Khawatir berat badan yang naik sehabis liburan? Defisit kalori untuk mengembalikan berat badanmu ke semula yuk!
Siapa yang menghabiskan waktu liburan natal dan tahun baru kemarin untuk kulineran? Tenang… Kamu nggak perlu merasa bersalah karena telah makan banyak dan menumpuk kalori selama liburan. Memang sebaiknya makan secukupnya supaya nggak memicu kenaikan berat badan dan menimbulkan penyakit. Namun, nggak ada salahnya juga untuk sesekali menikmati hidup!
Selain meningkatkan aktivitas untuk membakar kalori ekstra seperti berolahraga, kamu juga bisa melakukan defisit kalori. Defisit kalori adalah kondisi di mana seseorang mengonsumsi kalori lebih sedikit daripada yang dibutuhkan tubuh per hari. Jadi, jika kalori yang dikonsumsi lebih sedikit, tubuh akan menggunakan lemak yang tersimpan dari tubuh sebagai sumber energi. Alhasil berat badan pun jadi menurun karena lemak yang tersimpan berkurang.
Baca juga: Tak Mau Perut Buncit? Kurangi 5 Jenis Makanan dan Minuman Ini!
Apakah kamu tertarik untuk mengurangi berat badan dengan melakukan defisit kalori? Jika iya, baca terus untuk tahu sejumlah tips melakukan defisit kalori ya!
Setiap orang memiliki kebutuhan kalo per hari yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi dari tinggi, berat badan, serta seberapa aktif kamu per harinya. Kamu bisa mengukur estimasinya dengan mencari kalkulator kalori secara online. Untuk menurunkan berat badan, biasanya seseorang akan melakukan defisit kalori sekitar 500 kalori per hari. Jadi, cukup mengurangi total kebutuhan kalori per hari dengan 500.
Daripada hanya melihat dari kuantitas makanan, sebaiknya track jumlah kalori setiap makanan yang dikonsumsi. Jadi, kamu bisa mengetahui sudah berapa banyak kalori yang dimakan per hari dan nggak mengonsumsi lebih dari jumah jika sedang defisit kalori. Ada berbagai aplikasi yang bisa digunakan, misalnya seperti MyFitnessPal, LoseIt! atau Cronometer.
Jangan tertipu dengan ukuran makanan! Belum tentu ukuran makanan yang kecil memiliki kalori yang sedikit, lho. Pilihlah makanan yang rendah kalori, tapi tetap bernutrisi dan mengenyangkan. Misalnya seperti sayuran hijau atau daging yang kaya protein. Tapi jika sedang ngidam snack atau ingin nge-cheat sedikit, nggak masalah jika kamu hanya makan sedikit selama nggak lebih dari perhitungan kalori untuk defisit kalorimu. Dengan demikian, kamu pun nggak merasa “tersiksa” selama berusaha menurunkan berat badan.
Baca juga: Ingin Melakukan Juice Detox Tanpa Ribet? Cobain 5 Brand Jus Siap Minum Ini!
Yup, segelas minuman manis punya banyak kalori. Saya sendiri sangat menghindari minuman manis ketika sedang melakukan defisit kalori karena ini yang biasanya menjadi penyebab gagal turun berat badan. Selain itu, minuman manis juga nggak mengenyangkan dan hanya bikin kembung sesaat saja. Jadi, daripada minum soda, jus, atau milk tea, sebaiknya minum air putih yang nggak memiliki kalori.
Untuk yang nggak mau ribet mengitung kalori setiap hari, kamu bisa coba bikin meal prep. Jadi, makanan untuk seminggu penuh yang telah dihitung kalorinya sudah disiapkan dalam sehari. Carilah resep masakan yang rendah kalori dan mengenyangkan. Selain itu, kamu juga bisa lebih berhemat karena nggak perlu jajan atau beli makanan di restoran lagi.
Baca juga: 4 Tips Mengurangi Konsumsi Gula dari Dokter Spesialis Gizi
Nah, itulah beberapa tips yang bisa kamu ikuti jika ingin menurunkan berat badan dengan defisit kalori. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Semoga artikel ini bermanfaat untukmu yaa.
Images: Dok. Freepik