fragrance
30 Nov 2018
4 Brand Yang Mengeluarkan Dupe Parfum Mahal | Friday Fragrance
4 brand parfum ini, bisa dijadikan alternatif bila sedang ingin membeli parfum designer, namun budget sedang tidak memadai.
Parfum itu penting sekali untuk menunjang penampilan dan kepercayaan diri. Pilihan parfum yang tepat akan semakin memperkuat citra kepribadian kita, sekaligus juga menjadi mood booster atau penyemangat kita dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Karena saya juga sangat suka wewangian, maka biasanya saya memilih menggunakan EDP (Eau De Parfum) atau EDT (Eau De Toilette), dibandingkan Body Mist atau Cologne. Hal ini dikarenakan, aroma EDP dan EDT itu lebih awet seharian dan menyatu dengan aruma tubuh. Jadi saya nggak perlu membawa-bawa parfum kemana-mana untuk touch up.
Tapi memang sih, EDP harganya memang cenderung paling mahal di antara keempat yang tadi saya sebutkan di atas. Apalagi kalau EDP keluaran designer brand. Mau beli setiap bulan juga rasanya sayang sekali. Padahal parfum adalah item yang menarik untuk dikoleksi.
Tapi sekarang sudah mulai banyak sekali merk-merk yang lebih murah mengeluarkan parfum dengan aroma yang mirip atau sedikit “nyerempet” dengan parfum-parfum mahal. Tinggal kita saja yang pandai-pandai mencari review-nya bila ingin membeli parfum dupe tersebut. Memang sih, parfum-parfum dupe ini nggak bisa 100% disamakan dengan parfum dari brand mahal. Bukan cuma soal aroma, dari sisi packaging pun pastinya sudah kalah mewah. Tapi tetap saja, kehadiran parfum-parfum dengan harga terjangkau ini bisa menjadi alternatif saat sedang ingin membeli parfum, namun budget terbatas.
Nah, berikut adalah beberapa brand wewangian dengan harga terjangkau, yang merupakan dupe parfum mahal pilihan saya.
1. Miniso
Yang paling terkenal dari parfum Miniso ini adalah Miniso British Pear EDT, yang merupakan dupe dari Jo Malone English Pear & Freesia Cologne. Perbandingan antara Miniso British Pear dengan Jo Malone English Pear & Freesia ini, pernah diulas oleh Ochell juga, kok. Pada artikel tersebut dikatakan bahwa, wanginya 95% memang mirip. Sementara untuk harganya, Jo Malone ini dibanderol dengan harga Rp2.000.000,- sedangkan Miniso British Pear, terakhir saya lihat di gerai Miniso harganya Rp59.000,- saja.
Saya sendiri punya EDT dari Miniso yang varian Flipped. Flipped ini punya aroma fresh fruity yang segar dan nggak menyengat. Tipikal aroma yang saya sangat suka. Sekilas mencium, saya langsung teringat kepada Victoria’s Secret Bombshell EDP yang pernah saya pakai dulu. Kebetulan Flipped ini aromanya di badan saya juga tahan lama.
2. La Rive
La Rive memang terkenal sekali sering membuat parfum dengan aroma yang mirip dengan parfum dari brand mahal yang sudah lebih dulu terkenal. Tinggal googling aja, akan banyak sekali informasi mengenai brand apa saja yang aromanya mirip dengan parfum-parfum La Rive ini.
Saya sendiri punya dua parfum dari La Rive, yaitu La Rive In Woman, yang merupakan dupe dari Giorgio Armani Si, dan La Rive Have Fun, yang merupakan dupe dari Escada Moon Sparkle. Saya sendiri belum pernah punya Escada Moon Sparkle jadi tidak bisa membandingkannya. Tapi untuk La Rive In Woman memang aromanya mirip sekali dengan Giorgio Armani Si.
Parfum dari La Rive sendiri, dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari Rp150.000,- sampai dengan Rp350.000,-. Untuk pembelian, kita bisa dengan mudah menemukan merek parfum ini di departement store atau di online shop/ e-commerce yang menjual parfum.
3. Jeanne Arthes
Brand parfum dari Prancis yang satu ini sepertinya sih sudah banyak dikenal. Sama seperti La Rive, Jeanne Arthes ini punya banyak parfum dengan harga terjangkau. Range harganya mulai dari Rp150.000,- sampai Rp350.000,- dan bisa ditemukan di departement store atau online shop.
Selain terjangkau, Jeanne Arthes ini juga mempunyai banyak parfum yang aromanya mirip dengan parfum-parfum high-end brand. Cuma agak kurang tepat sih kalau mau bilang Jeanne Arthes sengaja meniru aroma parfum dari brand lain. Karena dari hasil baca-baca di forum komunitas pecinta parfum, terkadang justru Jeanne Arthes ini yang lebih dahulu memproduksi sebuah parfum, sebelum brand yang lebih mahal memproduksi juga dengan aroma yang mirip.
Parfum dari Jeanne Arthes yang saya punya adalah Jeanne Arthes Amore Mio EDP. Aromanya fruity floral segar, tidak menusuk, dan banyak yang bilang ini merupakan dupe dari Nina Ricci for Woman. Saya sendiri tidak bisa membandingkan karena tidak pernah punya Nina Ricci ini.
Untuk review-nya, Jeanne Arthes Amore Mio EDP ini aromanya kurang bisa bertahan lama di badan saya. Botolnya juga bulky dan “ribet”, jadi agak susah untuk dibawa-bawa. Makanya saya sendiri jarang memakai parfum ini meskipun aromanya sangat enak.
3. Alyxir
Saya punya tiga wewangian dari Alyxir EDP ini, yaitu Warm Vanilla Sugar, Island Moonlight, dan Japanesse Cherry Blossom. Dari penamaan aromanya, sudah langsung bisa ditebak kalau Alyxir ini mencoba meniru aroma dari brand Bath & Body Work. Kebetulan saya sendiri sudah lama menggunakan Warm Vanilla Sugar Bath & Body Work, jadi saya bisa membandingkannya dengan lebih mudah.
Secara aroma, Warm Vanilla Sugar Alyxir dengan Bath & Body Work memang mirip. Hampir serupa. Hanya saja, aroma Bath & Body Work ini lebih kuat, stabil, dan tahan lama. Sementara yang punya Alyxir lebih kencang aroma alkoholnya. Untuk harganya, EDP Bath & Body Work dibandrol dengan harga Rp700.000,- sedangkan Alyxir ini hanya Rp89.000,-. Jadi ya kalau kamu lagi mencari alternatif yang lebih murah dengan aroma yang mirip, Alyxir ini sangat layak untuk dipertimbangkan.
EDP dari Alyxir ini punya banyak sekali pilihan aroma. Dan kalian juga bisa mendapatkannya di gerai-gerai Copia Beauty.
Gimana? Tertarik mencoba salah satu dari parfum-parfum di atas, nggak?