Bakuchiol adalah alternatif bahan aktif pengganti Retinol. Tapi seperlu apa sih kita harus menggantikan Retinol dengan Bakuchiol?
Belakangan ini, ingredient Bakuchiol memang sedang nge-trend sekali sampai dipakai oleh semua brand skincare. Bahkan banyak skincare lokal juga yang punya produk Bakuchiol. Bakuchiol sendiri adalah bahan alami yang berasal dari daun dan biji tanaman Psoralea Corylifolia dari India, yang sudah lama dipercaya sebagai bahan untuk pengobatan tradisional Ayurveda India. Nah, Bakuchiol ini digadang-gadang sebagai ingredient yang bisa menggantikan Retinol! Namun dengan tingkat iritasi dan resiko yang lebih rendah.
Baca juga: Bakuchiol, Alternatif Retinol Dari Bahan Alami
Bakuchiol memang bekerja dengan cara meningkatkan produksi kolagen dalam kulit, dan mendorong turnover cell, sehingga boleh dibilang Bakuchiol ini punya manfaat anti-aging. Namun sebenarnya, untuk dikatakan bahwa Bakuchiol bekerja selevel dengan Retinol, masih belum ada penelitian pastinya. Sementara sudah banyak penelitian dan jurnal yang membahas mengenai hasil dari penggunaan Retinol sebagai anti-aging skincare.
Jadi kalau memang sudah cocok dengan Retinol dan nggak ada permasalahan selama penggunaannya, menurut saya ya tidak ada perlunya untuk menggantinya dengan Bakuchiol. Apalagi Bakuchiol ini punya isu soal sustainability. Tanaman penghasil Bakuchiol sudah mulai langka, lho!
Namun kalau kamu punya kondisi-kondisi di bawah ini, barulah mungkin bisa mempertimbangkan untuk mencoba Bakuchiol:
Baca juga: 4 Skincare Anti Aging Lokal Dengan Kandungan Bakuchiol
Sedang hamil
Semua kandungan vitamin A dan turunannya, termasuk retinol, adalah salah satu ingredient yang harus dihindari oleh ibu hamil. Karena ada resiko untuk menyebabkan gangguan saraf pada ibu hamil dan janin-nya. Jadi bila sedang hamil, memang sebaiknya stop memakai skincare yang mengandung retinol, atau mencari bahan subtitusinya. Dan ingredient pengganti retinol yang aman untuk ibu hamil adalah Bakuchiol ini.
Namun pastikan juga keseluruhan ingredient skincare yang sedang dipakai aman ya, karena dalah satu produk skincare, biasanya tidak hanya mengandung Bakuchiol saja, namun juga terdapat banyak kandungan aktif lainnya. Untuk lebih jelasnya, mungkin bisa membawa skincare-mu ke dokter untuk ditanyakan terkait keamanannya.
Memiliki kulit sangat sensitif
Sebenarnya ada beberapa cara agar pemilik kulit sensitif tetap bisa memakai retinol. Misal dengan memilih formula yang mild, yang banyak mengandung bahan-bahan yang sifatnya soothing dan hydrating, serta kandungan Retinolnya tidak terlalu tinggi. Dan bisa juga menggunakan hydrating serum dulu sebagai buffer, sebelum menggunakan Retinol serum. Atau cara yang paling enak adalah dengan mencampurkan Retinol dengan moisturiser cream yang akan kita pakai.
Namun just in case kulitmu sangat sensitif, sehingga mencoba dengan berbagai cara pun masih belum bisa nyaman menggunakan Retinol, mungkin memang waktunya kamu harus mengganti dengan Bakuchiol.
Sudah memakai actives ingredient yang irritant
Retinol berpotensi membuat kulit teriritasi. Apabila digabungkan dengan skincare yang mengandung actives ingredient lain yang juga sifatnya keras dan mengiritasi, ada kemungkinan kulit kita nggak “kuat” dan malah breakout. Namun sebenarnya ini tergantung kepada kondisi kulit masing-masing, ya. Nggak semua orang punya sensitifitas kulit yang sama. Ada yang kuat dan hasilnya malah bagus, namun ada yang breakout dan teriritasi.
Kalau kamu termasuk yang kulitnya terlalu sensitif untuk penggabungan beberapa actives, namun belum rela untuk mengurangi salah satu actives yang sedang digunakan secara reguler, bisa lho mengganti retinol dengan Bakuchiol. Setidaknya Bakuchiol nggak akan menambah potensi iritasi di kulitmu.
Bila kamu sudah cocok dengan retinol, nggak teriritasi ketika pakai retinol, ataupun masih bisa diakali agar kulit tidak teriritasi, dan juga tidak sedang dalam kondisi hamil, menurut saya tidak ada alasan sih untuk mengganti retinol yang memang kita sudah cocok dan hasilnya juga sudah terbukti ini.
