ic-fd

Intip Sederet Inovasi Revolusioner Samsung hingga Memulai Era Mobile AI!

technology
author

diaan_acil・09 Jan 2024

detail-thumb

Simak perjalanan inovasi teknologi revolusioner Samsung untuk memenuhi kebutuhan kita semua. 

Salah satu merek elektronik terbesar di Korea Selatan, Samsung telah berhasil menciptakan banyak inovasi yang memudahkan kita untuk beraktivitas dengan teknologi. Brand yang satu ini mulai memperkenalkan teknologinya sejak 1980-an dengan produk wireless phone, yang melahirkan immersive display mengesankan. Hingga kini, Samsung telah mempersiapkan smartphone yang mumpuni dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). 

Baca juga: Perbarui Kulit dengan Perawatan Morpheus8, Sebuah Teknologi Baru yang Lagi Digemari!

“Di Samsung, kami memiliki visi untuk membawa teknologi smartphone lebih dari apa yang diharapkan untuk membawa pengalaman pengguna jadi lebih mengesankan, salah satunya adalah menghadapi perkembangan tantangan zaman. Kami membawa adopsi tren AI yang sedang on demand sekarang ini melalui terobosan Galaxy AI. Dengan fokus pada kebutuhan pengguna, kami membuka cara baru dalam berkomunikasi, menjalankan produktivitas, dan hiburan ke tingkat yang jauh lebih mudah, lebih mengesankan, mewujudkan harapan setiap individu dalam kehidupan sehari-hari mereka melalui teknologi revolusioner,” kata Verry Octavianus, MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia mengutip dari siaran pers. 

Kehadiran ponsel pertama Samsung 

inovasi baru samsung

Pada tahun 1988, Samsung pertama kali meluncurkan telepon genggam pertamanya yang bernama SH-100. Sebagai pemimpin industri elektronik asal Korea Selatan, kala itu SH-100 menjadi ponsel pertama yang diproduksi di negeri gingseng menjelang ajang Olimpiade 1988 di Seoul. Satu dekade setelah ponsel pertamanya diluncurkan, pada 1998 Samsung meluncurkan SCH-800 yang menjadi device unggulan kala itu yang dapat mengirim dan membaca Short Message Service (SMS). Sederet inovasi tersebut kemudian menjadi tonggak sejarah pengembangan berbagai inovasi teknologi Samsung yang revolusioner hingga saat ini. 

Layar Imersif pertama 

Samsung hadirkan inovasi terbaru

Mengusung konsep Bigger is Better, seri Galaxy S pertama pada 2010 diluncurkan. Ini menjadi smartphone pertama di dunia yang mengadopsi layar super AMOLED ultra tipis dan memberikan gambar lebih tajam dan hidup. Inovasi layar ini, 4 hingga 5 inci lebih besar dibandingkan ponsel-ponsel lain pada masa itu. Salah satu keunggulan utama dari inovasi seri Galaxy Note ialah Immersive Displays yang menyajikan layar AMOLED dengan resolusi terbaik di kelasnya sehingga memberikan warna yang lebih nyata pada layar penuh yang lebih besar. Keunggulan inovasi tersebut memberikan pengalaman menonton yang lebih imersif di kalangan pengguna smartphone pada era 2010-an tersebut. 

Baca juga: 3 Toko Pernak-Pernik Gemas di Jogja yang Wajib Kamu Kunjungi!

Pionir smartphone lipat 

Bukan cuma unggul dari inovasi software dan hardware pada ponsel dengan model mainstream-nya, Galaxy Z Series berhasil menjadi pionir smartphone lipat di industri dan mendefinisikan ulang masa depan smartphone melalui gebrakan desain yang revolusioner pada 2019. 

Samsung perkenalkan Galaxy AI 

Memahami adanya potensi besar penggunaan AI dari waktu ke waktu, Samsung pun meluncurkan terobosan baru Galaxy AI dengan mengadopsi kecerdasan buatan pada smartphone yang mengesankan. Brand ini menghadirkan manfaat AI Live Translate Call yang bisa menerjemahkan audio dan teks secara real time ketika pengguna sedang menelepon. Galaxy AI yang akan hadir pada awal 2024 ini tentunya akan membawa kamu lebih dekat ke dunia yang lebih praktis dan memungkinkan komunikasi berlangsung lebih lancar dari sebelumnya. 

Baca juga: Lebih Hemat dan Sustainable, Sewa Baju Pesta di 5 Tempat Ini!

Itulah sederet inovasi yang diberikan Samsung untuk memudahkan kita berkomunikasi. Untuk perkenalan Galaxy AI ini akan dilaksanakan pada Galaxy Unpacked yang disiarkan secara langsung di official website pada 18 Januari pukul 01.00 WIB. 

Pencinta Samsung jangan sampai ketinggalan, ya! 

 

Edited by Salma Nur Hanina

Image: Dok. Brand