skincare
24 Jun 2020
Kontroversi Brand Skincare Susan Yara, Naturium
Cara promosi yang nggak transparan membuat fans dan skincare enthusiasts kecewa sama brand skincare terbaru dari Susan Yara, Naturium.
Rasanya sudah cukup lama ya nggak ada “drama” besar di dunia beauty. Saya pun juga bukan yang suka cari tahu dan keep up sama drama sih. Apa lagi yang petty, tapi isu kali ini memang right under my radar karena dari datang dari skincare Youtuber yang saya subscribe. Masalahnya pun juga bukan yang sepele dan datang dari orang yang nggak disangka. UK Skincare Guru, Caroline Hirons pun menyebutkan di Instagram Live terbarunya “She’s one of the good ones!”. Yup, this bomb just dropped out of the blue.
Dua hari lalu, skincare Youtuber Susan Yara dari Mixed Makeup, baru saja mengumumkan kalau dia adalah owner dari brand skincare bernama Naturium! Yay! …..or nay? Ekspektasinya tentu saja bakal dapat antusiasme yang tinggi kan? Mixed Makeup sendiri punya 1.26 juta subscribers di Youtube, dan para skincare enthusiasts pun memandang Susan Yara sebagai seorang content creator yang reliable kalau ngomongin soal skincare. Para fansnya pun tentu sudah menunggu-nunggu banget Susan bikin skincare line sendiri. Jadi masalahnya apa?
Baca juga: Pilih The Ordinary Niacinamide + Zinc atau Somethinc Niacinamide & Moisture Beet?
Cara marketing yang “aneh”
Masalah pertama adalah Susan Yara sudah mempromosikan brand Naturium selama dua bulan terakhir di berbagai platformnya (Facebook Group dan Youtube) tanpa disclosure, bahwa ia punya hubungan dengan brand ini. She’s been hyping this “unknown” brand sejak 15 April 2020, sampai bahkan terang-terangan menyatakan kalau Naturium lebih bagus dari The Ordinary. Para member group Facebook Mixed Makeup tentunya bertanya-tanya tentang asal muasal Naturium, brand baru yang muncul tiba-tiba ini. Susan pun menjawab kalau dia tahu karena dikirimin PR package. Nggak lama kemudian, Susan juga memberikan discount code di FB Group dan Youtube untuk belanja produk-produk Naturium.
Saat tahu fakta bahwa Susan lah owner dari Naturium, para skincare enthusiasts tentunya jadi bamboozled! Bingung banget! Kenapa harus pakai cara marketing yang nggak transparan seperti ini? Kenapa harus pura-pura menemukan brand baru? Lebih jauh lagi, apa perlu terang-terangan membandingkan dengan brand lain, yaitu The Ordinary??? She actually said “Fan of The Ordinary? I have found a better brand called Naturium.” Kalau yang ngomong begini orang yang sama sekali nggak punya afiliasi apa pun sama Naturium, dan cuma sebagai reviewer ya, wajar dan boleh saja. Hanya saja di sini posisi Susan adalah brand owner. That’s totally biased and a MAJOR conflict of interest. Saying your brand is good to promote it is one thing. Namanya juga berusaha menjual. But promoting while blatantly bringing down another brand? Rasanya kurang etis ya.
Potensi melanggar Federal Trade Comission?
Selain melalui FB Group dan video Youtube-nya, Susan juga mengirimkan produk Naturium ke beberapa skincare Youtuber, seperti Liah Yoo, Hyram, James Welsh, dan Beauty Within. Tapi lagi-lagi tanpa disclosure bahwa Naturium adalah brand miliknya. Alasannya: Susan ingin mendapatkan review yang jujur dan objektif dari para influencer ini. Di video revelation-nya, Susan memasukan cuplikan klip video call bareng Liah, Hyram, James, dan Beauty Within. Mereka tentu saja kaget, karena nggak pernah diberi tahu di awal tentang latar belakang Naturium.
Sejak kontroversi ini naik, Liah, Hyram, dan James sudah memberikan klarifikasi bahwa mereka benar-benar nggak tahu tentang ownership Susan atas Naturium sebelum shooting video. Hyram pun mengatakan di Instagram Story-nya bahwa ia akan mencari tahu tentang potensi pelanggaran regulasi Federal Trade Comission.
Bagi yang awam terhadap regulasi FTC, seperti saya, mungkin cara marketing yang dilakukan Susan dan Naturium hanya terkesan aneh atau membingungkan. Tapi banyak juga yang paham tentang FTC dan mengatakan bahwa yang dilakukan Susan bisa jadi ilegal karena berbohong tentang latar belakang Naturium dan dirinya.
Again, karena kurang paham tentang ranah ini, baiknya kita tunggu saja update selanjutnya ya. Kalau kamu tertarik, bisa baca-baca lebih lanjut tentang FTC di website resminya.
Nggak konsisten
Okay, selain dari sisi legalnya, yang jadi turn-off dari Naturium adalah brand values yang nggak sejalan sama values yang sering digadangkan Susan di video-videonya. Pertama, Susan sudah pernah bilang kalau dia nggak mau bikin brand skincare karena menurutnya “skincare market is already too saturated.” Lalu di video “11 Skincare Product You DON’T Need” yang dibuat Susan 10 bulan lalu, ia mengatakan bahwa eye cream itu nggak penting dan bisa diganti dengan pelembap apapun. Nggak cuma di video itu, para fans pun sudah hafal sama opini Susan akan eye cream. Tapi tiba-tiba Naturium menjual eye cream, a product she doesn’t believe in. …Umm, okay?
Selanjutnya, banyak buzzwords, yang selama ini Susan juga nggak terlalu suka, dipakai untuk mendeskripsikan brand-nya. Sebut saja “clean”, “non-toxic”, “dermatologist tested”, dan “natural”.
Baca juga: Mengenal Clean Fragrance, Si Parfum Ramah Lingkungan
In a way, saya cukup paham sih memang ini salah satu risiko jadi online personality. Selalu ada saja jejak digital yang bisa digali netizen when the time calls. Masalah kali ini bahkan nggak perlu menggali jauh-jauh “to spill the tea”. Susan pours the tea herself.
Sigh, sayang banget ya karena produk-produk Naturium terbilang potensial kalau saja marketingnya nggak shady dan Susan jujur saja dari awal. I’m sure bakal tetap banyak skincare enthusiast yang tertarik kok sama Naturium. Nyatanya memang beberapa produk yang Susan rekomendasikan sudah sold out.
Sampai hari ini, Susan belum memberikan klarifikasi lebih lanjut selain meminta maaf karena telah membuat netizen “bingung”. So let’s just wait and see!
Foto: dok. Susan Yara, Naturium Facebook Group Beauty Questions Answered by MIXED MAKEUP, Instagram Hyram, Liah Yoo, James Welsh.









