Di sini ada yang lagi aktif main Animal Crossing atau The Sims? Kenapa ya kedua game ini lagi booming banget akhir-akhir ini?
Semenjak kita lagi #dirumahaja selama beberapa bulan ini, nggak sedikit orang yang coba mencari pelarian dan menghabiskan waktu untuk bermain ‘life simulator’ games seperti Animal Crossing. Sejak launching versi terbarunya pertama kali di bulan Maret, game ini udah jadi topik pembicaraan banyak orang. Bahkan, artis Holywood hingga influencer-pun banyak yang ikutan main game ini! Para pemain diminta untuk membangun ‘dream getaway’ island versi mereka masing-masing dengan melakukan kegiatan setiap harinya seperti menebang pohon, menanam bunga, menjual buah, bahkan berinteraksi dengan orang-orang di pulau lainnya. Begitu pula dengan game yang emang udah lama dikenal, The Sims jadi salah satu game yang paling dicari dan banyak dimainkan oleh orang-orang selama pandemi. Ternyata, ada alasan psikologis di balik kenapa kedua game ini bisa booming selama karantina, and here’s why:
Membangun rumah dan karakter impian di permainan The Sims akan memberikan kamu sense of power. Kamu bisa membangun sebuah dunia, dan kamu yang memiliki kontrol sepenuhnya akan dunia yang kamu buat. Adik saya, adalah salah satu penggemar The Sims. Waktu ditanya kenapa dia suka banget game ini, jawabannya sesimpel ‘ I love playing GOD.’
Permainan The Sims bisa membuat kamu lupa akan kondisi dunia yang saat ini yang lagi membingungkan dan penuh dengan ketidakpastian. Setidaknya, di ‘dunia’ yang kita buat, everything makes sense. Kita juga punya kekuatan untuk mengontrol hal-hal yang kita nggak inginkan. Walaupun The Sims adalah sebuah life simulation game yang berada di dunia virtual, pemain tetap harus membuat keputusan dan goals-goals tertentu. Itu sebabnya, walaupun saat ini rutinitas kita nggak bisa seperti biasanya, aktivitas dan ritual kita inside the game masih bisa berjalan dengan normal!
Baca juga: Tips Skincare 2 Menit untuk Bikin Kulit Glowing
Kita adalah makhluk sosial, dan pada dasarnya kita akan nggak merasa nyaman dalam kondisi terisolasi. Selain kita bisa bersosialisasi dengan orang lain melalui karakter fiksional secara virtual, kita juga bisa bersosialisasi dengan real people melalui karakter yang kita miliki. Contohnya, di game Animal Crossing, ada sekitar 8 villager yang bisa ‘hidup’ bersama dengan kita di island yang sama, kita juga bisa main ke island orang lain dan bersosialisasi dengan villager mereka. Saya ingat pengalaman saya pertama kali main ke island teman saya, bener-bener rasanya seneng banget! Rasanya kayak lagi jalan-jalan sama temen, dan bikin saya felt connected. But of course, nothing beats real quality time in real life!
Baca juga: Kenapa Kulit Breakout Selama Puasa?
‘Masalah’ yang kamu hadapi di Animal Crossing maupun The Sims, bisa jadi lebih ringan dibandingkan dengan masalah kamu yang ada di kehidupan asli. Untuk beberapa orang, The Sims mungkin membosankan karena satu-satunya hal yang perlu kamu lakukan adalah pergi bekerja untuk mendapatkan uang, tapi di satu sisi juga bisa membuat kita berharap akan sesuatu. Permainan-permainan ini akan memberikan kita harapan bahwa suatu saat things will get back to normal, dan distract pikiran kita supaya nggak melulu punya pikiran negatif akan kondisi kita saat ini.
Walaupun kedua game ini super addicting, tapi di satu sisi, kamu juga harus bijak membagi waktu kapan saatnya bermain, kapan saatnya kamu back to real life. Jujur, kedua permainan ini memang bikin lupa waktu! Kamu bisa gunakan kedua game ini sebagai meditative treatment, tapi di satu sisi, jangan lupa kalau ada hal-hal juga in real life yang harus kita hadapi. On top it all, stay happy and healthy!
Gimana menurut kalian? Ada dari kamu yang main Animal Crossing dan The Sims juga? Kenapa bisa suka sama game ini? Share di komen ya!
Foto: Dok. esportsku.com, animalcrossing.fandom.com, games.yahoo.com.