bath n body
10 Dec 2020
3 Masalah Kulit yang Muncul Akibat Bercukur, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Bercukur adalah rutinitas kecantikan yang sering dilakukan baik oleh cowok maupun cewek. Nggak jarang, demi mendapatkan kulit bersih bebas bulu, banyak yang terlalu sering bercukur, sehingga menimbulkan berbagai masalah kulit baru yang mengganggu, bahkan bikin nggak pede.
Cara bercukur yang salah bisa jadi penyebab timbulnya masalah di kulit pasca bercukur. Bukannya mulus, sering bercukur malah menimbulkan rasa gatal, panas, hingga munculnya benjolan-benjolan seperti jerawat di kulit yang habis dicukur. Kondisi ini bisa terjadi di area tubuh mana saja yang dicukur. Baik area wajah, ketiak, lengan dan kaki, hingga area intim.
Nah, kalau kamu sering bercukur atau waxing, sebaiknya kenali dulu berbagai masalah yang dapat ditimbulkan dari aktivitas ini biar nggak menyesal!
Baca juga: Menghilangkan Rambut Badan, Waxing atau Sugaring?
Razor Burn
Kalau kamu pernah mengalami gejala seperti kulit memerah, terasa panas, kering dan gatal setelah dicukur, artinya kamu mengalami razor burn. Inflamasi ini dapat terjadi akibat kulit bergesekan secara langsung dengan permukaan yang tajam dan kasar. Nggak jarang, tajamnya pisau cukur ini juga bisa menggores kulit.
Pisau cukur atau razor yang bersentuhan dengan kulit, tanpa sadar ‘menggerus’ lapisan terluar kulit dan menyebabkan hilangnya hidrasi pada kulit. Efek ‘terbakar’ yang dirasakan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Razor burn bisa berlangsung selama hitungan jam atau hari, tergantung tingkat keparahannya.
Ingrown Hair / Razor Bumps
Masalah yang satu ini juga sering dialami oleh cowok maupun cewek yang bercukur. Ingrown hair atau razor bumps adalah kondisi di mana terjadi inflamasi di kulit setelah bercukur, yang ditandai dengan munculnya papula, pustula, dan hyperpigmentation menyerupai kondisi jerawat. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah folliculitis dan pseudofolliculitis.
Pada dasarnya, pseudofolliculitis adalah inflamasi pada folikel rambut dan permukaan kulit. Berbeda dengan folliculitis yang penyebabnya adalah infeksi bakteri atau jamur di folikel rambut, penyebab pseudofolliculitis tidak lain adalah rambut atau bulu yang terperangkap di bawah permukaan kulit.
Gimana bisa, rambut terperangkap dibawah kulit? Hal ini disebabkan rambut atau bulu dipotong terlalu pendek, sehingga batang rambut tertarik kembali ke folikel rambut, lalu seiring tumbuhnya, rambut menembus dinding folikel, masuk ke dalam kulit dan menyebabkan pembengkakan.
Chicken Skin / Strawberry Legs
Keratosis pilaris (KP) merupakan kondisi dimana terjadi penumpukan keratin di sekitar folikel rambut. Sederhananya, sel-sel kulit mati menyumbat folikel rambut, sehingga muncul benjolan-benjolan kecil yang terasa kasar, kering, gatal dan kemerahan di kulit. Bentuknya menyerupai kulit ayam yang habis dicabuti bulunya, makanya KP disebut juga sebagai “chicken skin”. Chicken skin biasa dialami oleh pemilik kulit sangat kering, eczema dan obesitas. Namun, KP bisa memburuk karena kebiasaan shaving/waxing yang salah.
Sementara istilah strawberry legs merujuk pada kondisi kulit yang dipenuhi bintik-bintik kecil menyerupai biji stroberi. Strawberry legs bisa diperparah oleh kerastosis pilaris dan folliculitis. Strawberry legs sebenarnya sama dengan komedo terbuka yang juga muncul di wajah, disebabkan oleh oksidasi kotoran, kulit mati dan bakteri di pori-pori yang terbuka, sehingga warnanya menghitam.
Cara Menghindari Masalah Kulit Pasca Bercukur
Nggak ada satupun yang ingin masalah-masalah kulit di atas muncul setelah shaving atau waxing. Makanya, shaving dan waxing nggak bisa dilakukan sembarangan. Hindari kesalahan-kesalahan dalam bercukur yang masih sering dilakukan banyak orang ini.
Gunakan razor atau pisau cukur yang berkualitas baik, ganti pisau cukur saat sudah mulai tumpul. Jangan biarkan pisau cukur terlalu lama, karena kotoran dapat tinggal dan menumpuk di razor. Selain razor, kamu bisa juga menggunakan electric shaver, epilator atau IPL hair removal.
Jangan bercukur saat kulit kering. Usahakan, saat bercukur kulit dalam keadaan lembap. Gunakan shaving cream/gel atau gunakan sabun saat bercukur, agar pisau cukur nggak langsung mengiritasi kulit. Jangan skip menghidrasi kulit setelah bercukur/waxing untuk menenangkan kulit yang teriritasi.
Mengexfoliasi kulit, termasuk di kaki, ketiak dan bagian lainnya yang dicukur juga penting, lho. Sudah tahu belum, kalau exfoliating toner atau serum yang mengandung AHA / BHA bisa digunakan sebagai pengganti deodoran? Mengingat setelah bercukur, sebaiknya tidak menggunakan deodoran dulu, chemical exfoliator ini bisa mencegah bau badan juga.
Jika kamu sudah mengalami salah satu masalah kulit di atas, upayakan untuk berhenti bercukur atau waxing selama paling kurang 4 hingga 6 minggu, dan usahakan untuk tidak mencabut bulu. Hubungi dokter kulit langgananmu kalau masalah tak kunjung usai dan sudah terassa mengganggu.






