Pernah nggak kamu merasa sudah cukup rutin merawat kulit, tapi tetap muncul jerawat? Bisa jadi kamu salah memilih kandungan skincare.
Penting untuk mengetahui kandungan apa yang sesuai dan nggak sesuai dengan kondisi kulit kamu. Kalau kamu punya kulit yang acne-prone, ada beberapa kandungan skincare yang sebaiknya dihindari supaya nggak bikin kulit semakin inflamasi. Simak, yuk!
Kamu pasti sering mendengar bahwa alkohol bisa mengurangi minyak berlebih di kulit? Yup, itu betul! Alkohol memang bisa mengendalikan kadar minyak di wajah, bikin pori-pori tampak lebih mengecil, dan bisa membunuh bakteri penyebab jerawat.
Tapi, banyak research yang menunjukan bahwa alkohol pada skincare untuk kulit berjerawat bisa semakin memicu iritasi dan kemerahan. Penelitian juga menunjukkan bahwa produk-produk skincare anti-acne yang menggunakan bahan alternatif yang lebih mild dari alkohol, bisa beraksi lebih baik pada kulit.
Inilah mengapa kandungan alkohol cukup tricky. Kandungan alkohol tinggi hanya baik dalam bentuk hand sanitizer, untuk mengangkat kuman dan kotoran. Sebaiknya, kamu menghindari produk perawatan wajah yang kandungan alkohol yang sangat banyak (sebagai main ingredient), apalagi membubuhkan langsung alkohol murni pada jerawat yang sedang “matang”. Big no! Bila sering digunakan, alkohol bisa membuat kulit kamu kering dan merusak lapisan kulit, sehingga kulit jadi gampang iritasi dan malah mengeluarkan minyak lebih banyak lagi. Akhirnya, seperti deadly cycle. Kulitmu jadi nggak bisa bebas dari jerawat!
Baca juga: 5 Fakta yang Harus Kamu Tahu Tentang Bekas Jerawat!
Sodium Lauryl Sulfate atau SLS ini biasanya terdapat pada produk sabun yang menghasilkan busa. Jika kamu mendapatkan sabun cuci wajah dengan busa yang banyak, kamu perlu waspada. SLS ini berguna untuk membersihkan kulit menjadi benar-benar bersih tanpa residu. Namun sayangnya, SLS juga bisa menghilangkan minyak alami di kulit, sehingga kulit akan terasa lebih kering, kemudian secara otomatis kulit memproduksi minyak yang semakin banyak, sehingga akhirnya menyebabkan jerawat atau memperparah jerawat kamu.
Lihat juga: Rekomendasi Skincare yang Bagus untuk Mengatasi Jerawat!
Pernahkah kamu mendengar kandungan yang satu ini? Bahan ini merupakan emollient yang efektif, atau kandungan yang cukup sering digunakan dalam moisturizer untuk wajah maupun tubuh, karena sifatnya oklusif, sehingga sangat menghidrasi, mampu mengatasi water loss, dan bisa menyingkirkan kulit yang sangat kering atau pecah-pecah, bahkan yang sedang iritasi. Namun, lanolin ini sangat waxy dan lengket, jadi lebih tepat dipakai dipakai untuk kulit extra dry, bukan acne-prone.
Plus, banyak juga produk skincare yang menggunakan lanolin sintetis, sedangkan lanolin asli berasal dari lemak kulit domba. Versi sintetis inilah yang kandungannya sangat mudah menyumbat pori-pori kulit, sehingga bisa menimbulkan jerawat. Jadi, untuk kamu yang memiliki wajah berminyak, kombinasi, atau berjerawat, lebih baik menghindari produk dengan kandungan lanolin.
Kandungan yang satu ini mungkin terdengar kurang familiar bagi kamu, karena namanya yang cukup sulit. Kandungan ini memiliki manfaat yang baik bagi kulit karena membuat kulit jadi lebih lembut seperti bayi. Namun sayangnya, bahan ini memiliki kecenderungan comedogenic yang tinggi, sehingga bisa menyebabkan jerawat pada kulit.
Baca juga: 4 Hydrating Toner Lokal yang Bagus untuk Kulit Berjerawat!
Itulah beberapa kandungan skincare yang sebaiknya kamu hindari supaya nggak timbul jerawat atau memperparah kondisi jerawat kamu. Sebaliknya, kulit berjerawat disarankan menggunakan kandungan skincare seperti Niacinamide, Salicylic Acid, Azelaic Acid, Benzoyl Peroxide, witch hazel, green tea, tea tree, retinol, bakuchiol, Centella Asiatica, dan mugwort.
Image : freepik.com, amazingly