health wellness

WAJIB TAHU! Ini 5 Jenis Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi yang Penting untuk Perempuan!

seo-img-article

Belum rutin melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi? Jangan anggap sepele karena hal ini bisa bantu kamu memahami kondisi tubuh lebih baik!

Setuju kan, kalau menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang penting, khususnya buat perempuan? Nggak cuma hanya untuk mendukung fungsi kesuburan, tetapi juga sebagai tindakan preventif terhadap berbagai penyakit. Sayangnya, masih banyak perempuan yang belum menyadari pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin. Padahal, pemeriksaan ini terdiri dari sederet prosedur yang bertujuan untuk mendeteksi dini gangguan pada organ reproduksi seperti rahim, ovarium, saluran tuba, dan serviks. So, kamu perlu mengenali jenis-jenis pemeriksaan tersebut, supaya bisa memahami kondisi tubuh secara menyeluruh!

Baca juga: Sering Dianggap Tabu! Yuk Kenalan dengan Queef, Kentut yang Keluar dari Vagina!

USG transvaginal

kesehatan reproduksi perempuan

USG transvaginal adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dilakukan dengan memasukkan alat transduser ke dalam vagina. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan beberapa bagian, mulai dari kondisi rahim, indung telur (ovarium), tuba falopi, dan leher rahim.USG transvaginal juga bisa dilakukan kalau sedang dalam program kehamilan, sehingga kamu bisa memantau proses ovulasi dan kondisi kandungan. Namun, nggak cuma itu saja, USG transvaginal juga bermanfaat untuk mendeteksi kista, miom, polip, endometriosis, kanker, kehamilan ektopik, serta mengetahui ketebalan dinding rahim. 

Histerosalpingografi (HSG)

HSG adalah pemeriksaan radiologi yang menggunakan cairan kontras dan sinar X untuk menilai bentuk rahim dan mencari tahu apakah saluran tuba falopi tersumbat atau nggak. Cairan kontras tersebut akan dimasukkan ke dalam rahim melalui serviks, lalu dilakukan rontgen. Kalau tuba falopi terbuka, cairan akan mengalir bebas, sementara kalau tuba falopi tersumbat, maka cairan nggak akan keluar dari saluran. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengevaluasi kesuburan, serta mengetahui apakah bagian dalam rahim kamu punya bentuk dan ukuran yang normal. 

Baca juga: Mari Mengenal Vasektomi, Metode KB Cowok yang Sering Disalahpahami!

Pap smear

Pasti sudah nggak asing sama pemeriksaan yang satu ini, kan? Pap smear merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi adanya perubahan sel pada leher rahim (serviks) yang bisa berkembang menjadi kanker. Dalam prosedurnya, sampel sel dari serviks akan diambil dan diperiksa di laboratorium. Biasanya, pap smear juga direkomendasikan untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual atau berusia di atas 21 tahun, dilakukan setiap tiga tahun sekali. Sedangkan untuk usia 30-65 tahun, bisa melakukan pemeriksaan setiap lima tahun sekali. Dengan melakukan pemeriksaan ini, kamu bisa mendeteksi dini jika ada infeksi HPV (Human Papillomavirus) dan risiko kanker serviks, sehingga pengobatan juga bisa diberikan lebih awal.

Histeroskopi

kesehatan reproduksi perempuan

Histeroskopi merupakan prosedur pemeriksaan menggunakan alat histeroskop yang berbentuk tabung kecil dengan kamera di ujungnya. Alat tersebut akan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan bermanfaat untuk melihat langsung bagian dalam rahim, serta mendeteksi adanya kelainan seperti polip, fibroid, atau jaringan parut. Selain untuk diagnosis, histeroskopi juga dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan, mengangkat polip, atau menghentikan perdarahan yang nggak normal.

Baca juga: Komitmen Olahraga Saat Liburan? Intip 4 Rekomendasi Studio Yoga di Bandung!

Sonohisterografi

Terakhir, ada sonohisterografi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan cairan saline (garam fisiologis) ke dalam rongga rahim sebelum dilakukan USG transvaginal. Dengan adanya cairan tersebut, gambaran dinding rahim menjadi lebih jelas sehingga kelainan seperti polip, miom, atau jaringan parut dapat dilihat lebih detail.

Itu dia lima jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi perempuan yang perlu kamu ketahui. Tentunya, pemeriksaan tersebut bersifat preventif dan diagnostik, ya. Jadi, semakin rutin dan tepat waktu pemeriksaannya, semakin besar kemungkinan untuk kamu mencegah penyakit serius. Plus, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter spesialis, kalau kamu punya keluhan seputar reproduksi!

 

Image: iStock

Slow Down

Please wait a moment to post another comment