banner-detik

beauty school

Mencoba Acid Toner Sebagai Pengganti Deodorant

seo-img-article

Acid toner ternyata bisa dipakai sebagai pengganti deodorant yang cukup ampuh lho! Mau tahu bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana efeknya setelah seminggu lebih penggunaan?

Beberapa hari yang lalu, saya membaca di Instagram story seorang skincare influencer yang saya ikuti, yaitu @skinchemically, bahwa acid toner bisa digunakan sebagai pengganti deodorant. Wow! Karena kebetulan saya punya banyak stok acid toner, jadi saya tertarik sekali dengan temuan ini. Maka saya pun mencoba mencari tahu lebih jauh.

Lalu saya menemukan sebuah artikel di racked.com. Dijelaskan dalam artikel tersebut bahwa bau badan disebabkan oleh bakteri yang menghancurkan lipid dan protein dalam keringat kita. Nah, acid ini menurunkan pH kulit, sehingga bakteri nggak dapat hidup lagi disana. Jadi memang sangat masuk akal bila pemakaian acid toner pada ketiak, dapat mencegah bau badan. Pemakaian yang direkomendasikan adalah BHA 2% atau AHA 7-10%, agar hasilnya optimal sebagai deodorant.

 acid toner pengganti deodorant (2)

Setelah membaca beberapa testimoni, akhirnya saya meyakinkan diri untuk mencobanya langsung di ketiak saya. Saya memilih AHA toner, karena yang saya rasakan di kulit wajah saya, BHA membuat kulit wajah saya terlalu kering. Saya khawatir hal tersebut juga akan terjadi pada kulit ketiak saya. Dan lagi, AHA juga bisa membantu mencerahkan kulit.

Baca juga: Bahan Alami Untuk Mencerahkan Ketiak Hitam

 

Yang saya pakai adalah The Ordinary Glycolic Acid 7% Toning Solution, yang memang sudah nggak pernah lagi saya pakai di wajah saya sejak saya menggunakan Avoskin Miraculous Refining Toner. Awalnya saya mencoba pada bagian kecil kulit ketiak saya. Dan setelah yakin tidak ada rasa perih dan reaksi negatif yang lain, saya mulai menggunakannya sebagai pengganti deodorant.

Cara pemakaiannya, seperti ketika mengaplikasikan acid toner pada wajah saja. Basahi selembar kapas dengan acid toner, kemudian usapkan secara merata ke ketiak kita. Rasanya? Di saya sih sama sekali tidak perih. Dan keuntungan lainnya, setelah diusap, toner langsung mengering. Tanpa perlu menunggu terlalu lama, setelah di usap, kita bisa langsung memakai baju dan beraktivitas. Oh iya, keuntungan lainnya lagi, acid toner ini tidak membekas sama sekali di baju!

acid toner pengganti deodorant (1)

Percobaan hari pertama tersebut berlalu dengan sukses! Saya berhasil melewati seharian penuh, dari pagi sampai sore, tanpa bau badan. Dengan catatan, pada hari tersebut aktivitas saya normal-normal saja. Saya memang beberapa kali naik ojek, namun aktivitas terbanyak saya memang berada di ruangan ber-AC.

Percobaan ini saya lanjutkan lagi keesokan harinya, dan masih sukses. Baru pada hari ke tiga, saya mengalami sedikit masalah. Jadi pada hari tersebut, saya melakukan olahraga jogging. Dan ketika lari, tentu saja saya berkeringat deras sekali. Saya tetap tidak merasakan bau badan yang mengganggu, namun yang saya rasakan, ketiak saya banjir keringat. Rasanya sangat licin dan tidak nyaman. Ketika saya cek, memang bagian ketiak lengan kaos olahraga saya sudah basah oleh keringat.

Sebenarnya saya nggat terlalu kaget, karena sudah membaca sebelumnya bahwa acid toner tidak mengandung ingredient yang bekerja sebagai antiperspiran. Acid hanya mencegah bau badan, namun tidak mencegah keringat keluar dari ketiak.

Jadi kesimpulannya, untuk menghilangkan bau badan, acid toner (dalam hal ini The Ordinary Glycolic Acid 7% Toning Solution) bekerja dengan sangat baik pada tubuh saya. Bahkan saya mendapati, acid toner ini lebih baik kerjanya dibandingkan Dove Antiperspirant Deodorant Roll On yang biasa saya pakai, karena saya sama sekali tidak mendapati bau badan dari pagi hingga malam hari.

Baca juga: Review Dove Ultimate Repair Antiperspirant Deodorant Roll On

Namun saya kurang nyaman bila menggunakan acid toner sebagai pengganti deodorant, saat saya berolahraga, karena rasa basah di ketiak saya terasa sangat mengganggu, walau nggak mengeluarkan bau sama sekali. Dan untuk efek mencerahkan, dengan pemakaian selama satu minggu lebih, saya belum merasakan efek tersebut.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment