“Whatever happens here, whatever she’s capable of doing, she has done something that will go down in history and enter sporting immortality.”
Itulah yang dikatakan komentator ketika Rifda Irfanaluthfi menunjukkan kebolehannya di nomor uneven bars pada ajang Olimpiade Paris 2024. Meski sambil menahan sakit luar biasa dari cidera meniskus dan ACL yang dialami, atlet kelahiran tahun 1999 ini berhasil mencatat sejarah sebagai pesenam pertama yang membawa nama Indonesia ke Olimpiade. Dan betul kata komentator di hari itu; apa pun yang terjadi, lolos ke babak selanjutnya atau pulang, nama Rifda nggak akan ada yang menggantikan. It entered immortality, indeed.
Begitu gigih dan inspiratif, inilah beberapa fakta tentang Rifda Irfanaluthfi.
Baca juga: Pengguna Apple Bisa Saksikan Olimpiade Paris 2024 dalam Genggaman! Gimana Caranya?
View this post on Instagram
Menjadi seorang atlet butuh kerja keras, disiplin, dan konsistensi tinggi. Itulah juga yang sudah tertanam pada diri Rifda sejak kecil. Meski mulai mengawali karier profesional sebagai gymnast di tahun 2014, Rifda sudah ikut seleksi O2SN DKI Jakarta di tahun 2007 silam ketika usianya masih 8 tahun. Berkat dukungan ayah dan ibunya, ia bisa terus semangat hingga saat ini
View this post on Instagram
Kerja keras Rifda berbuah hasil ketika ia membawa pulang tiga medali emas dan satu perak di PON 2016 untuk nomor all around, vault, dan floor exercise. Hasil yang membanggakan ini pun terulang lagi di PON 2021 saat Rifda meraih empat medali emas.
Baca juga: Mengenal Olahraga Padel Tennis yang Mulai Digemari Public Figure
View this post on Instagram
Bersinar di ajang nasional, Rifda terus mendorong potensi dirinya di berbagai perlombaan internasional dan kejuaraan dunia juga. Mulai dari SEA Games, Asian Championship, Doha World Cup, hingga World Championship 2023 yang membawanya ke Paris 2024.
Mengutip dari NOC Indonesia, Olimpiade adalah cita-citanya “Saya ingin sekali tampil di Olimpiade karena ini cita-cita saya. Saya mau buat bangga semua yang sudah mendukung saya. Sekarang rasanya lebih tenang, saya sudah bisa membuktikan bisa tampil di Olimpiade. Saya senang bisa menahan rasa sakit sampai kompetisi selesai.”
View this post on Instagram
Cidera meniskus dan ACL di Olimpiade Paris bukan lah yang pertama bagi atlet berusia 24 tahun ini. Di tahun 2020 lalu, ternyata ia juga mengalami retak di tulang betis kiri. Awalnya dikira hanya otot betis yang ketarik, namun lama-lama muncul benjolan dan untuk berdiri pun Rifda merasakan sakit. Setelah bertanding di PON, akhirnya ia memberanikan diri untuk rontgen. Ditemukan ternyata retak ini telah terjadi berkali-kali, namun nggak langsung ditangani. Meski begitu, Rifda terus bangkit untuk melanjutkan perjuangannya hingga bisa lolos kualifikasi untuk Olimpiade Paris di tahun 2023.
Baca juga: Jadwal Marathon bulan Agustus yang Bisa Kamu Ikuti di Jakarta, Tangerang hingga Bandung!
Setelah menuntaskan penampilannya di Bercy Arena, Paris pekan lalu (26/7), kini atlet yang baru saja mencatat sejarah ini sudah kembali ke tanah air. Dikabarkan ia akan menjalankan operasi pemulihan ACL.
Wishing you a safe recovery, Rifda. You made the nation proud!
Images: Instagram @rifda_irfanaluthfi