ic-fd

Bukan Hanya Survivor, Caregiver Pasien Kanker Juga Butuh Support!

lifestyle
author

saraccil・24 Oct 2019

detail-thumb

Breast cancer is a battle for every women. Bukan hanya bagi para mereka para survivors, tapi mencakup kita semua. Yes, every single of us is prone to breast cancer, tanpa terkecuali. 

CAREGIVER PASIEN KANKER 2

Bulan ini, breast cancer jadi salah satu topik yang diangkat oleh Female Daily. Topik tentang breast cancer memang sudah jadi pembahasan yang tak kunjung tuntas di berbagai diskursus. And we can’t just ignore this. Kalau kamu berpikir akan jauh dari penyakit mematikan ini, kamu salah besar. Pasalnya, menurut WHO, angka penderita kanker pada tahun 2018 meningkat menjadi 18,1 juta kasus baru dan 9,6 juta kasus kematian akibat kanker secara keseluruhan.

Nah, breast cancer, atau kanker payudara adalah jenis kanker nomor dua dengan kasus paling umum, dan salah satu dari lima kanker paling mematikan, terutama di kalangan perempuan. Satu dari empat kasus kanker yang didiagnosis pada wanita di seluruh dunia adalah kanker payudara. Bahkan penyakit ini nggak mengenal gender, pria pun berpotensi terserang penyakit ganas ini.

We wish that cancer is only a song title by My Chemical Romance, or a horoscope sign. Tapi kenyataannya, penyakit ini memakan semakin banyak korban saja dari tahun ke tahunnya. Bahkan mungkin menyerang orang-orang disekitar yang kita cintai. Namun, perjuangan melawan breast cancer bukan hanya milik mereka, para survivor, tapi mau tidak mau, harus diemban oleh caregiver.

Caregiver adalah mereka yang memberikan support, baik dalam bentuk prakti, fisik, dan emosional, pada seseorang yang mengidap kanker. Kalau orang terdekatmu mengidap kanker, then you are a caregiver automatically. Dan kalau kamu adalah seorang caregiver, pasti tahu kan gimana rasanya, being drained physically and mentally, saat merawat pasien kanker? 

Beban dan rasa sakit yang dirasakan seorang caregiver pasti lah nggak ada apa-apanya dibanding dengan apa yang dirasakan pasien. Tapi peran caregiver juga nggak bisa dianggap sepele. Sebagaimana quote dari penulis dan aktivis Terry Tempest Williams: “An individual doesn’t get cancer, a family does”. Ketika seseorang yang disayang terserang kanker, caregiver pun ikut merasakan “sakit”-nya. 

Baca juga: Beauty Brands yang Turut Memperingati Breast Cancer Awareness

Di satu sisi, caregiver harus terlihat kuat di depan pasien agar pasien tetap positif dan optimis. Di sisi lain, ada titik dimana caregiver tidak sanggup menyaksikan penderitaan yang harus dirasakan oleh pasien. Menjadi caregiver juga berarti harus tanggap dan siaga setiap saat dibutuhkan oleh pasien. That’s why menjadi caregiver dari pasien kanker sangat menguras tenaga dan juga emosi. Sering caregiver pun merasakan burnout dan sendirinya malah kehilangan rasa optimis. Pada kondisi burnout, caregiver dapat merasa kewalahan, lelah luar biasa, overly drained, dan merasa ketakutan.

Bukan hanya survivor atau pasien, caregiver pun butuh support yang besar. Nah, sebagai mantan caregiver, saya ingin menunjukkan support dengan berbagi beberapa tips untuk teman-teman caregiver yang sedang berjuang bersama pasien kanker di luar sana.

CAREGIVER PASIEN KANKER 1

Understand Your Feelings

Saat tahu kalau orang yang disayang terdiagnosa breast cancer, atau kanker lainnya, rasa shock dan tidak percaya adalah hal yang umum dirasakan oleh para caregiver. Tentunya nggak pernah menyangka hal yang selama ini hanya sering disaksikan di tv, film atau novel, terjadi pada orang terdekat. Rasa panik juga rentan dirasakan oleh para caregiver.

Ada baiknya untuk nggak memendam kenyataan sendirian. Ceritakan pada orang yang dapat dipercaya. Misalnya anggota keluarga atau sahabat. Dengan bercerita pada orang-orang terdekat, setidaknya bisa sedikit meringankan rasa sesak akibat shock yang dirasakan. 

Kamu juga bisa sharing dengan sesama caregiver atau anggota keluarga pasien kanker lainnya lewat support group khusus caregiver. Selain sebagai media untuk mencurahkan perasaan, sharing dengan caregiver lainnya bisa menambah wawasan tentang merawat pasien kanker.

Connect With Your Loved Ones

Pasien kanker membutuhkan perhatian dan support yang besar. Adalah tugas caregiver untuk mencurahkan perhatian pada pasien. Don’t let them feel lonely, jadilah pendengar dan teman bicara bagi pasien. Kadang tantangan besar yang harus dihadapi caregiver adalah bingung bagaimana berterus terang pada pasien tentang penyakitnya. Seorang pasien punya hak untuk mengetahui kondisinya, tapi butuh nyali yang besar untuk menyampaikan fakta yang ada.

Serangan-serangan kanker bisa datang kapan saja tanpa kenal waktu dan tempat. Karenanya, penting banget bagi seorang caregiver untuk senantiasa stand by di samping pasien kapanpun dibutuhkan.

Make Time for Yourself

Harus siaga menjaga pasien bukan berarti seorang caregiver mengabaikan kebutuhan-kebutuhan pribadinya. Menyediakan waktu untuk diri sendiri bukan berarti harus mengabaikan pasien, lho. Ada banyak cara untuk self-care tanpa perlu effort waktu dan tenaga, alias bisa nyambi jaga pasien. Misalnya sesimpel baca buku, binge watching series favorit, memakai sheet mask favorit, nyobain HIIT cardio dari YouTube, dan journaling. Journaling, khususnya, can help to release negative thoughts and feelings.

Learn More

 Mau nggak mau, seorang caregiver harus paham tentang penyakit yang diderita pasien. Bagaimana tindak perawatan dan pertolongan pertama saat serangan kanker datang. Terapi dan obat-obatan apa saja yang diperlukan. Makanan atau dimana rumah sakit yang dianggap terbaik buat menangani kasus breats cancer. Di era digital ini, mudah banget kok mencari informasi yang relevan.

Baca juga: 7 Makanan Penting untuk Membantu Mencegah Kanker

Boost Your Immune

Kesehatan pribadi caregiver tetap nomor satu. Bakal sulit untuk jaga pasien jika caregiver-nya pun terserang penyakit. Selain itu, jika caregiver sakit, bisa saja menulari pasien yang kondisi fisiknya sedang lemah. Makanya, caregiver perlu memperhatikan kesehatan pribadi dengan menjaga asupan makanan bergizi dan tambahan multivitamin.

Be Thankful

Dalam kondisi tertekan seperti ini, rasanya mustahil untuk merasa bersyukur. Namun hal sesimpel kesehatan yang masih bisa dinikmati adalah sesuatu yang harus disyukuri.

Menjadi caregiver bukan pekerjaan yang mudah, tapi keberadaan caregiver sangat berarti bagi para survivor. Kalau kamu saat ini adalah seorang caregiver, semangat ya! This too shall pass.