banner-detik

health wellness

6 Tips Lari untuk Pemula Biar Kamu Bisa Finish Strong Saat Ikut Race!

seo-img-article

Punya target ikut race lari tahun ini, tapi bingung mulai dari mana? Coba tips lari dari ASICS Running Lead ini!

Salah satu resolusi tahun baru yang paling banyak dipilih adalah lebih rajin olahraga. Tapi, kalau kamu hanya membuat plan tanpa target, biasanya motivasinya jadi lebih gampang naik-turun. Untuk bikin target yang lebih jelas, kamu bisa mulai dari memilih jenis olahraga yang kamu sukai dan tentukan intensitas atau seberapa sering kamu bisa melakukannya.

Nah, buat yang baru mau mulai olahraga lari, mungkin masih bingung gimana sih training plan yang benar supaya nggak gampang capek dan bisa finish strong saat ikutan race nanti. Pas banget nih, FD baru saja ikutan 5K Sunday Run yang diadakan Sun & Sand Sports (SSS) bersama ASICS Indonesia dan AIA Vitality Women’s 10K pada hari Minggu (21/01) lalu dan dapet tips lari untuk pemula dari ASICS Running Lead, Irine Maharani.

Biar semakin semangat, simak tips lari berikut, ya!

Baca juga: Tak Mau Perut Buncit? Kurangi 5 Jenis Makanan dan Minuman Ini!

Tentukan target lari

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, target perlu ditentukan agar exercise goal kamu lebih terarah dan bisa olahraga lebih konsisten. Irine menyarankan, untuk pemula bisa dimulai dari dua sampai empat kali seminggu dengan durasi 30 menit. Lalu ketika badan sudah terbiasa, kamu boleh menambah jarak dan durasinya.

Gunakan metode jalan-lari

Kalau kamu benar-benar baru pertama kali lari, nggak perlu terlalu ambisius untuk push badan kamu bisa langsung berlari dengan cepat dalam durasi yang lama. Coba metode jalan-lari, dengan lari selama tiga menit, jalan kaki satu menit atau jalan kaki empat menit lalu lari dua menit. Setiap minggu, kamu bisa mulai memperpendek intervalnya dengan terus mengurangi durasi jalan kaki sampai kamu bisa terus berlari.

Keep your miles easy

Gimana sih indikator lari ‘santai’ atau easy run? Ketika kamu lari masih bisa nyanyi atau bahkan sambil ngobrol. Jadi, ketika kamu mulai merasa ngos-ngosan atau heart rate mulai tinggi, slow it down a little.

Pemanasan dan pendinginan yang tepat

Supaya lari kamu nyaman dan terhindar dari cidera, nggak boleh sampai lupa melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat. Pilih dynamic stretching untuk pemanasan agar otot-ototmu nggak kaget dan siap dibawa lari, lalu lakukan static stretching untuk merelaksasi otot setelah berlari.

Baca juga: Perut Terasa ‘Bloated’ dan Pencernaan Kurang Lancar? Coba 5 Minuman Tinggi Serat ini!

WAJIB strength training

Masih untuk menghindari cidera dan membuat tubuh kamu lebih kuat untuk berlari dalam durasi yang lama atau jarak yang lebih jauh, Irine juga mewajibkan untuk melakukan strength training dua kali seminggu. Kamu bisa mulai dengan menggunakan body weight sebelum coba free weight.

Jangan salah pilih sepatu!

Memilih sepatu lari bukan persoalan sepele. Setiap sepatu lari didesain untuk kebutuhan yang berbeda, mulai dari comfort, long run, stability, hingga speed. Nah, untuk pemula, Rosita Natalia Senior Merchandiser perwakilan dari ASICS Indonesia, merekomendasikan ASICS GEL-Nimbus 26 yang didesain untuk menciptakan pengalaman berlari yang lebih lembut dan nyaman serasa mendarat di atas awan. Sepatu ini juga cocok dipakai untuk long run, lho! Jadi, jangan beli sepatu lari hanya karena warna yang lucu, ya.

Baca juga: 7 Rekomendasi Sport Bra Lokal yang Bikin Kamu Tambah Semangat Olahraga!

Itu lah enam tips lari untuk pemula yang bisa kamu coba. Semoga resolusi dan target lari kamu tahun ini tercapai!

 

Images: dok. Sun & Sand Sports

Slow Down

Please wait a moment to post another comment