beautiful people
21 May 2019
Kenalan sama Divia Sari, Beauty Vlogger yang Hanya Pakai Makeup Lokal!
Beauty vlogger Divia Sari cerita tentang keputusannya untuk memakai makeup lokal saja. Seperti apa tantangannya?
Ngomongin tentang beauty vlogger atau influencers, salah satu yang melekat dengan persona mereka adalah review produknya. Memang banyak juga sih yang jadi go-to untuk makeup tutorial, tapi review lah yang bisa “meracuni” beauty enthusiasts untuk membeli suatu produk beauty.
Nah, pertengahan tahun lalu saya nggak sengaja menemukan channel Youtube Divia Sari saat lagi cari review Wardah Everyday Cheek & Lip Tint. Setelah tahu kalau Divia hanya pakai dan mereview makeup lokal, her channel becomes my go-to when it comes to local brand reviews, meskipun warna kulit kami sangat berbeda. Belum lama ini, saya ketemuan dan ngobrol-ngobrol langsung nih sama Divia. Simak obrolannya, yuk!
Baca juga: Makeup Lokal Tahan Lama dari Y.O.U The Gold One
Gimana sih awalnya kamu memutuskan untuk jadi beauty vlogger/influencer?
“Jadi aku sudah ikut kursus makeup untuk jadi Makeup Artist di tahun 2016 saat baru lulus SMA. Tapi ternyata saat itu profesi MUA sudah pasaran, ya, hahaha. Promosinya jadi cukup sulit. Lalu aku lihat-lihat di tahun 2017 beauty influncer di Indonesia lagi hits, meskipun belum se-booming di US. Ya sudah, aku memutuskan untuk mulai vlogging di Youtube. Tapi waktu itu aku berpikir, ‘Apa ya yang bisa bikin aku beda dari yang lain?’. Jujur, saat itu aku masih skeptis sama makeup lokal, but at the same time harga makeup di department store juga mahal kan. Akhirnya aku coba aja deh beli produk lokal yang harganya affordable banget. Surprisingly, ternyata kualitasnya bagus! Dari situ aku jadi berani untuk coba makeup lokal yang lain. Aku pribadi pakai dan juga untuk aku nge-vlog. Terus jadi terpikir kalau ini (re: pakai makeup lokal saja) bisa jadi value lebih. Jadi kalau orang mau cari review makeup lokal, mereka bisa ke channel aku saja. Ini juga bukan cuma pencitraan aku di YouTube, in real life aku pun benar-benar hanya pakai makeup lokal.”
instagram.com/diviasari
Masih ingat nggak makeup lokal yang pertama kali kamu coba?
“Apa lagi kalau bukan lipstik Purbasari! Hahaha. Shade 81 Diamond sampai sekarang aku masih punya dan sudah repurchase tiga kali. Harganya 30 ribuan, tapi ternyata kualitasnya bagus banget.”
Setelah memutuskan untuk pakai makeup lokal saja, tantangannya seperti apa? Pernah merasa FOMO nggak?
“Makeup launch baru tuh banyak banget ya! Terkadang FOMO, tapi lebih susah berpisah sama produk-produk yang sudah jadi holy grail aku. Kalau tantangannya, tentunya keterbatasan shade range untuk produk complexion dari brand lokal. Tapi di luar itu aku merasa produk lokal sudah bisa menggeser makeup luar kok. Soal shade range ini sesungguhnya aku masih bisa memaklumi sih. Brand kan juga butuh cost yang lebih tinggi untuk produksi shade range yang sangat luas. Mungkin melihat juga kalau dibandingkan dengan di US misalnya, di Indonesia belum sebanyak itu orang yang pakai makeup. But of course, ke depannya harus dong berkembang dan semakin ditambah.”
Baca juga: Brand Skincare Lokal Favorit Editorial FD
Satu hal tentang beauty scene lokal yang ingin kamu ubah?
“Aku nggak paham kenapa masih banyak banget brand lokal yang campaign-campaign-nya pakai model kaukasia. Padahal model Indonesia yang penampilannya ‘Indonesia banget’ itu banyak sekali dan pastinya lebih merepresentasikan perempuan Indonesia yang memang beragam. Kalau menjual produk makeup ke market Indonesia, tapi modelnya kaukasia, jadinya nggak relatable juga. ”
Produk beauty apa saja yang kamu pingin brand lokal punya?
“Pastinya yang masih kurang complexion, ya, terutama concealer. Masih susah banget ketemu concealer lokal yang oke, baik itu dari segi warnanya maupun kualitasnya. Selain itu, masih jarang juga eyeshadow palette yang warna-warnanya bold dengan pigmentasi yang bagus. Kebanyakan masih main aman dengan neutrals. Makanya aku suka banget sama eyeshadow palette Beauty of Saira ini.”
What do you think about the term ‘micro influencer’?
“Hmm, sejujurnya aku merasa istilah itu agak mendiskriminasi, ya. Terlalu mengkotak-kotakan saja sih. Padahal sebenarnya effort yang diberikan bisa jadi sama saja, bedanya hanya mereka sudah lebih punya nama dan jumlah followers/subscribers-nya lebih banyak.”
Last but not least, produk makeup lokal favorit kamu saat ini apa saja?
- Beauty of Saira Eyeshadow Palette: Ini buatan Bandung lho. Hebat banget! Dia bikin eyeshadow dengan warna-warna yang ‘ngejar’ standar makeup luar. Formulanya juga bagus.
- BLP Beauty Face Glow Midnight & Midday: Bronzernya ini sudah sampai hit pan! Hahaha. Blush on-nya juga cantik banget ada perpaduan glitter gold, silver, dan turqoise.
- Wardah Instaperfect Matte Fit Powder Foundation: Sesungguhnya untuk urusan shade range masih kurang, tapi formulanya lightweight banget dan coverage-nya cukup. Undertone-nya juga cocok dengan kulitku.
- BLP Beauty Lip Glaze Spiced Masala: Formulanya kayak oil, ringan banget. Aku juga suka banget warna coklat dan ini the perfect nude yang masih bisa dipakai untuk glam look juga.