Produksi kolagen dalam tubuh saat berusia 40-an tentu sudah nggak sama dengan waktu kita masih berusia 20-an. Lalu apa penyebab produksi kolagen jadi berkurang?
Kalian tentu sudah nggak asing lagi dengan istilah kolagen yang biasa ditemukan di dunia kecantikan dan kesehatan. Tubuh kita pun sebenarnya memproduksi kolagen secara alami. Kolagen merupakan jenis protein yang bertanggung jawab terhadap kesehatan sendi dan elastisitas kulit.
Bad news-nya adalah produksi kolagen akan menurun seiring bertambahnya umur. Hal ini pun menyebabkan jumlah kolagen semakin sedikit sehingga kulit jadi lebih mudah keriput dan kendur seiring waktu. Selain faktor internal, ada pula faktor eksternal yang bisa memengaruhi produksi kolagen. Jadi, apa saja yang menyebabkan produksi kolagen semakin berkurang di usia 40-an? Baca terus artikel ini untuk mengetahuinya ya.
Baca juga: Lelah dan Tidak Bisa Berfungsi dengan Baik? Lakukan 7 Hal Ini sebagai Self Care!
Penuaan adalah proses alami yang tak terhindarkan. Proses penuaan ini memengaruhi banyak hal di tubuh kita, termasuk tingkat produksi kolagen yang berkurang. Kolagen yang ada juga pecah dengan lebih cepat. Menurut dr. Garry Cussel, produksi kolagen di lapisan dermis berkurang 1% setiap tahunnya mulai umur 20. Akumulasi yang terus terjadi pun menyebabkan kolagen di tubuh sangat berkurang saat menginjak usia 40. Selain itu, kualitas kolagen saat sudah berumur juga nggak sebagus waktu masih muda dulu. Studi Molecular Mechanisms of Dermal Aging and Antiaging Approaches menunjukkan kalau kolagen jadi terfragmentasi dan distribusinya lebih longgar.
Another reason to wear your SPF before going out! Sinar ultraviolet ternyata juga menjadi penyebab produksi kolagen tubuh semakin melambat dan proses pemecahan juga jadi lebih cepat. Oleh karena itu, penting untuk memakai sunscreen sebelum keluar rumah atau membatasi dirimu terpapar sinar matahari terlalu lama saat berjemur untuk mendapatkan vitamin D. Rata-rata waktu yang dianjurkan adalah 10-20 menit sebanyak 3-4 kali per minggu untuk mendapatkan asupan vitamin D yang cukup untuk kebanyakan orang.
Baca juga: Mitos dan Fakta Menarik Tentang Shea Butter, Ungkap Manfaatnya untuk Kulit!
Gaya hidup nggak sehat yang satu ini memang seringkali jadi akar masalah. Ternyata merokok juga bisa bikin produksi kolagen menurun. Berdasarkan hasil studi Cigarettes Smoking and Skin: A Comparison Study of the Biophysical Properties of Skin in Smokers and Non-Smokers, bahkan perokok punya kolagen dan elastin yang lebih sedikit di lapisan dermis mereka. Makanya nggak heran kalau kulitnya pun lebih berkerut dan kendur!
Yang suka dengan makanan atau minuman manis, sebaiknya mulai mengurangi mengonsumsinya kalau nggak mau produksi kolagen semakin melambat. Menurut penelitian Sugar Sag: Glycation and the Role of Diet in Aging Skin, sering mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula juga bisa memengaruhi produksi kolagen dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena adanya proses glycation yang mengurangi turnover kolagen dan mengganggu kemampuan kolagen untuk berinteraksi dengan sel serta protein di sekitarnya.
Baca juga: Ingin Menghilangkan Kantung Mata dan Lingkaran Gelap? 4 Treatment Ini Layak Dicoba!
Banyak minum alkohol nggak hanya memungkinkanmu untuk punya beer belly, tapi juga mengurangi produksi kolagen dan merusak mekanisme perbaikan kulit jika merujuk ke studi Impact of Smoking and Alcohol Use on Facial Aging in Women. Akhirnya kulit yang sudah mulai menua secara alami karena umur pun jadi semakin cepat prosesnya karena faktor ini.
Nah, itu dia beberapa penyebab produksi kolagen semakin berkurang di usia 40-an. Berkurangnya produksi kolagen karena penuaan memang gak bisa dihindari, tapi beauty enthusiast masih bisa mengatasi faktor eksternal dengan mengubah gaya hidupmu. Jadi, biasakan hidup lebih sehat sebelum terlambat demi kulitmu juga ya!
Images: Dok. Freepik