entertainment 2
09 Nov 2022
Lika Liku Nonton The Link NCT 127, Hampir Gagal Nonton!
Akhirnya bisa ketemu Lee Haechan dalam wujud nyata, meski pengalaman pertama nonton NCT 127 tidak terukir seindah NCTzen Day 2.
Konser Neo City The Link in Jakarta jadi pertunjukan pertama yang saya tonton lagi setelah sekian lama nggak nonton tur konser bintang K-Pop. Terakhir kali saya nonton adalah Super Junior di tahun 2012, yang nggak banyak berharap apa-apa karena level fangirl saya sebatas mengagumi alakadarnya. Namun rasanya berbeda ketika ada sosok anak muda yang ketampanannya mengalahkan teman seangkatan saya sendiri.
Setelah satu tahun mengagumi sekumpulan anak muda ini, akhirnya bertemu wujud aslinya. Saya nggak tahu kalimat apa yang bisa mendeskripsikan saat itu, karena segala jenis emosi yang dirasakan manusia bercampur jadi satu. Bahkan di saat baru opening VCR, saya sudah menitikkan air mata karena akhirnya dapat bertemu Haechan meskipun nggak dapat kedipan.
Hampir gagal nonton
Pupusnya harapan gagal di war pertama rupanya sudah jadi pertanda kalau pengalaman konser kali ini bakal nggak baik-baik saja. Mulanya NCT 127 hanya diumumkan tampil satu hari pada hari Sabtu, namun ada tambahan satu hari lagi di hari Jumat. Setelah gagal di war pertama, saya langsung menggunakan jasa titip di dua tempat, karena nggak yakin dengan kemampuan tangan sendiri untuk war, juga untuk mengantisipasi jika tempat jastip yang satu tidak dapat, saya masih bisa mendapatkan tiket di jastip yang satunya.
Kemudian di hari war sesi kedua, alhamdulillah saya dapat dua-duanya, dan satu lagi saya berikan ke teman. Meski sudah dapat tiket, dan bisa bertemu Haechan. Namun entah mengapa selalu ada bisikan pelan dalam hati yang seolah berkata, “Jual aja kali ya?” namun keinginan itu saya tepis, karena keinginan bertemu Haechan lebih besar dari godaan manapun.
Penampilan Johnny Suh yang tak terlupakan
Meski dalam beberapa kesempatan sebelumnya sudah sering melihatnya ‘mandi’ di lagu ‘Focus’, ketika streaming online, namun rasanya benar-benar berbeda ketika nonton langsung persis depan mata. Bahkan ketika layar sudah tak lagi merekam member melainkan Johnny, NCTzen yang nonton di tempat sontak berteriak histeris karena “Ini adalah saatnya melihat Johnny mandi.” Alunan melodi lagu ‘Focus’ terus bergema diikuti tarian Johnny yang berada di dalam set kamar mandi. Ia yang mengenakan kimononya perlahan melepas dan menyisakan dirinya yang telanjang dada dengan tato di lengannya.
‘Love on The Floor’ bikin istighfar
Gebrakan NCT 127 memang nggak bisa dibercandain. Setelah sekian lama hanya melihat penampilannya melalui fancam warga Korea, kini akhirnya merasakan sendiri bagaimana tubuh merinding ketika melihat para member menarikan lagu ‘Love on The Floor’, yang menjadi lagu andalan di album repackage ‘Favorite’. Lagu yang penuh konten dewasa ini, juga memiliki gerakan yang hanya bisa dinikmati usia 18 tahun ke atas. Fakta menarik, setelah usai penampilan ini, saya dan beberapa teman NCTzen yang ada di tempat langsung jongkok massal karena deg-degan banget.
Tiba-tiba cosplay tukang parkir
Di menit terakhir lagu ‘Paradise’ di mana para member akan melempar signed ball ke penonton, ternyata berujung ricuh di CAT 1C yang membuat para member dari CAT 3A seperti tukang parkir, karena meminta penonton untuk mundur. Perasaan saya saat itu sudah nggak enak. “Kenapa nih? Kok pada nggak nyanyi?” kemudian di saut oleh orang sebelah, “Kayaknya rusuh di depan deh,” ternyata kabar tersebut dibenarkan.
Setelah lagu ‘Paradise’ yang seharusnya langsung lanjut ke ‘Touch’, para member justru memasang muka khawatir karena melihat di depan mata banyak penggemarnya yang jatuh hingga pagar barikade runtuh. Taeyong dengan jiwa leader-nya langsung membantu para penggemar untuk berdiri, dan meminta bagian belakang mundur. Begitu pula dengan Haechan yang meminta penggemar angkat tangan jika ada yang nggak kuat.
Dipaksa mengikhlaskan 6 lagu karena dibubarkan
Definisi kena tanggung, ketika sudah nonton hampir seluruh pertunjukan kemudian tiba-tiba diberhentikan karena kerusuhan yang terjadi di CAT 1C ketika orang saling dorong-dorongan demi mendapatkan bola dari idolanya. Jelas kejadian ini menjadi momen terburuk NCT 127 hingga harus menghentikan konser, juga dengan NCTzen Day 1 yang dipaksa mengikhlaskan pertunjukan yang nggak selesai. Saat itu setelah terjadi dorong-dorongan para member berusaha memberi kepercayaan untuk penggemar nggak saling rusuh. Namun setelah lagu ‘Touch’ berakhir, mereka semua berlari ke belakang panggung.
Pikiran saya saat itu benar-benar bingung dan kalut. Bukan masalah duit bisa dicari lagi, tapi ini masalah pengalaman pertama yang belum tentu ada pengalaman kedua atau pengalaman ketiga. Puluhan NCTzen sebelah saya sudah banyak yang nangis, ketika kepolisian menghentikan pertunjukan. Beberapa ada yang marah, mengumpatkan kekesalan pada beberapa penggemar di CAT 1C yang tidak bisa tertib. Lucunya adalah, ketika banyak orang mengalami Post Concert Depression (PCD) karena nggak bisa move on, saya justru PCD karena trauma. Bahkan hingga saat ini saya masih belum sanggup untuk mendengarkan beberapa lagu NCT 127, termasuk ‘2 Baddies’ karena masih merasa sakit hati nggak bisa nge-hype secara langsung.
Namun apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Nggak ada yang bisa dilakukan selain menangisi perpisahan yang pilu membiru ini. Seperti bait lagu Tiara Andini yang berbunyi, “Pedih ku saat merasa indah, semua hilang dan usai,” itulah yang dirasakan oleh NCTzen yang hanya bisa menonton di hari pertama.
Namun terlepas dari permasalahan yang ada, NCT 127 tetap memberikan penampilan terbaiknya di hari kedua, dan berakhir manis. Semoga kedepannya banyak penggemar yang lebih tahu diri dan jaga etika ketika eye to eye dengan idolanya.
Image : dok. NCT, femaledaily/diaanacil