banner-detik

beauty

Review The Ordinary Azelaic Acid Suspension 10%

seo-img-article

Kalau ngomongin tentang acid, AHA dan BHA pastinya sudah sangat familiar di kalangan skincare enthusiast. Tapi masih banyak yang belum tahu tentang Azelaic Acid. Walaupun kurang hits, active ingredient yang satu ini nggak kalah efektif dalam mengatasi jerawat dan problem kulit lainnya.

I’ve just accidentally discovered Azelaic Acid setahun yang lalu dari video-nya Suhay Salim tentang Best Skincare Products Buat Tekstur & Beruntusan. Dari situ saya langsung tertarik buat research tentang ingredient yang satu ini, dan nyobain The Ordinary Azelaic Acid Suspension 10% yang katanya langsung bikin wajah halus dalam semalam.

Baca juga: Inilah Produk The Ordinary Terbaik Versi FD Review

What is Azelaic acid?

Azelaic acid pada dasarnya adalah asam yang diproduksi secara alami oleh Malassezia furfur, yaitu ragi yang secara alami terdapat pada flora kulit manusia. Azelaic Acid  juga dapat ditemukan dalam gandum dan biji-bijian.

Azelaic acid ternyata punya segudang manfaat untuk kulit, terutama dalam melawan penyebab jerawat dengan sifat antibakteri, keratolitik dan komedolitik. Azelaic acid juga bersifat antioksidan, sehingga dapat mencegah faktor yang memicu kulit sensitif. Selain itu, Azelaic acid bersifat anti-inflamasi sehingga dapat membantu penyembuhan pada peradangan pada kulit.

Baca juga: Azelaic Acid, Alternatif AHA-BHA untuk Jerawat

Azelaic acid digunakan sebagai mild exfoliant yang dapat dengan cara memperlambat perkembangan masalah yang muncul di lapisan luar kulit. Dengan properti keratolitik dan komedolitiknya, Azelaic Acid bekerja dengan cara mem-break down lapisan terluar kulit, melunakkan  lapisan keratin pada epidermis, dan menghambat terbentuknya komedo yang menyumbat pori-pori dan menyebabkan inflamasi. 

61BIv0UO0kL

Packaging

Produk ini dikemas dalam kemasan tube warna abu-abu dan box putih polos khas The Ordinary. The Ordinary memang terkenal nggak pernah neko-neko soal packaging dan selalu konsisten dengan design yang simpel. Produk ini hanya tersedia dalam ukuran 30 ml saja. Tapi pemakaiannya cukup awet, kok. Pada pemakaian rutin, produk ini bisa bertahan hingga dua bulan.

Formulasi 

Produk ini tersedia dalam basis gel-krim yang tidak berbau dan berwarna putih. Pada saat diaplikasikan krim ini terasa sangat siliconey karena memang mengandung beberapa jenis silicone di dalamnya. Silicone disini sebenarnya berfungsi sebagai occlusive dan emmolient properties yang berperan dalam membentuk physical barrier agar kelembaban kulit nggak menguap begitu saja, dan juga menghaluskan kulit. Tapi di satu sisi, tingginya kandungan silicone pada produk ini juga yang bikin krimnya agak terasa berat dan menyumbat pori. Produk ini 100% vegan, alcohol-free, oil-free, nut-free, gluten-free dan juga cruelty-free. This product also comes in a pretty high 10% concetration.

 

Ingredients: Aqua (Water), Isodecyl Neopentanoate, Dimethicone, Azelaic Acid, Dimethicone/Bis-Isobutyl PPG-20 Crosspolymer, Dimethyl Isosorbide, Hydroxyethyl Acrylate/Sodium Acryloyldimethyl Taurate Copolymer, Polysilicone-11, Isohexadecane, Tocopherol, Trisodium Ethylenediamine Disuccinate, Isoceteth-20, Polysorbate 60, Triethanolamine, Ethoxydiglycol, Phenoxyethanol, Chlorphenesin

When To Use?

Biasanya saya menggunakan produk ini 2-3 kali dalam seminggu saat sedang mengalami maslah jerawat. Namun saat tidak ada masalah, saya mengurangi frekuensinya jadi 1 kali dalam seminggu saja. 

Akan terasa sedikit sensasi tingling dan gatal di awal pemakaian. Tapi jangan khawatir, hal ini memang efek samping yang wajar dari pemakaian Azelaic acid secara topikal, disamping kulit yang sedang melakukan penyesuaian dengan active ingredient tersebut. 

Saya lebih merekomendasikan untuk menggunakan produk ini malam hari setelah cleansing dan toning. Lebih baik lagi untuk melakukan layering hydrating toner agar kulit lebih terhidrasi sebelum pengaplikasian krim Azelaic acid, sebab krim ini akan sedikit menyebabkan kulit terasa kering. Saya cenderung menghindari penggunaan moisturizer dalam bentuk krim maupun gel sebelum aplikasi krim Azelaic acid, karena produk ini akan pilling atau menggumpal. Karena itu juga, produk ini jadi kurang nyaman untuk digunakan saat beraktivitas siang hari.

Azelaic acid punya cara kerjanya berbeda dengan AHA dan BHA, serta lebih ringan dari kedua acid tersebut, sehingga tidak akan seefektif AHA dan BHA dalam mengeksfoliasi. Jadi, penggunaan Azelaic acid bersamaan dengan AHA dan BHA bukan masalah. Tapi ingat untuk selalu menggunakan moisturizer dan sunscreen di siang hari.

Untuk Siapa Produk Ini?

Dengan sifat dan manfaatnya, produk ini bakal sangat membantu bagi yang struggling dengan jerawat dan bekasnya, serta beberapa skin conditions seperti rosacea, eczema dan psoriasis. Studi juga menunjukkan bahwa Azelaic acid aman untuk digunakan selama kehamilan. Namun tidak disarankan untuk trimester pertama.

Tonton juga: Skincare untuk Ibu Hamil | Skincare 101

Dupes & Alternatives

Sejauh ini, produk dengan kandungan Azelaic acid yang bisa ditemukan di pasaran masih sangat terbatas. The Ordinary Azelaic Acid Suspension 10% ini bisa jadi dupe yang amat-sangat affordable dari Paula’s Choice Azelaic Acid Booster. Produk ini juga bisa jadi alternatifnya Benzoyl Peroxide sebagai spot treatment, lho. Sebab keduanya punya kemiripan dalam sifat komedolitik dan keratolitik-nya. 

Final Verdict

The Ordinary mengklaim krim Azelaic acid ini sebagai “Multifunctional Brightening Formula” yang dapat mencerahkan dan memperbaiki tekstur kulit. Walaupun nggak secara eksplisit menyebutkan manfaatnya dalam menangani jerawat, tapi nggak diragukan lagi, krim produk ini memang ampuh dalam mengatasi jerawat. 

Selama pemakaian produk ini, saya merasakan perubahan yang cukup signifikan pada tekstur kulit yang terasa lebih halus, dan complexion yang lebih cerah dan menyamarkan Postinflammatory Hyperpigmentation (PIH). Kulit yang tadinya geradakan langsung mulus setelah sekitar lebih kurang dua minggu menggunakan krim Azelaic Acid. Krim ini juga saya rasa sangat membantu dalam pemulihan bruntusan yang saya alami. Selain itu, bakal-bakal jerawat yang akan muncul pun jadi enggan jadi tambah parah. 

Sampai sekarang Azelaic acid masih jadi holy grail ingredient favorit saya (saya sudah habis tube ke-3). Terkadang saya bingung, kenapa ingredient seajaib ini bisa underrated, ya? I definetely will (always) repurchase! 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment