health wellness
14 Sep 2024
Pakai Pembalut Kain? Lakukan 5 Hal ini Agar Tetap Higienis
Beralih ke pembalut kain memberikan dampak positif bagi lingkungan. Tapi jangan sampai mengorbankan faktor higienis juga. Bagaimana caranya?
Siapa di sini yang sudah beralih ke pembalut kain? Jika sudah, selamat karena kamu sudah ikut berkontribusi dalam menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi sampah pembalut! Memakai pembalut kain memang lebih ramah lingkungan dan punya impact besar yang baik untuk bumi. Step berikutnya yang perlu diperhatikan adalah untuk tetap menjaga kebersihan selama kalian memakai pembalut kain. Ini beberapa hal yang wajib dilakukan!
Baca juga: September Jadi PCOS Awareness Month! Yuk, Ketahui tentang Penyakit Ini!
Ganti setiap beberapa jam
Sama seperti memakai pembalut pada umumnya, kamu pun harus mengganti pembalut kain setiap beberapa jam sekali, tergantung flow-mu. Misalnya setiap empat jam sekali jika lagi agak “deras” atau delapan jam sekali kalau lagi nggak banyak. Selain berguna untuk mencegah “kebocoran”, mengganti pad juga penting untuk menghindari infeksi akibat bakteri atau jamur karena kondisi yang lembap.
Pakai jenis yang sesuai kebutuhanmu
Pembalut kain biasanya tersedia dalam berbagai ukuran. Umumnya adalah pantyliner dengan daya tampung paling kecil, ukuran sedang untuk penggunaan siang hari, dan ukuran besar atau ekstra besar untuk malam hari. Untuk menghindari “bocor” ke celana dalam karena banyak bergerak, kamu bisa pakai ukuran yang besar walaupun masih siang hari. Celana dalam pun akan tetap bersih dan nggak perlu khawatir juga bakal tembus ke pakaian luar.
Baca juga: Ini 4 Mitos tentang Menstruasi yang Sering Dipercaya! Seperti Apa Faktanya?
Simpan di dalam wet-dry bag
Bagaimana jika sedang berada di luar rumah? Apakah tetap bisa ganti dengan pad baru? Bagaimana dengan pad lamanya? Tiga pertanyaan tersebut mungkin yang paling bikin beauty enthusiast penasaran dan bingung kalau belum pernah memakai reusable menstrual pad. Kamu nggak perlu khawatir karena ada wet-dry bag seperti ini untuk menyimpan pad yang sudah kotor. Sistem penyimpanan ini juga tentunya lebih eco-friendly daripada memakai kantong plastik. Jenis tas ini biasanya dirancang khusus dengan material yang waterproof, sehingga nggak perlu khawatir residu darah akan rembes atau baunya tercium keluar. Supaya lebih aman dan higienis, kamu bisa memasukkan pembalut kain bekas pakai ke dalam wet bag berukuran lebih kecil terlebih dulu sebelum menyimpannya dalam kantong wet bag yang lebih besar.
Cuci seluruh bagian pembalut hingga bersih
Berbeda dengan menstrual cup, kamu nggak wajib merendam reusable menstrual pad dengan air panas. Yang pasti kamu hanya perlu mencuci pembalut kain hingga bersih, termasuk bagian insert-nya. Deterjen yang terbuat dari bahan-bahan alami dan eco-friendly juga bisa dijadikan pilihan untuk membersihkannya karena biasanya lebih ramah bagi pemilik kulit sensitif. Misalnya seperti Dr Soap Fabric Care Wash dan Sustaination Soapnut Bar. Cuci pembalut kain secara manual menggunakan tangan dan jangan dicampur dengan pakaian lainnya ya!
Baca juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Period Tracker untuk Mempermudah Catat Siklus Menstruasi!
Cuci wet-dry bag juga
Setelah membawa pembalut kain bekas pakai seharian, tentu bagian dalam wet-dry bag juga terkontaminasi. Jadi selain pembalut kain, tempat penyimpanannya juga harus dicuci bersih ya! Kamu bisa mencucinya menggunakan deterjen yang sama dengan yang dipakain untuk menstrual pads-nya.
Nah, itu dia yang perlu diperhatikan untuk tetap menjaga kehigienisan jika kamu memakai reusable menstrual pad. Mungkin awal-awal kalian akan merasa agak overwhelmed melakukan semua rutinitas ini. Namun ketika sudah terbiasa, sebenarnya nggak ribet juga kok. Apalagi kalau teringat berapa banyak sampah pembalut yang bisa kita kurangi per tahunnya. Selain itu, kita bisa lebih tenang karena tahu bahwa pembalut yang kita gunakan setiap bulan bebas dari bahan kimia yang mungkin berbahanya.
Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-temanmu yang lain jika mereka juga pakai pembalut kain yaa.
Images: Dok. Pexels, Dok. Freepik