lalu langsung tidur! Selain bikin berat badan naik dan lemak menumpuk di perut, makan sebelum tidur berbahaya karena kualitas tidur bisa terganggu, bisa menyebabkan penyakit asam lambung atau gerd, menyebabkan diabetes mellitus karena lemak di perut yang menumpuk berkaitan dengan resistensi insulin, dan bisa menimbulkan risiko penyakit jantung karena makan tepat sebelum tidur bisa menyumbat pembuluh darah jantung.

Solusi: Maksimalkan penggunaan waktumu. Kalau kamu nggak menunda-nunda pekerjaan atau mengulur-ngulur waktu, kamu bisa lebih efektif dalam melakukan kegiatan apapun sehingga kamu punya pola harian yang lebih disiplin. Usahakan tidur tetap di bawah jam 11 malam. Kalau kamu terakhir makan malam jam 7, dan masih terjaga sampai jam 12 malam atau lebih, tentu saja kamu akan lapar karena perutmu sudah kosong sekitar 4 jam. Akhirnya buka kulkas, atau masak mie instan, atau order fast food dan menikmatinya nggak lama sebelum kamu tidur.

Baca juga: 3 Resep Smoothie untuk Detoks dan Diet yang Wajib Dicoba!

5. Stress-eating

PENYEBAB BERAT BADAN NAIK SELAMA PANDEMI 7

Kalau yang ini, levelnya sudah lebih berbahaya dibandingkan poin nomor 2. Stress-eating adalah ketika orang merasa makanan bisa menjadi “obat” ketika mereka dalam kondisi sedih, stres, atau berduka. Pernah mengalaminya? Jadi, setiap kali hatimu terasa nggak nyaman atau kepalamu seperti mau meledak, kamu hanya ingat makanan untuk meredakannya. Kamu akhirnya mengunyah sebatang cokelat atau mengambil sebungkus chips, atau memesan comfort food penuh lemak dan pedas untuk membuatmu merasa lebih baik.

Solusi: Temukan penyebab stresnya. Kamu bisa menulis jurnal harian untuk memantau apa yang kamu lakukan sehari-hari, apa yang kamu rasakan, apa yang bisa kamu syukuri, dan apa yang jadi trigger stres kamu. Temukan cara untuk mengatasi stres selain makan, misalnya, meditasi, yoga, membaca buku, menonton video yang lucu-lucu, main dengan kucingmu, atau sekadar tarik napas dalam-dalam sambil mendengarkan musik di pojokan favoritmu di rumah. Jangan ragu juga untuk ikut komunitas yang bisa bikin kamu aktif dan mengalihkanmu dari overthinking, misalnya komunitas olahraga, beauty, crafting, pencinta hewan atau tanaman. Ketika metode-metode tersebut tidak efektif, jangan ragu minta bantuan profesional seperti psikolog.

 

Nah, itulah beberapa penyebab berat badan naik selama pandemi. Relate much? Kamu nggak sendirian, kok. Banyak juga yang mengalaminya. Tapi bukan berarti kamu harus diam saja dan nggak melakukan apa-apa. Coba lakukan pencegahan dan cara mengatasinya seperti yang sudah dijelaskan di atas. Kalau tubuhmu sehat dan bugar, berat badanmu stabil, kamu jadi nggak gampang kena penyakit dan juga jadi lebih percaya diri. Selamat mencoba!

Foto: Freepik.com

1
1

Slow Down

Please wait a moment to post another comment