health wellness
06 Mar 2020
Asaya Yoga, Studio Yoga dengan Konsep Back To Nature
Sebagai seseorang yang lumayan rutin melakukan Yoga (walaupun nggak jago), saya sudah mencoba berbagai macam studio yoga yang ada di Jakarta. Karena, seringkali yang saya cari dari yoga adalah experience maupun suasana ketika melakukan yoga, termasuk studionya. Itu sebabnya saya sering banget studio-hopping.
Nah, dari sekian banyak tempat, tempat favorit saya untuk melakukan Yoga adalah Asaya Yoga, yang terletak di daerah Kelapa Gading. Studio yoga yang menonjolkan konsep back to nature yang memperhitungkan setiap aspek studionya agar memberikan kenyamanan yang maksimal bagi para member. Nggak cuma dari segi studio, para practitioner dan teachernya juga betul-betul berpengalaman. So, supaya lebih mengenal terlebih lanjut mengenai Asaya Yoga, akhirnya saya ngobrol secara langsung dengan Yurike, sebagai owner, serta Anggia, sebagai salah satu teacher dan practitioner di Asaya Yoga. Here’s the interview:
1. Apa filosofi berdirinya Asaya Yoga?
Semuanya dimulai dari kecintaan kami dalam melakukan Yoga. Kami sudah berlatih selama bertahun-tahun, juga sudah mengalami ups and downs dari setiap latihan. Tapi berkat itu, kami menemukan manfaat utama dari berlatih yoga. Menurut kami, Yoga bukan hanya sekedar olahraga, tapi sebuah lifestyle. Kami tahu bahwa kesadaran akan tubuh, jiwa, dan raga betul-betul tertanam di dalam hidup kami, sehingga kami ingin menginspirasi kami untuk membagikannya kepada orang lain supaya bisa menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia. Di Asaya Yoga, kami memiliki guru yang bersertifikasi serta seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk setiap orang tanpa memandang usia, bentuk tubuh, ukuran tubuh, bahkan bagi mereka yang punya keterbatasan tubuh.”
2. Apa arti dari nama Asaya?
Kata Asaya diperoleh dari berbagai macam bahasa, dengan arti yang berbeda-beda. Kalau menurut bahasa sansekerta, Asaya berarti “SEEDS; RESTING PLACE“, sedangkan dari bahasa Ibrani, arti dari Asaya sendiri adalah “Created from God”. Seperti yang kita tahu, setiap seeds atau benih harus di rawat pada medium dan lingkungan yang mengijinkan mereka untuk tumbuh menjadi tanaman yang indah dan lebat. Sama seperti tubuh, jiwa, dan raga kita yang berbeda-beda dan unik dengan caranya sendiri. Melalui Yoga, kami belajar untuk memahami dan menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya. Dengan begitu, berdasarkan keinginan kami untuk menyebarkan self awareness, kami percaya setiap orang bisa grow inner self mereka melalui praktik Yoga.”
Baca juga: Apa itu ‘A Quarter Life Crisis’?
3. Apakah sebetulnya ada level tertentu dalam Yoga?
” Sebetulnya sih, nggak ada. Karena setiap orang memiliki tubuh dan kelenturan dan berbeda. Akan ada porsi di mana seseorang bisa melakukan suatu pose, sedangkan yang lain tidak. Semua tergantung dengan daily activity yang dilakukan orang tersebut beserta postur tubuh masing-masing. Orang yang sering duduk, orang yang sering jalan, orang yang sering beraktivitas mobile, pasti punya kemampuan dan kelenturan yang berbeda-beda. Justru di situ tugas kita untuk eksplore ke diri sendiri, gerakan-gerakan apa yang bisa dan tidak bisa kami lakukan. Goal fleksibilitas yang diinginkan tentunya bukan sekedar lentur ala para gymnastic atau akrobat. Tapi, fleksibel yang bisa membantu untuk daily activity kita masing-masing. Tapi tentunya, kami menyediakan beberapa kelas yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing baik mereka yang masih pemula, maupun yang sudah mengeksplor banyak pose-pose Yoga.”
4. Jadi, sebetulnya Yoga tuh nggak pernah boleh dipaksakan ya?
“Tentu saja nggak boleh! Ada 2 hal yang musti kita ingat. Pertama, kita harus tahu kapan saatnya kita push, tapi yang sering kali orang lupakan adalah kapan saatnya untuk stop. Memang terkadang, ego kita yang bekerja ketika melihat orang lain yang bisa melakukan pose-pose yang unik. Tapi balik lagi, fleksibilitas nggak pernah boleh dipaksakan karena bisa berakibat fatal hingga cedera. Pada akhirnya, yang penting bukanlah pose ending yang dibuat, tapi setiap alignment tubuh kamu yang benar ketika melakukan pose tersebut. Dan untuk membuat alignment yang benar, tentu butuh proses dan nggak bisa dipaksakan.”
Baca juga: Bahaya Pacaran dengan Gangguan Kepribadian Ambang atau Borderline Personality Disorder
5. Apakah ada nutrisi atau makanan khusus yang perlu atau nggak boleh dimakan ketika melakukan Yoga?
“Well, sebetulnya kalau soal nutrisi itu sesuai dengan kebutuhan masing-masing tubuh orang. Tapi, sebelum melakukan Yoga kamu perlu makan setidaknya 1-2 jam sebelumnya. Pilih makanan yang lebih simple misalnya buah-buahan supaya kamu nggak mual selama melakukan latihan. Kamu akan banyak melakukan gerakan serta banyak menahan napas, yang bisa bikin kamu mual kalau makan terlalu berat sebelum Yoga. Nah untuk makanan spesifik, itu balik lagi ke belief beberapa orang. Ada beberapa Yogis yang menentang makan daging. Tapi itu balik lagi ke preferensi, kebutuhan, dan lifestyle orang masing-masing. Yang jelas, jangan lupa untuk mengonsumsi gizi yang seimbang, dan jangan lupa konsultasi juga ke expert untuk setiap perubahan pola makan yang ingin kamu ubah secara drastis.”
6. Apakah ada sisi lain dari spiritual Yoga?
“Yoga sebetulnya ada 8 aspek. Yang kita pelajari sebagai Yoga sebetulnya hanyalah aspek nomor 3, yaitu Asana, atau latihan untuk tubuh. Kalau dirunut satu per satu, nomor 8 itu adalah untuk samadi atau ketenangan. Practice yoga sebetunya mempersiapkan tubuh untuk ke meditasi. Tapi, di atas levelnya masih banyak lagi. Di aspek yoga keempat misalnya ada pranayama atau pernapasan di mana levelnya ada di atas Asana. Itu kenapa beberapa orang yang bermeditasi bisa melakukannya selama berjam-jam. Nah, yoga adalah salah satu bagian practice dari seseorang sebelum mereka bisa melakukan meditasi selama berjam-jam. Tapi, beberapa orang banyak juga kok yang melakukannya demi menjaga kelenturan tubuh saja.”
7. Tips untuk Yoga pemula itu apa?
Jangan pernah lupa untuk bernafas! Karena esensi dari Yoga terletak pada pernapasannya itu sendiri. Kalau kamu melakukan Yoga tanpa melakukan pernapasan yang benar, pada dasarnya itu hanyalah sebuah exercise Yoga. Yog dari kata Yoga itu memiliki arti keselaratan antara pikiran, napas, dan badan. Kalau semuanya menjadi satu, nah itulah Yoga. Kamu juga nggak perlu membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain sebab yang terpenting adalah dirimu dan proses tubuhmu.”
8. Saya perhatikan setiap elemen yang ada di Studio Asaya betul-betul dipikirkan dengan baik. Apa yang menjadi inspirasinya?
“Berhubung kami telah coba latihan di banyak tempat, kami betul-betul rindu untuk membuat sebuah tempat Yoga yang nggak berkualitas dari segi latihannya, tapi juga menyediakan tempat yang bisa membuat para member kami merasakan zen ketika berlatih dengan kami. Sebab untuk bisa tenang dan zen, kami betul-betul ingin membawa setiap member untuk back to nature. Jauh dari keramaian dan suasana gedung yang terkadang membuat kita feel suffocated. Kami memilih tempat ini juga karena cahaya matahari yang bisa masuk straight ke dalam studio kami. Kalau kamu perhatikan, elemen utama yang ada juga batu dan kayu, dan kami nggak menyediakan kaca di dalam studio kami. Hal ini untuk membuat fokus kepada diri mereka sendiri, dan nggak berfokus kepada orang-orang di sekitarnya dan fokus kepada progress dari tubuh mereka.”
Baca juga: Apa Itu Gym Anxiety dan Bagaimana Mengatasinya?
Hingga saat ini, Asaya Yoga telah menjadi tempat favorit saya karena setiap filosofi dan background dibelakang berdirinya betul-betul tercermin dari setiap latihan yang dilakukan. Para pelatihnya juga betul-betul memperhatikan progress dari setiap member secara pribadi. Nah, buat kamu yang tertarik, info lebih lengkap dan keterangan untuk membership, kamu bisa hubungi di (021) 45874561. Atau, kamu juga bisa access Asaya Yoga melalui Classpass seperti saya.
So, gimana menurut kalian? Share di komen ya!
Photo Courtesy of Asaya Yoga.
Alamat lengkap Asaya Yoga:
Jl. Bulevard Artha Gading Blok A6A No. 9-10, RT.18/RW.8, Klp. Gading Bar., Kec. Klp. Gading, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240







