banner-detik

skin care

Insecurity Kills, Jangan Jadikan Makeup Bagian Dirimu Sepenuhnya!

seo-img-article

” Kamu ternyata jelek banget ya, kalo nggak pakai makeup.” 

Pernah nggak ada orang yang ngomong seperti itu ke kamu? Buat saya, pernah banget. Mungkin beberapa orang yang ngomong cuma bercanda dan nggak serius, saya juga ketawa-ketawa saja waktu itu. Tapi entah saya saja yang baperan, atau memang terkadang simple words can hurt you more than you think.

Sedikit mungkin yang kita sadari tentang cara kita katakan, terutama mengenai fisik seseorang. Saya sendiri jadi refleksi ke diri sendiri, mungkin saya juga pernah menyakiti orang lain. Sedihnya, solusi yang seringkali dicari  adalah pakai lebih banyak makeup, permak yang bisa dipermak!

self_love-644x385

Sumber Foto: Fractal Enlightement

Baca juga: Langkah-Langkah dalam Menerapkan Self-Love

Fighting Insecurities

Beberapa hari yang lalu saya share sedikit tentang pengalaman pribadi saya waktu SMA yang super insecure sama diri sendiri. Berhubung teman-teman saya yang rata-rata punya skintone yang light, sulit bagi saya yang punya warm medium skintone buat menerima diri saya apa adanya. Maklum lah, zaman SMA memang zaman labil! Belum lagi bully dari teman-teman yang (katanya) bercanda, dengan berbagai macam julukan saya kusam, kumel, dan lainnya.

Hal ini memicu saya untuk menggunakan BB Cream atau foundation setiap hari tanpa mengetahui konsep undertone. Alhasil makeup saya otomatis jadi abu-abu dan keputihan! Tapi I thought i found the answer to my problem, tapi ternyata saya hanya menyembunyikan diri asli saya di balik topeng yang bernama makeupNot wearing any BB Cream is a big no, takut nanti orang akan kembali mengatakan saya kumel dan hitam.

 skin-

Baca juga: Nipplets Kampanyekan Self Love Lewat Koleksi Lingerie Inklusif

Waktu sharing sama perempuan yang lain, ternyata nggak sedikit yang ngalamin hal ini. Tapi setiap orang punya concern yang berbeda-beda. Salah satu teman saya ada yang insecure karena merasa dirinya nggak punya alis. Honestly, I find her really pretty, with or without her eyebrows. Bahkan teman saya yang insecure soal eyebrows ini, pernah menolak tawaran jalan-jalan ke Paris gratis, hanya karena insecure orang lain bisa melihat alisnya yang ‘botak’ kalau ada yang sekamar dengannya. Silly right? Tapi memang yang namanya insecurity bisa jadi toxic buat diri kita sendiri, membuat kita melakukan yang nggak masuk akal.

The same thing goes to my other friend. Tapi bukan tentang makeup, teman saya yang satu lagi insecure kalau dirinya nggak pakai softlens. Dia berkata kalau nggak pakai softlens berasanya aneh, seperti bukan dirinya yang asli. So softlens sudah jadi bagian dari dirinya. Ada juga yang insecure dan merasa aneh kalau nggak pakai eyelash extension, membuatnya nggak pernah off pakai eyelash extension selama 2 tahun berturut-turut.

The Makeup Addiction

Sadar nggak sih, ini yang namanya kecanduan? It sounds silly and sad at the same time. Gara-gara ini, saya jadi mengerti kenapa setiap orang yang udah melakukan plastic surgery bisa ketagihan bahkan sampai tahap yang udah nggak wajar. Human will never be satisfied. Kita akan selalu punya standar kecantikan yang semakin tinggi. Misal ada seseorang yang memujimu karena eyelash extension dan sulam alismu yang bagus hari ini. The next day, kamu akan mulai insecure kalau eyelash extension dan sulam alismu mulai pudar. Kamu takut kamu nggak lagi menuai pujian dari orang lain, atau simply, kamu takut dibilang ‘nggak cantik lagi’.

Girls, beauty enhancement dan makeup harusnya buat kita makin pede sama diri sendiri, tapi malah bikin orang minder tanpa kehadirannya. Makeup is supposed to let you explore and love yourself even more, but it’s not a part of you. Value dirimu nggak berkurang kok, whether you are wearing, or not wearing any makeup. I’m a makeup artist, I gain money from makeup. Tapi saya selalu berusaha bilang ke klien atau murid saya, kalau di satu titik kita sudah nggak bisa lepas sama yang namanya memakai makeup atau permak diri, it’s better to stop for a while. Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang membuat kita merasa less prettier than we already are.

001-self-love-quotes

Sumber foto: Brightdrops

Baca juga: Bicara Self-Love Bareng Easter Maharani | FD Member in The Spotlight

Closure

Kalau kamu juga pernah ngalamin hal yang sama, don’t worry you’re not alone. I’ve been there, done that. Ada beberapa hal yang saya lakukan untuk mengatasinya:

Skincare

Kalau kamu punya concern yang mirip saya dulu, menggunakan BB Cream atau foundation yang menyerupai dempul nggak akan membantu. Cobalah menggunakan skincare. Tone kulit kamu nggak akan pernah jadi masalah, kalau kamu coba rutin menggunakan skincare dengan baik. Karena masalah utamanya adalah kulit yang kusam karena nggak pernah dirawat. Sejak saya menggunakan skincare, my skin gets a lot better! Inget, kulit cantik atau sehat itu nggak harus putih!

Cobalah Berhenti/Break Dulu

Ingat artikel yang pernah saya buat tentang Ratu Elizabeth I? Saya yakin dirinya akhirnya mengetahui dampak buruk dari makeup berbahaya yang dipakai, tapi dirinya menolak berhenti karena satu hal, insecure. Dirinya takut terlihat wajahnya nggak mulus tanpa memakai makeup. Jadi, mirip dengan berbagai kecanduan lainnya, cobalah ambil waktu untuk berhenti, atau setidaknya break dulu apapun yang membuat dirimu kecanduan. Kesannya gampang ya? Tapi ternyata nggak gampang buat beberapa yang emang udah super insecure. Nggak semudah itu buat saya berhenti memakai BB cream, dan nggak semudah itu buat teman saya berhenti menggambar alis. Apapun jenis kecanduan yang kamu alami, try to see a whole new different perspective. Kalaupun kamu nggak memakai apa pun itu yang bikin kecanduan, you are still beautiful :).

Self Acceptance (And Others)

Mungkin ini kesannya gombal, dan sudah sering di gembar-gemborkan. Tapi ini bener banget! Gimana caranya orang lain mencintai dirimu, kalau kamu sendiri nggak mencintai diri sendiri? Belajar untuk mengetahui kalau setiap orang diciptakan dengan keunikan masing-masing. Hilangkan budaya ‘nyinyir’ dan ngomongin orang lain, terutama mengenai fisik mereka. Sadar nggak sih, apapun yang kamu katakan ketika menghakimi orang lain, kamu juga akan di-judge berdasarkan perkataanmu? So, from now on start embracing yourself, and others!

So, ini dia sedikit sharing saya tentang kecanduan makeup. Remember, you are all beautiful! Jadi, jangan biarkan orang lain berkata sebaliknya. Have fun with makeup, but don’t let them define you!

Apakah kamu pernah mengalami hal yang serupa? Share di komen ya!

Slow Down

Please wait a moment to post another comment