health wellness
22 May 2025
Mirip Endometriosis, Yuk Kenalan dengan Adenomiosis dan Gejalanya!
Meskipun mirip dengan endometriosis, adenomiosis memiliki beberapa perbedaan yang perlu kamu ketahui, lho!
Nggak sedikit perempuan yang menganggap kalau nyeri menstruasi yang berat adalah sesuatu yang normal, padahal bisa jadi itu adalah gejala dari kondisi medis yang lebih serius, seperti adenomiosis. Meskipun belum terlalu familiar seperti endometriosis, adenomiosis juga merupakan gangguan kesehatan pada rahim yang dapat menyebabkan nyeri hebat, perdarahan berlebih, hingga mengganggu kesuburan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih dalam tentang penyebab, gejala, dan pengobatannya, supaya kamu bisa lebih waspada terhadap kondisi ini!
Baca juga: Ini 5 Ciri-Ciri Rahim Sehat yang Wajib Kamu Tahu!
Apa itu adenomiosis?

Adenomiosis merupakan kondisi di mana jaringan endometrium atau lapisan dalam rahim yang luruh saat menstruasi, tumbuh ke dalam otot rahim (miometrium). Kondisi ini membuat rahim menebal dan membesar, sehingga bisa menimbulkan gejala nyeri dan perdarahan menstruasi yang nggak normal. Meskipun hal ini nggak membahayakan secara langsung, tapi adenomiosis bisa mengganggu kesuburan. Jadi, jangan sampai dibiarkan, ya!
Penyebab dan faktor risiko
Meskipun penyebab pasti adenomiosis belum diketahui secara medis, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi tersebut.
Usia 40–50 tahun
Faktor risiko pertama dan yang paling umum yaitu usia. Biasanya, perempuan usia paruh baya lebih rentan mengalami perubahan hormon, termasuk peningkatan estrogen yang diduga memicu pertumbuhan jaringan endometrium ke dalam dinding rahim.
Riwayat operasi rahim
Sederet prosedur operasi rahim seperti kuret, operasi caesar, atau pengangkatan mioma juga jadi faktor yang dapat merusak batas antara endometrium dan miometrium, sehingga membuat jaringan endometrium menyusup ke dalam otot rahim.
Pernah melahirkan
Kalau sudah pernah melahirkan, maka hal tersebut juga bisa jadi salah satu faktor penyebab terjadinya kondisi. Kehamilan dan proses persalinan dapat menyebabkan perubahan struktural pada rahim yang memudahkan jaringan endometrium menembus ke dalam otot rahim.
Obesitas
Jangan meremehkan obesitas, karena lemak tubuh berlebih bisa meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, yang merupakan hormon pemicu utama pertumbuhan jaringan endometrium, termasuk yang tumbuh secara abnormal.
Baca juga: WAJIB TAHU! Ini 5 Jenis Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi yang Penting untuk Perempuan!
Gejala yang muncul

Nyeri panggul kronis
Salah satu gejala yang muncul adalah nyeri panggul kronis. Hal ini bisa terjadi terus menerus atau timbul dan hilang sesekali di bagian bawah perut. Nggak hanya saat menstruasi, tetapi bisa juga sepanjang siklus menstruasi.
Menstruasi berat dan berkepanjangan (menorrhagia)
Penderita adenomiosis bisa mengalami pendarahan menstruasi yang lebih banyak dari biasanya, bahkan bisa menyebabkan anemia karena kehilangan darah yang signifikan.
Kram perut hebat saat menstruasi
Salah satu gejala yang seringkali terjadi adalah kram perut yang hebat. Kram menstruasi tersebut bisa sangat sakit, bahkan lebih parah daripada nyeri menstruasi biasa, karena adanya kontraksi otot rahim yang mencoba mengeluarkan jaringan abnormal.
Baca juga: Sering Dianggap Tabu! Yuk Kenalan dengan Queef, Kentut yang Keluar dari Vagina!
Nah, itu dia penjelasan seputar adenomiosis yang perlu kamu tahu. So, kalau kamu mengalami gejala yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk memeriksanya ke dokter, ya!
Image: iStock



