Bicara soal sustainability, bukan hanya sekadar packaging produk saja, lho. Lebih dari itu, sustainability berperan penting dalam lingkungan hidup, salah satunya beauty industry.
Belakangan ini, topik mengenai sustainability memang lagi hangat dan jadi pembicaraan banyak orang. Bukan cuma jadi pembicaraan, beberapa pihak juga langsung take action dan ikut andil untuk menerapkan hal yang lebih sustainable. Sama seperti beauty industry, banyak hal yang harus dilakukan berbasis sustainability, agar kelangsungan hidup semua makhluk hidup termasuk bumi juga tetap aman. Kali ini, saya berkesempatan ngobrol sama Debbi, FD Member yang akhir-akhir ini juga tertarik dengan isu sustainability. Ingin tahu kan, gimana perbincangan saya dengan Debbi? Simak artikelnya!
Menurutku sustainability itu sistem yang terus memperhatikan lingkungan, dalam kehidupan manusia itu berusaha untuk memanfaatkan lingkungan sebaik mungkin, mempertahankan kelangsungan semua mahkluk hidup baik tanaman, hewan juga kesehatan manusia, hingga mencapai keseimbangan. Jadi, baik untuk semua semua pihak.
Yang paling penting untuk mencapai sustainability di beauty industry itu mulai dari memberikan awareness ke para customernya supaya makin banyak orang yang mengerti tentang pentingnya menjaga lingkungan. Lalu menyediakan fasilitas yang ikut membantu customer, misalnya refill station dan recycle spot yang lebih mudah dijangkau, bukan cuma sekadar ada saja. Serta, bisa mulai mengurangi penggunaan packaging dengan bahan yang berpotensi merusak lingkungan.
Baca juga: Nggak Bikin Sampah, 5 Reusable Pads Ini Bisa Menggantikan Kapas Sekali Pakai!
Kalau aku, semenjak banyak baca isu lingkungan aku mencoba pakai beauty product secukupnya. Pertama, aku memastikan kalau aku beli beauty product yang memang lagi dibutuhkan dan dari brand yang sudah aku percaya. Tapi, aku juga rajin search brand-brand baru, supaya ketemu brand yang eco-friendly buat dicoba dan kemudian didukung.
Ada, untuk sekarang aku suka brand Haple. Alasannya karena aku pernah coba banyak produknya dan cocok semua.. Packagingnya pun kelihatan berusaha untuk lebih eco-friendly, dan menyediakan jasa recycle juga. Harga pun affordable untuk brand lokal yang sebagus itu. Mereka nggak banyak ngomong soal lingkungan, tapi berusaha untuk action. Kalau untuk brand besarnya, aku suka Sukin karena selain peduli sama lingkungan, skincare mereka juga simple dan basic. Jadi, siapa saja bakal bisa pakai. Mereka juga rajin campaign yang bikin makin banyak orang sadar sama sustainability.
Baca juga: #FDSustainabeauty, Usaha Female Daily untuk Mengurangi Beauty Waste
Aku yakin sih untuk jadi brand yg sustain itu bukan hal yang mudah. Buat perorangan saja sulit, apalagi perusahaan. Jadi, sudah mulai mencoba saja sebenarnya sudah bagus apalagi dari hal kecil. Misalnya, mulai saja dulu untuk kasih awareness dan lebih filter ingredients. Lalu, sedikit demi sedikit mulai menerima recycle sebagai bentuk tanggung jawab mereka sama sampah produknya. Yang penting kan konsisten, jadi aku apresiasi banget brand yang sudah mau mulai dukung aksi-aksi peduli lingkungan sekecil apapun. Biar pun baru mulai omong-omong saja, setidaknya mereka berusaha untuk peduli, dan bisa bikin orang lain ikut peduli juga.
Aku cuma mau berharap, product yang eco-friendly semakin mudah dan beragam tapi tetap nggak too much dan pastinya affordable. Biar yang mau mencobanya pun nggak pakai mikir. Untuk beauty enthusiast, aku berharap mereka bisa lebih memfilter campaign yg konsumtif, juga lebih mengajak fansnya untuk lebih bijak pada beauty product dan lingkungan.
Itu dia perbincangan seputar isu sustainability dengan Debbi. Saya juga setuju dengan Debbi, bahwa kita bisa memulai dari langkah terkecil untuk menjalani kehidupan yang lebih sustainable. Sesimple menggunakan beauty product yang dibutuhkan saja, lebih mindful saat berbelanja, dan mulai mengumpulkan beauty empties untuk di-recycle.
Kalau kamu, langkah apa nih yang sudah dilakukan untuk mendukung sustainability? Share di kolom comment, ya!
Image: Dok. Debbi, Freepik