lifestyle
18 Aug 2021
Apa Sih Makna dari Riasan Pengantin Adat Jawa?
Busana serta riasan pengantin Indonesia, tentunya sangat khas berdasarkan adat. Ternyata, detil dari riasan pengantin adat Jawa ada filosofinya, lho!
Kalau dibandingkan dengan adat-adat negara lain, bisa dibilang pakaian serta riasan pengantin Indonesia terlihat sangat eksentrik. Apalagi dengan detil-detil kecil yang tak lupa melengkapi tampilan sang pengantin. Nah, ternyata detil-detil ini bukanlah sekedar pajangan atau ‘pelengkap’ saja, lho. Terutama untuk adat Jawa, ternyata riasan pengantin ini banyak makna dan filosofinya tersendiri! Penasaran kan? Yuk, simak di sini!
Baca juga: Uniknya Ritual Kecantikan Pra-Nikah Khas Adat Indonesia!
Paes
Pasti kamu familiar dengan tampilan Paes pada pengantin perempuan Jawa. Paes ini merupakan riasan pengantin adat Jawa yang merupakan simbol kecantikan dan kedewasaaan wanita Jawa. Sebagai riasan, Paes ini digambar di dahi sang pengantin, dan ternyata setiap lekukannya punya maknanya tersendiri, lho.
Gajahan
Lekukan yang berada di tengah dahi dan terlihat paling ‘besar’, memiliki makna sebagai harapan bahwa seorang wanita akan dihormati dan ditinggikan derajatnya.
Pengapit
Di sebelah kanan dan kiri gajahan, terdapat lekukan yang lebih runcing yang disebut pengapit. Pengapit ini diibaratkan sebagai sesuatu yang mengendali gajahan agar dapat berjalan lurus ke depan, sehingga tak ada rintangan berat pada kehidupan rumah tangganya.
Penitis
Lekukan yang ada di sebelah kanan dan kiri pengapit ini disebut penitis. Penitis ini melambangkan bahwa segala sesuatu sudah seharusnya mempunyai tujuan dan sasaran tepat. Sesuatu yang bisa ditemukan dalam kehidupan rumah tangga, contohnya menentukan anggaran!
Godheg
Terakhir, lekukan yang melengkapi dan memperindah cambang disebut godheg. Riasan ini memiliki makna agar kedua mempelai selalu introspeksi diri, dan selalu berhati-hati dan tidak buru-buru saat menentukan sesuatu.
Baca juga: Hal-Hal yang Perlu Dihindari Sebelum Hari Pernikahan | Skincare 101
Cithak
Untuk memperindah tampilan paes, pengantin akan dipasangi cithak. Hiasan yang dipasang pada tengah dahi. Cithak yang bentuknya menyerupai belah ketupat ini bermakna sebagai penutup agar wanita harus selalu fokus, setia, dan mempunyai pandangan yang lurus ke depan. Cithak ini ternyata juga dibuat dari daun sirih!
Alis Menjangan
Selain paes, riasan yang paling mencolok dari tampilan pengantin adalah riasan alis menjangan. Bentuk alis akan dibentuk menyerupai tanduk rusa, yang dalam bahasa Jawa disebut menjangan. Kenapa rusa? Karena rusa adalah hewan yang cerdik, cerdas, serta anggun, dan seorang perempuan diharapkan dapat memiliki tiga karakter tersebut juga!
Cunduk Mentul
Cunduk mentul ini adalah aksesoris yang disematkan di atas kepala pengantin wanita dengan posisi menjulang ke atas. Aksesoris ini selalu memiliki jumlah yang ganjil, biasanya tiga, lima, tujuh, sampai sembilan. Cunduk mentul yang berjumlah tiga melambangkan trimurti, berjumlah lima melambangkan rukun islam, berjumlah tujuh bermakna pertolongan, dan yang berjumlah sembilan adalah simbol walisongo.
Centhung
Pengantin adat Jawa juga akan menggunakan perhiasan yang dinamakan centhung. Centhung ini dipakai di kedua sisi kepala pengantin, melambangkan sebuah gerbang yang terbuka. Bentuknya yang menyerupai gerbang memiliki makna bahwa seorang perempuan harus siap memasuki gerbang kehidupannya yang baru bersama calon suami.
Baca juga: “Tren” Menunda Pernikahan Karena Corona, Emma Stone dan Katy Perry Juga Ikut!
Nah, itu dia makna dan filosofi dari beberapa riasan pengantin adat Jawa. Menarik banget ya, ternyata detil-detil tersebut melengkapi tampilan sang pengantin dengan makna-maknanya tersendiri. Kira-kira adat apa lagi nih yang kamu penasaran? Boleh share di bawah ya!
Image : Instagram @/thebridestory, @makeupconny