ic-fd

3 Alasan Kenapa Film ‘Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis’ Layak Kamu Tonton!

entertainment
author

diaan_acil・21 Oct 2024

detail-thumb

Sebuah mahakarya yang kental akan isu kesehatan mental. Jangan lewatkan film ‘Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis’.

Umay Shahab kembali membuat gebrakan dengan film terbarunya berjudul ‘Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis’ bersama Prilly Latuconsina. Sebuah film yang mengangkat isu toxic relationship dalam keluarga Tari. Dengan sentuhan konflik yang dramatis, film ini dapat membuat penonton keluar bioskop dalam keadaan mata sembab. Karena banyak adegan yang triggering, jadi pastikan kamu nonton sama teman terdekat ya!

Film ini sendiri berpusat pada Tari (Prilly Latuconsina) yang selalu jadi saksi pertengkaran Ayah dan Ibu-nya. Kondisi tersebut terus menghantui hingga dewasa, dan akhirnya ia melakukan banyak hal yang membuatnya ingin keluar dari rumah. Namun, satu persatu cara nggak menemukan titik terang hingga akhir cerita yang cukup melegakan.

Baca juga: Mencuri Perhatian di ‘Kuasa Gelap’, Wajib Tonton 4 Film Jerome Kurnia Lainnya!

Adaptasi dari lagu ‘Runtuh’

Mungkin sebagian dari kamu sudah nggak asing dengan judul film ini. Karena memang benar, judul ini diambil dari salah satu bait lagu milik Feby Putri. Film ini berusaha menyampaikan perasaan mendalam yang dialami oleh karakter Tari. Anak kedua tersebut berusaha sekuat tenaga untuk tetap tegar, namun jauh di dalam hatinya tidak. Melalui alur cerita penuh emosi, lagu ini dapat diadaptasi ke sebuah film yang menarik.

Melibatkan konflik beberapa karakter

Film slice of life ini jika dilihat tampak seperti drama Korea. Konfliknya nggak hanya dirasakan di satu orang saja, tapi juga karakter utama lainnya. Di film ini, kamu bisa melihat banyaknya konflik yang dialami setiap orang, dan cara mereka menangani masalahnya. Bukan cuma Tari, ada juga Baskara (Dikta) dan beberapa bintang lainnya, yang melengkapi beberapa konflik, hingga jadi sebuah studi kasus yang dapat dipelajari.

Konflik yang sering ditemukan

Di sosial media X, biasanya suka ada beberapa keluhan di base yang menceritakan tentang keluarganya yang toxic atau ayahnya yang abusive, bahkan cerita tentang terjebak di hubungan toxic relationship bersama kekasih. Dengan harapan pasangannya dapat berubah, namun kenyataannya kebiasaan tersebut memang sudah watak yang tidak mungkin diubah dalam satu hari. Selain itu, film ini juga memperlihatkan bagaimana Tari menjadi sosok yang sering mengiyakan sesuatu, hingga akhirnya merugikan dirinya sendiri.

Baca juga: 3 Platform Konseling Psikologi yang Bisa Kamu Coba untuk Jaga Kesehatan Mental

Setiap orang berhak untuk menjalani hidup bahagianya dengan cara masing-masing. Film ini akan mengantarkan kamu ke muhasabah diri dan rasa simpati yang tinggi ke Tari.

Bagi kamu yang penasaran, ‘Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis’ sudah tayang di bioskop ya!

 

Image: Sinemaku Pictures

Edited by Rahajeng Prandiena