banner-detik

skincare

Cara Beauty Enthusiast Mencintai Lingkungan

seo-img-article

Menjadi beauty enthusiast bukan berarti nggak mencintai lingkungan! Saya mau berbagi apa saja usaha yang bisa saya lakukan untuk tetap menjaga lingkungan sebagai seorang beauty enthusiast ya.

Sebagai beauty enthusiast, dan sekaligus juga orang yang bekerja di industri ini, saya terkadang merasa bersalah banget nih, karena saya merasa sampah-sampah yang saya hasilkan dari menggunakan berbagai macam produk makeup dan skincare itu banyak sekali. Tentunya saya mengurangi penggunaan sampah plastik di sektor yang lain. Namun tetap saja ada perasaan bersalah waktu lihat tumpukan botol makeup dan skincare yang saya punya.

Tapi menjadi seorang beauty enthusiast bukan berarti nggak bisa mencintai lingkungan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, untuk meminimalisir sampah plastik.

 coffee scrub - Copy

Beralih ke natural scrub

Kamu suka scrubbing di rumah? Nah, saatnya melirik produk-produk scrub dengan bahan alami. Karena Sintetic microbeads, ternyata berbahaya bagi lingkungan, khususnya ekosistem laut. Ukuran microbeads yang terlalu kecil tidak dapat disaring oleh sistem saluran air, sehingga lepas begitu saja dan mencemari sungai, danau, bahkan laut. Karena bahannya adalah dari plastik, microbeads ini juga tidak akan terurai dan hanya akan menumpuk serta mencemari lingkungan.

Salah satu bahan scrub yang saya suka adalah kopi. Saya biasanya membeli scrub kopi, atau bikin sendiri saja. Caranya mencampurkan kopi bubuk dengan EVOO, yang memang selalu ada di dapur rumah saya, untuk saya gunakan sebagai scrub alami. Jadi nggak perlu beli produk khusus untuk body scrub.

Baca juga: 5 Kelebihan Scrub Dengan Bahan Dasar Kopi

 

Mengurangi penggunaan produk kecantikan sekali pakai

Saya sudah hampir nggak pernah pakai kapas dalam ritual skincare saya. Saya membersihkan wajah dengan face oil, yang langsung dibilas. Untuk memakai acid toner, saya juga langsung menggunakan tangan saja. Cuma untuk sheet mask, saya masih memakainya, karena sheet mask ini ampuh sekali membuat kulit calm ketika sedang iritasi dan berjerawat. Yang bisa saya lalukan adalah mengurangi penggunaannya. Sekarang, saya cuma pakai sheet mask kalau memang kulit saya sedang bermasalah dan butuh hidrasi ekstra saja.

 skincare traveling (2)

Memanfaatkan dengan maksimal packaging kosmetik yang sudah kita beli

Untuk produk-produk yang ada kemasan reffil-nya seperti sabun mandi dan bedak padat, saya selalu memilih membeli kemasan reffil bila memang harus repurchase, selama kemasan produk yang lama masih bisa digunakan. Lalu kita juga bisa lho mulai melirik beauty brand yang menawarkan konsep ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah The Body Shop, yang dari dulu selalu mengajak konsumen untuk mengembalikan kemasan produk yang sudah habis, agar bisa didaur ulang.

Baca juga: 3 Brand Kecantikan Yang Memiliki Budaya Daur Ulang

Lalu untuk kemasan-kemasan produk lain yang sudah habis, kita masih bisa memanfaatkan sebisa mungkin. Misalnya, kemasan pump dari body lotion yang sudah habis, bisa kita bersihkan dan kita gunakan sebagai wadah sabun cuci piring. Bekas kemasan body butter atau loose powder, bisa kita manfaatkan untuk storage jepit, pin, peniti, bulu mata palsu, dan perintilan-perintilan kecil lainnya. Jadi tidak perlu membeli wadah khusus lagi untuk menyimpan benda-benda kecil tersebut.

Oh iya, kemasan bekas botol kosmetik yang tidak bisa dimanfaatkan lagi ini sebaiknya kita bersihkan lalu kumpulkan dulu menjadi satu. Nah, setelah terkumpul, kita bisa memberikannya ke pemulung atau mengirim ke bank sampah.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment