ic-fd

L’Oréal Paris Gandeng Nadiem Makarim dan Najwa Shihab untuk 'StandUp' Lawan Kekerasan Seksual di Kampus!

lifestyle
author

diaan_acil・28 Oct 2022

detail-thumb

Bekerjasama dengan Kemdikbudristek, FISIP UI, Narasi, dan Demand, L’Oreal Paris mengadakan pelatihan intervensi kekerasan seksual metodologi 5D & diskusi publik.

Meneguhkan kembali komitmen pemberdayaan perempuan karena mereka begitu berharga, L’Oréal Paris kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk #WeStandUp. Kali ini, L’Oréal Paris bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Narasi, FISIP UI, dan DEMAND untuk mengadakan pelatihan intervensi pencegahan kekerasan seksual dan diskusi publik untuk StandUp Melawan Kekerasan Seksual di Kampus. 

Baca juga: Modern dan Inovatif, Cek 6 Perangkat Beauty Tech Ciptaan L’Oréal Ini!

Diskusi publik ini menghadirkan pembicara Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, lalu Najwa Shihab selaku Jurnalis dan Pendiri Narasi, Melanie Masriel sebagai Chief Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L’Oréal Indonesia, Anna Margaret Lumban Gaol selaku Anggota Komite Penanganan & Pencegahan Kekerasan Seksual FISIP UI, serta Anindya Restuviani, Co-Director of DEMAND di Balai Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia.

Banyak yang nggak menyadari, kalau kekerasan seksual terhadap perempuan masih banyak sekali terjadi. Namun hal ini nggak terbaca karena perempuan dianggap nggak punya kekuatan apa-apa untuk berbicara. Faktanya, terjadi peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang Januari hingga Juli 2021, yaitu terdapat 2.500 kasus. Angka ini melampaui catatan pada tahun 2020 yakni 2.400 kasus. Miris, bukan? Untuk itu L’Oréal Paris secara global memberikan pelatihan intervensi untuk mencegah kekerasan seksual melalui StandUp Melawan Kekerasan Seksual. 

Baca juga: Tidak Hanya Perempuan, Laki-laki Juga Rentan Jadi Korban Pelecehan Seksual!

Najwa Shihab turut mengambil sikap, “Isu kekerasan seksual masih sering dianggap tabu untuk dibahas, tak jarang stigma untuk menyalahkan korban dan situasi yang memungkinkan pelecehan itu terjadi. Hal ini yang perlu kita ‘bongkar’ melalui ruang diskusi. Semakin banyak ruang untuk mendiskusikan isu ini, maka lebih banyak pihak yang mengambil peran dan aksi nyata. Tidak hanya itu, diperlukan ruang aman yang tidak menyudutkan korban, melainkan merangkul mereka agar tidak merasa sendirian dan tidak berharga.”

L'Oreal Paris ajak untuk melawan kekerasan seksual

“L’Oréal Paris melalui StandUp akan mendukung upaya pemerintah dalam melawan kekerasan seksual. Kami juga mengadvokasi metode pelatihan intervensi ini agar menjadi modul pembelajaran wajib yang diberikan pada orientasi mahasiswa baru. Harapannya, pembelajaran ini bisa menjadi bekal bagi insan perguruan tinggi dan bersama-sama kita dapat mewujudkan lingkungan ruang publik di perguruan tinggi yang lebih bermartabat, manusiawi, dan bebas dari tindakan pelecehan seksual,” ujar Melanie.

Baca juga: Ariel Tatum Mengajak Semua Perempuan untuk ‘Walk Your Worth’ di Paris

L’Oréal Paris dengan DEMAND juga telah memulai edukasi ke kampus-kampus sejak tahun 2021. Beberapa kampus yang telah berpartisipasi yaitu Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Prasetya Mulya, London School of Public Relations, serta bekerjasama dengan DPPAPP (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Pengendalian Penduduk) Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan pelatihan bagi para Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Seksual dari 9 perguruan tinggi di Jakarta. Hingga saat ini, sudah ada 102 ribu masyarakat Indonesia yang mengikuti pelatihan melalui pelatihan mandiri di website www.standup-indonesia.com ataupun webinar.

Bagi kamu yang ingin bergabung dalam gerakan #WeStandUp, kamu bisa ambil pelatihannya di www.standup-indonesia.com/training

Itulah movement yang dilakukan L’Oréal Paris untuk melawan kejahatan seksual di luar sana. Semoga ke depannya, kasus pelecehan seksual akan semakin berkurang, ya!

 

Image : dok. L’Oréal Paris