banner-detik

uncategorized

Ini Cara Menangani Kulit Dehidrasi dan Bruntusan!

seo-img-article

Kulit dehidrasi tidak selalu kering, lho. Nggak sedikit orang yang merasa kulitnya berminyak tapi menderita dehidrasi. Kesalnya, kulit dehidrasi bisa menimbulkan berbagai permasalahan kulit lainnya, misalnya bruntusan.

Kulit kering adalah tipe kulit, sedangkan dehidrasi adalah kondisinya. Kulit kering terjadi karena kelenjar pencipta minyak di kulit berjumlah sedikit, sedangkan kulit dehidrasi adalah kulit yang kekurangan air, bukan minyak. Jadi tipe kulitmu bisa saja berminyak namun tetap dehidrasi atau kekurangan air.

Kulit dehidrasi terjadi karena berbagai alasan, yang kebanyakan adalah faktor eksternal seperti udara, misalnya terlalu sering berada di ruangan ber-AC, mengkonsumsi kafein terlalu banyak, kurang minum air putih hingga merokok.

Salah satu cara untuk tahu apakah kamu memiliki kulit dehidrasi adalah dengan mencubit pipi. Jika kulit memerlukan waktu untuk kembali ke bentuk asalnya maka artinya kulit membutuhkan lebih banyak air. Dan perhatikan rasa kencang, tampilan kusam bila berkaca, warna gelap di bawah mata, dan kerutan di tempat yang tidak pernah ada sebelumnya.

Selain itu, kulit dehidrasi juga bisa memunculkan kemerahan, pori-pori tersumbat dan inflamasi, yang bisa menciptakan bruntusan, atau bahkan jerawat. Nah, menangani kulit dehidrasi yang bruntusan itu cukup berbeda dengan mengatasi kulit berminyak dan jerawatan. Baca terus biar kamu tahu dua langkah penting untuk mengatasinya!

Pakai cleanser yang lembut

Kulit berminyak namun dehidrasi memang tricky untuk diatasi. Pakai sabun untuk kulit berminyak yang terlalu keras malah bisa bikin kulit wajah yang dehidrasi makin dehidrasi, sehingga memancing  kulit menciptakan minyak lebih banyak lagi. Oh no!

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan pembersih wajah yang lembut namun powerful mengangkat kotoran pada wajah. Pilih cleanser yang nggak meninggalkan rasa kering, kencang, atau sebaliknya, berminyak, seperti CeraVe Foaming Facial Cleanser, yang memiliki ceramides, hyaluronic acid dan niacinamide di dalamnya.

Baca juga: Pembersih Wajah dengan Kandungan Aloe Vera

Hindari physical exfoliant

Ada dua jenis teknik exfoliating atau mengangkat sel kulit mati pada wajah, yaitu physical dan chemical. Untuk pemilik kulit berminyak dan dehidrasi, sebaiknya hindari jenis yang pertama.

Apa itu physical exfoliant? Physical exfoliant adalah produk eksfoliator seperti face scrub yang mengandung serpihan kecil-kecil yang biasanya berasal dari jojoba beads, gula, garam, atau tanah liat. Penggunaan spons, cleansing brush atau wash cloth untuk membersihkan wajah juga termasuk physical exfoliant. Selain itu, mikrodermabrasi juga termasuk physical exfoliating. Kulit berminyak yang dehidrasi cenderung lebih mudah iritasi saat menggunakan physical exfoliant karena abrasive di kulit dan bisa merusak lapisannya.

Baca juga: Kandungan Skincare yang Nggak Boleh Dipakai Bersamaan

Kalau mau coba exfoliating, coba chemical exfoliant, yang ada pada produk AHA dan BHA. Saran saya, pakai AHA seperti glycolic acid atau lactic acid yang lebih ringan dibanding salicylic acid atau BHA. Chemical exfoliant macam Nip+Fab Glycolic Six Serum lebih sesuai dikenakan pada kulit berminyak yang dehidrasi karena lebih lembut dan nggak mengeksfoliasi hingga dalam, jadi kecil kemungkinan bikin kulit jadi iritasi. Jangan gunakan terlalu sering, sebaiknya test patch dulu sebelum menggunakannya di seluruh wajah. Jangan lupa juga untuk selalu menggunakan sunscreen sebelum keluar rumah ya, karena AHA dan BHA bisa bikin kulit lebih sensitif terhadap matahari.

Selamat mencoba!

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment