banner-detik

beautypedia

Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Label Organik, Natural, dan Vegan pada Produk Kosmetik!

seo-img-article

Mau punya rutinitas kecantikan yang lebih clean dan ramah lingkungan? Beralih ke produk organik atau vegan bisa jadi pilihan.

Semakin banyak beauty enthusiast yang memikirkan faktor keberlanjutan saat membeli suatu produk. Tren ini juga berjalan seiring kemunculan aneka produk kecantikan yang mengantongi label organik, natural, vegan, hingga cruelty-free.

Seringkali, klaim-klaim tersebut dianggap punya arti yang sama atau mirip. Padahal jika ditelusuri lebih dalam, label-label ini mengacu pada hal yang berbeda. Nah, untuk tahu klaim apa yang sebenarnya paling penting untukmu, simak penjelasan umum dari masing-masing istilah ini ya!

Baca juga: Rayakan Hari Bumi 2024, ZALORA Ajak Sumbang Baju Layak Pakai!

 

Organik

produk organik

Suatu produk yang proses pembuatan dan budi dayanya memenuhi standar sistem pertanian/penanaman organik, serta mendapatkan sertifikasi resmi dari lembaga yang terakreditasi.

logo ecocert organic

Salah satu lembaga internasional yang paling terpercaya kredibilitasnya dalam sertifikasi produk kecantikan adalah ECOCERT Cosmos. Di Indonesia, ada BIOCert.

Dalam proses pembuatannya, produk organik harus dipastikan bebas dari kontaminasi bahan kimia yang tidak sesuai standar.

 

Natural

kosmetik organik, natural

Istilah natural (alami) paling banyak dipersepsikan sama dengan organik. Nyatanya, yang organik memang sudah pasti natural, tapi yang natural belum tentu organik. Kenapa? Karena bahan baku natural belum tentu bebas dari bahan kimia.

Menurut ECOCERT, suatu produk bisa diklaim natural jika minimal 50% bahannya berasal dari alam dan tidak mengandung bahan kimia yang klaimnya berbahaya dan masuk dalam forbidden ingredient list.

Baca juga: Intip 3 Skincare Wajib Pakai agar Kulit Nggak Belang saat Berkegiatan Outdoor!

 

Vegan & Cruelty Free

label vegan

Logo resmi dari The Vegan Society dan PETA

Produk kecantikan dikatakan vegan jika tidak mengandung bahan hewani atau produk olahan hewani apa pun. Ingredients seperti madu, beeswax, lanolin, gelatin, kolagen, squalene, dan stearic acid yang berasal dari hewan tidak tergolong vegan-friendly.

Sedangkan cruelty-free artinya suatu produk dikembangkan tanpa menyakiti dan tanpa melewati pengujian terhadap binatang (animal testing). Produk yang mengandung unsur turunan hewani masih bisa dikategorikan cruelty-free juga lho, asalkan diperoleh tanpa melalui animal testing atau proses lainnya yang menyakiti binatang.

Label vegan dan cruelty-free juga hanya bisa didapatkan melalui lembaga resmi yang terakreditasi.

Semoga penjelasan ini bermanfaat ya!

Image: Pexels, Freepik, ECOCERT, The Vegan Society, PETA

Sumber:

https://sustaination.id/klaim-organik-vegan-natural/

https://www.veganfriendly.org.uk/articles/difference-between-vegan-and-cruelty-free/

Slow Down

Please wait a moment to post another comment