Masih dalam bulannya kesehatan mental, saya punya rekomendasi tontonan film dan serial bertema mental health yang bagus banget.
Mental health atau kesehatan mental seharusnya nggak cuma menjadi sebuah ‘tren’ untuk dibicarakan, tetapi juga sebagai sebuah refleksi untuk lebih peka melihat diri sendiri dan orang lain. Kalau pengalaman di sekitarmu nggak dekat dengan isu kesehatan mental, coba tonton film dan serial ini untuk mendapatkan gambarannya. Siap-siap tisu dan juga mental ya, karena mungkin rekomendasi di bawah bisa membuatmu menangis deras!
Baca juga: Self-Healing untuk Kesehatan Mental: Lebih dari Sekadar Pergi Liburan | Cerita FD
Mengisahkan Nina (Natalie Portman), seorang ballerina yang sangat berbakat dan dituntut untuk selalu perfeksionis. Nina sangat terobsesi untuk bisa tampil sempurna agar bisa mendapat sebuah peran utama di pementasan Swan Lake Tchaikovsky. Peran ini mengharuskan Nina untuk memiliki kepribadian ganda, yaitu sebagai White Swan yang baik dan anggun dan Black Swan yang berani dan sensual. Sayangnya, Nina dinilai tidak bisa memerankan keduanya dan hanya cocok memerankan White Swan saja. Perjuangan Nina yang begitu keras lalu membuatnya mulai mengalami gangguan delusi dan halusinasi setiap saat.
Film ini memberikan kita gambaran bagaimana bersikap terlalu perfeksionis dan ambisius justru bisa menghancurkan diri sendiri. Tuntutan dari orang sekitar juga ternyata memberi pengaruh yang besar terhadap kesehatan mental. Black Swan sudah mendapat berbagai nominasi dalam Academy Awards, akting Natalie Portman di sini juga begitu menjiwai. Siap-siap mental dan jantung ya, karena film ini bergenre horror-psychology!
Kalau sebelumnya Black Swan mengandung banyak adegan menengangkan, film yang satu ini bisa membuatmu tertawa sekaligus menangis. Silver Linings Playbook mengambil latar di Pennsylvania, di mana Patrizio Solitano (Bradley Cooper), seorang guru SMA yang mengidap gangguan bipolar baru saja kembali setelah sebelumnya menjalani rehabilitasi di rumah sakit jiwa. Sebelumnya, Pat sempat mengalami tragedi dan trauma karena istrinya yang selingkuh. Pat kemudian bertemu dengan Tifanny Maxwell (Jennifer Lawrance) dan perlahan mulai membuka diri. Tifanny berjanji untuk membantu Pat mendapatkan istrinya kembali, asal Pat mau tampil bersama di sebuah kompetisi tari.
Meski terkesan sederhana, film ini banyak memberi pesan soal cinta dan bagaimana seorang yang mengalami luka, trauma, serta kekecewaan masa lalu menghadapi kesedihannya. Film ini adalah adaptasi dari novel karya Matthew Quick dan meraih pengharagaan People’s Choice Award. Bisa segera kamu tonton sekarang juga karena sudah tersedia di Netflix!
Sampai sekarang, saya masih belum bisa move-on dari kekosongan serta kesakitan yang saya rasakan setelah menonton serial original Netflix ini. Clay Jensen, salah seorang siswa di Liberty High School menunjukkan ketertarikan terhadap seorang siswi baru di sekolahnya; Hannah Baker. Di awal sekolahnya, Hannah terlibat dalam sebuah insiden memalukan yang membuatnya dijauhi. Insiden demi insiden datang bertubi-tubi kepada Hannah, Ia selalu diintimidasi, dihardik, bahkan dilecehkan secara tidak langsung oleh teman-teman sekolahnya, bahkan teman baiknya sendiri. Tidak tahan dengan apa yang dialaminya, Hannah kemudian membunuh dirinya sendiri dan merekam suaranya ke dalam 7 kaset yang seluruh sisinya juga direkam. Rekaman-rekaman ini menceritakan 13 alasan mengapa akhirnya Hannah membunuh dirinya sendiri dan dikirimkan kepada orang tertentu yang menjadi salah satu alasannya bunuh diri. Kaset-kaset ini harus dioper ke orang selanjutnya setelah selesai didengar, atau akan disebarkan pada publik.
Serial ini mengajarkan kita untuk benar-benar memikirkan tindakan dan perlakuan yang kita lakukan pada orang lain meski hanya sebagai candaan. Bahwa hal kecil yang kita lakukan, bisa saja mengubah hidup seseorang selamanya. Serial ini juga mengajak kita untuk berani bicara dan peka terhadap kesedihan orang lain sebelum akhirnya terlambat.
Beralih ke drama Korea, Kim Ji-Young, Born 1982 menjadi salah satu drama bertema kesehatan mental yang banyak direkomendasikan. Drama ini mengisahkan Kim Ji-Young, pekerja wanita Korea biasa yang terpaksa keluar dari pekerjaannya karena hamil dan harus menjadi ibu rumah tangga. Kerasnya hidup yang dijalani Ji-Young sebagai seorang perempuan yang mendapat banyak perlakuan seksis membuat kesehatan mentalnya terganggu. Ji-Young mulai mengalami depresi dan stres, seolah kehilangan jati dirinya sendiri.
Selain berbicara soal kesehatan mental yang bisa terjadi bahkan di lingkungan rumah, serial ini mengajak kita untuk berkaca soal budaya patriarki dan dampaknya pada pengalaman traumatis perempuan. Kim Ji Young, Born 1982 memiliki berbagai layer topik yang sangat kompleks dan nyata terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Baca juga: 3 Drama Korea Tentang Kesehatan Mental yang Bisa Kamu Tonton di Netflix
Dikenal juga sebagai Soul Mechanic atau Soul Repairer, drama Korea yang satu ini lebih ringan dari bahasan drama sebelumnya. Lee Shi Joon adalah seorang psikiater yang memiliki berbagai kiat unik untuk membantu menyebuhkan pasiennya. Kita akan diajak melihat gambaran nyata pasien yang mengidap penyakit mental seperti kepribadian ganda dan bagaimana cara menanganinya. Drama ini bercerita banyak soal hubungan psikiater dan pasiennya yang lebih dari sekadar persoalan resep dan obat. Meski disuguhkan dengan ringan dan menghangatkan hati, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari drama ini, salah satunya normalisasi keberadaan penyakit mental yang berada di tengah masyarakat. Kalau kamu suka drama ini, coba cek juga K-Drama It’s Okay That’s Love yang mengangkat premis mirip-mirip!
Itulah 5 rekomendasi film dan serial bertema mental health yang menurut saya pribadi bagus banget. Bedanya menonton dan membaca buku, kamu bisa mengajak orang terdekat untuk ikut menyaksikan dan sama-sama “belajar dan melihat” isu kesehatan mental. Apakah kamu punya rekomendasi film lain? Boleh banget sharing di kolom dibawah untuk sama-sama nonton ya!