“Relationship terpenting yang kamu perlu miliki di dalam hidup adalah relationship dengan dirimu sendiri. Kalau kamu memiliki itu, relationship sisanya hanyalah sebuah nilai plus dan bukan sebuah keharusan” – Diane von Furstenberg
Banyak orang yang mengira kalau kata-kata ‘happily single’ adalah sebuah isapan jempol belaka. Nggak sedikit juga pertanyaan yang dilontarkan ketika kita lagi happy-happy saja menjalani kehidupan yang single:
‘Ah, kamu memang belom menemukan pria yang tepat kali.’ Atau dia yang belum menemukan saya?
‘Kamu nggak merasa kesepian?’ Melihat betapa asyiknya saya dengan kesibukan saya akhir-akhir ini, nggak tuh.
Dan pernyataan terakhir yang seringkali membuat saya cukup insulted dan geregetan ketika pertanyaan ini dilontarkan oleh seorang laki-laki adalah:
‘Oh, kamu career woman ya? Pantes.’
Like… Hello? Mungkin nggak kalian menanyakan pertanyaan sedemikian rupa ke para cowok-cowok? Kenapa juga nggak ada yang nanya ke cowok, ‘Kok kamu kerja terus? Nggak ngurus anak di rumah?’
Memiliki karier bukanlah salah satu alasan saya single. Belum menemukan pasangan yang tepat adalah alasannya.
Baca juga: Tindakan Preventif Cegah Coronavirus untuk Pemakai Makeup
Butuh waktu dan proses yang lama untuk saya pada akhirnya menerima kalau myself is enough for me. Saya layak dan patut untuk dicintai, makanya saya nggak mau settle untuk seseorang yang nggak bisa melihat keberhargaan saya. Itulah sebabnya, kenapa kata-kata “Kamu harus mencintai dirimu sendiri, sebelum belajar mencintai orang lain”, sering disebut-sebut. Supaya kamu nggak menilai dirimu berdasarkan validasi dari orang lain!
Kalau ingat-ingat zaman saya masih lebih muda dan labil, rasanya ingin sekali saya bertemu dan memeluk diri saya di zaman itu. Saat-saat ketika saya sangat nggak percaya diri, dan nggak menghargai diri sendiri. Sekarang, kalau saya punya pemikiran serupa yang menghantui, saya sudah bisa mengutip ulang segala pikiran negatif saya.
‘ Dia nggak tertarik sama saya’, menjadi ‘Kalau dia nggak tertarik sama saya, ya sudah berarti dia yang kehilangan.’
‘ Dia nggak menghargai saya’, menjadi ‘Kalau dia nggak menghargai saya, bukan berarti saya yang nggak menarik.’
Dengan menghargai diri saya sendiri, saya open to date guys yang menurut saya patut dipertimbangkan. Tapi bedanya, akhir-akhir ini saya sendiri yang melakukan ‘audisi’ ketat terhadap masing-masing pribadi, bukan malah menunggu siapapun yang menyukai saya. I might not be everyone’s cup of tea, but that’s OK. Yang terpenting adalah saya menyadari siapa diri saya, saya tahu bagaimana cara menghargainya, dan saya ingin orang lain juga menghargainya.
Kenapa dulu saya bisa terlalu insecure dengan setiap hubungan yang saya jalani? Pertama, karena saya tidak cukup mencintai diri saya sendiri, jadi nggak sadar kalau diri saya worthy of love. Waktu awal-awal saya single, saya pikir saya akan langsung mampu mengontrol emosi saya. Tapi, begitu saya mulai tertarik dengan seseorang, rasa insecure saya kembali lagi dan anxiety saya kambuh. Itu sebabnya saya memutuskan untuk single sementara waktu. Girls, being single is not at all miserable!
Baca juga: Rekomendasi Sabun Cuci Tangan & Sanitizer Versi FD Review
Nah, sebelum saya memutuskan untuk masuk lagi ke dalam tahap sebuah hubungan, berikut adalah beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan supaya bisa menjalani pacaran sehat ke depannya:
Ada perbedaan antara merasa sedikit insecure tentang dirimu sendiri, dan merasa bahwa dirimu sangat buruk sehingga menandakan bahwa kamu belom siap untuk pacaran lagi.
Kalau kamu ingin berpacaran agar orang lain memberikan dirimu kepercayaan diri, kamu nggak akan menemukan pasangan yang baik untukmu. Kamu akan cukup settle dengan siapapun, dan pastinya berakhir ke another messy break-up. Semua karena kamu meletakkan kebahagiaanmu di tangan orang lain.
Nggak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Mereka bisa membuatmu senyum, mereka bisa membuatmu tertawa, tapi mereka nggak akan pernah bisa membuatmu bahagia betul-betul dari hatimu terdalam. Kamu yang bertanggung jawab atas kebahagiaanmu sendiri.
Salah satu cara untuk menemuan pasangan yang tepat nantinya, adalah dengan stop berpacaran untuk sementara waktu. Jangan langsung cari pacar baru, apalagi kalau untuk sekadar pelarian. Hapus semua dating apps, dan putus sementara hubungan dengan lawan jenis. Being single is healthy. Di saat-saat single kamu yang betul-betul sendiri, kamu bisa belajar terlebih dalam mengenai dirimu sendiri, belajar mencintai dirimu sendiri, dan belajar menjadi pasangan yang baik bagi orang lain nantinya. Lakukan berbagai macam kegiatan yang bisa membuatmu bahagia dan nggak bisa kamu lakukan kalau kamu nggak single!
Perlu bagi kita menerima bahwa nggak semua orang yang di luar sana layak bagi diri kita. Terkadang, ada hal-hal yang just doesn’t work out. It’s okay buat mengalami penolakan, lebih baik mengalami penolakan sekarang, dibanding menyesal di kemudian hari. Setiap orang punya hak untuk pergi, tapi kamu nggak punya kewajiban sama sekali untuk menahan kepergian itu. Just let it be 🙂
Setiap orang yang menolak kamu, bukan karena kamu pantas menerima itu, tapi karena memang sudah habis waktu bagi mereka untuk memperoleh setiap kebaikanmu. Biarkan kalau memang yang mereka inginkan adalah pergi meninggalkan dan menolak kamu. Kamu terlalu berharga untuk memelas akan sebuah penerimaan fiktif. It doesn’t matter, if nobody accepts you right now. Bagaimanapun, suatu saat akan ada orang yang menerima dirimu seutuhnya!
Baca juga: 5 Rekomendasi Makeup Awet yang Nggak Perlu Touch Up
Date less, date better. Kalau kamu bertemu date-mu secara online, suggest ketemuan untuk ngopi setelah lama chatting. Nggak apa-apa kok, ngopi untuk mengetahui apakah kalian punya chemistry. Kalau kamu punya chemistry, maka barulah selanjutnya kamu nge-date.
Let the man ask you out. Biasanya, cowok itu to the point dan nggak ngasih sinyal-sinyal yang ambigu, kok. Kalau mereka suka sama kamu, mereka akan langsung message kamu balik. Kalau mereka tertarik denganmu, mereka akan ngajak meet up, dan kalau mereka ingin kencan kedua, biasanya mereka akan ngajakin kamu dalam waktu 48 jam setelah kencan pertama.
Berikan dirinya kesempatan untuk melihat seberapa tertariknya dia kepadamu – barulah kamu menentukan apakah kamu mau berkencan dengannya lagi atau tidak. Kalau orang yang baru saja berkencan denganmu nggak melakukan hal-hal ini, mungkin dia nggak sebegitu tertarik denganmu!
So, itu adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum kamu mulai berpacaran lagi. It’s good to be single! Own it! Jangan sampai persepsi orang lain terhadap kamu yang single membuat kamu ragu untuk stay single untuk sementara ya. Lastly, happy hunting!
Foto: twenty20.com, anticorruptiondigest.com, pinterest.com