banner-detik

intimates

Nipplets Kampanyekan Self Love Lewat Koleksi Lingerie Inklusif

seo-img-article

Nggak harus punya tubuh supermodel untuk pakai lingerie, Niplets hadirkan kampanye ‘Real People Real Body’.

Dalam dunia beauty maupun fashion sudah umum banget ya, campaign atau spread yang menyorot model yang ‘conventionally beautiful’, memenuhi segala standar kecantikan mainstreamKurus, tinggi, tirus, kulit mulus, nggak ada stretch marks atau selulit, yadda-yadda. Apa lagi kalau sudah ngomongin lingerie dan swimwear, standar kecantikannya lebih tinggi lagi. Harus sempurna, they’re called ‘angels’ after all. Kalau pun ada kekurangan ya tinggal diserahkan ke Photoshop, et voila! 

Baca juga: Langkah-Langkah dalam Menerapkan Self-Love

Nah, baru-baru ini saya menghadiri media gathering bersama Nipplets, brand lokal yang misinya bukan hanya menjual lingerie saja, tapi juga mengampanyekan self-love dan body positivity. Ida Swasti, founder Nipplets, bercerita bahwa ia sudah suka dengan lingerie sejak usia 17 tahun dan memutuskan untuk membuat Nipplets di tahun 2016 silam. Selayaknya brand lingerie pada umumnya, awalnya Nipplets pun hanya menggunakan model kaukasia yang memenuhi stereotip cantik. Selain itu, Ida juga memilih tagline “Sexy Not Slutty” yang tujuannya untuk menunjukkan bahwa lingerie nggak mesti punya konotasi negatif dan hanya bertujuan untuk bikin pasangan senang. It’s just your usual underwear, but better looking. Namun beberapa followers di Instagram Nipplets menyarankan untuk mengganti tagline ini karena bisa terkesan slut-shaming. Akhirnya tagline Nipplets diubah menjadi “All Bodies Are Beautiful” dan di bulan Juli 2019, Nipplets menghadirkan koleksi sekaligus campaign “Real Body Real People.”

Screen Shot 2019-09-23 at 15.20.15

Dalam koleksi ini, Nipplets sama sekali nggak menyoroti model profesional, melainkan mengajak para followers Instagram Nipplets dengan berbagai macam body insecurities. Mulai dari yang bertubuh petite, plus-size, punya acne scars di tubuh, stretch marks, dan sebagainya. Ida ingin melawan arus dan mendobrak stereotip kalau lingerie hanya bisa dipakai sama yang tubuhnya ideal menurut masyarakat mayoritas. Dalam campaign ini sama sekali nggak ada proses retouching, semuanya 100% real. Para perempuan yang terlibat pun sharing bahwa dengan mengikuti campaign ini mereka bisa mengekspresikan diri dan mendapatkan a boost of confidence.

Psikolog Pingkan C.B Rumondor, S.Psi, M.Psi juga menyatakan hal serupa, “Lingerie dapat meningkatkan kepercayaan diri seorang perempuan bila dia melihat lingerie sebagai sesuatu yang spesial. Jadi saat memakai lingerie dia merasa spesial, nyaman, dan tentunya rasa percaya dirinya meningkat. Di sini lingerie bukan lagi dipakai untuk menyenangkan pasangan, tapi juga untuk merasa nyaman dengan dirinya sendiri.” Pingkan juga menegaskan bahwa lingerie merupakan tools yang netral serta efek positifnya hanya bisa dirasakan saat pemakainya merasa nyaman, Intinya, yang paling penting adalah kamu merasa nyaman. It is indeed not for everyone dan nggak perlu merasa terpaksa memakainya.

Baca juga: Ini Alasan Self-Acceptance Sulit Diterapkan di Dunia Modern

Nggak berhenti di satu koleksi saja, kabarnya 27 September mendatang Nipplets akan mengeluarkan koleksi ‘Real People Real Body Vol.2’. Model yang dipakai juga masih dari followers yang beragam mulai dari usia sampai body insecurities-nya. Rajin-rajin cek Instagram @nipplets_official ya!

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment