banner-detik

ancient of beauty

Ohaguro, Tradisi Menghitamkan Gigi sebagai Simbol Kecantikan Perempuan di Jepang!

seo-img-article

Kalau di Indonesia ada tradisi meruncingkan gigi untuk suku Mentawai, di Jepang ada tradisi menghitamkan gigi yang dianggap sebagai simbol kecantikan!

Yup, setiap negara atau kota, tentu punya tradisi masing-masing. Indonesia yang memiliki banyak provinsi juga kaya akan tradisi dan budaya, mulai dari tradisi kerik gigi, tradisi anyaman rambut, tradisi kuping panjang, dan masih banyak lagi. Nah, kalau ngomongin soal simbol kecantikan di Jepang, pikiran kamu pasti langsung mengarah pada perempuan cantik dengan kulit putih yang memakai kimono, kan? Tapi, ternyata ada salah satu tradisi kecantikan unik di Jepang yaitu ohaguro. Penasaran, seperti apa tradisi yang satu ini?

Baca juga: Sudah Dilakukan sejak Dulu, Ini 3 Rahasia Kecantikan Perempuan Suku Baduy!

Apa itu ohaguro?

Ohaguro adalah tradisi menghitamkan gigi yang dilakukan oleh banyak perempuan di Jepang. Tradisi ini dilakukan dengan cara membuat pewarna alami dari campuran besi, teh, atau bahan-bahan herbal lainnya, kemudian diaplikasikan pada gigi. Tradisi ohaguro sudah ada sejak zaman Heian (794–1185) hingga akhir periode Meiji (1868–1912) di Jepang. Menghitamkan gigi dianggap sebagai tanda kedewasaan, kecantikan, dan status sosial yang tinggi, terutama di kalangan perempuan bangsawan dan geisha.

Ada makna di balik praktik menghitamkan gigi di Jepang!

Kenapa sih, gigi hitam dianggap sebagai simbol kecantikan di Jepang? Pada masa itu, kulit putih bersih dipandang sebagai standar kecantikan yang ideal. Oleh karena itu, dengan menghitamkan gigi, kontras yang dihasilkan membuat kulit terlihat lebih putih dan bersinar. Selain itu, Ohaguro juga melambangkan kesetiaan dan kedewasaan. Di masa lalu, perempuan yang telah menikah akan menghitamkan giginya sebagai simbol kesetiaan terhadap suaminya. Ada juga teori yang mengatakan bahwa ohaguro dilakukan untuk mencegah perempuan selingkuh dari suaminya, karena gigi hitam membuat penampilannya kurang menarik di mata laki-laki lain.

Baca juga: Jadi Simbol Kecantikan, Inilah Fakta Tradisi Kerik Gigi di Mentawai!

Seperti apa proses ohaguro?

Proses menghitamkan gigi pada tradisi ohaguro ternyata nggak semudah itu. Biasanya, pewarna gigi dibuat dari besi yang direndam dalam cuka, kemudian dicampur dengan berbagai bahan herbal. Larutan ini dioleskan pada gigi secara berkala untuk mencapai warna hitam yang diinginkan. Oh iya, pewarnaan ini harus diulang setiap beberapa hari karena warna hitam cenderung memudar seiring waktu. Meskipun beraroma tajam dan memiliki rasa yang nggak enak, banyak perempuan Jepang kuno yang tetap melakukannya demi kecantikan.

Tradisi ohaguro yang mulai menghilang

Seiring berkembangnya zaman, pandangan tentang kecantikan di Jepang berubah. Ketika Jepang mulai membuka diri pada dunia luar pada akhir periode Meiji, tradisi ohaguro mulai dianggap kuno dan nggak lagi relevan dengan standar kecantikan yang lebih modern. Akhirnya, tradisi ohaguro mulai hilang dan tren gigi putih mulai marak di kalangan masyarakat Jepang.

Baca juga: Intip Fakta tentang Tengkawang! Tumbuhan asal Kalimantan yang Bikin Tampilan Awet Muda!

Yes, itu dia tradisi menghitamkan gigi di Jepang atau yang biasa disebut juga ohaguro. Meski sudah nggak dilakukan lagi, ternyata ohaguro memiliki makna sebagai simbol kecantikan Jepang dalam waktu yang lama, lho!

 

Image: Pinterest

Slow Down

Please wait a moment to post another comment