Kabar menyenangkan untuk kamu yang suka parfum dengan notes yang green, Karena Sisley Les Eaux Rêvées punya varian menarik untuk dicoba!
Kalau ditanya aroma parfum apa yang paling susah saya tolak, jawabannya sudah pasti fragrance dengan notes yang green! Jadi saat Sisley mengeluarkan koleksi Les Eaux Rêvées, pertahanan saya otomatis goyah untuk memiliki parfum yang satu ini karena ada satu aroma green yang dalam sebuah parfum yang belum pernah saya cium sebelumnya.
Setelah sebelumnya sukses melansir Sisley Eau de 1, Eau de 2, dan Eau de 3, Sisley mengeluarkan koleksi Les Eaux Rêvées yang menggambarkan tentang beragam mimpi yang dimiliki oleh d’Ornano family dari generasi ke generasi. d’Ornano family adalah co-founder dari brand yang sedang kita bicarakan saat ini, Sisley.
Walaupun Sisley Les Eaux Rêvées menghadirkan enam varian aroma yang terinspirasi dari mimpi, imajinasi, memori dan sesasi yang berbeda, tapi keenam wewangian ini ternyata saling melengkapi satu sama lain. Sisley menggambarkan Les Eaux Rêvées sebagai sebuah puisi yang terhubung oleh kata-kata indah di dalamnya. Setiap variannya benar-benar menggambarkan cerita dan jiwanya masing-masing, dan ini tercium dengan jelas saat saya mencobanya.
Sisley Les Eaux Rêvées ini terdiri dari L’Eau Rêvées d’Hubert, L’Eau Rêvées d’Alma, L’Eau Rêvées d’Aria, L’Eau Rêvées d’Eliya, L’Eau Rêvées d’Ikar, dan L’Eau Rêvées d’Isa. Tapi dari keenam varian ini, saya paling jatuh cinta dengan L’Eau Rêvées d’Hubert.
Buat kamu yang suka sama fragrance dengan notes green, saya super yakin pasti akan suka sama L’Eau Rêvées d’Hubert ini. Bisa dibilang ini green notes fragrance paling totok yang pernah saya coba sejauh ini. Wangi parfum ini bisa membawa saya ke memori masa kecil, di mana saya sering sekali main di halaman depan rumah saat rumputnya masih basah. Salah satu memori bahagia yang bisa saya temukan aromanya di dalam parfum ini.
Ada wangi mint yang benar-benar segar pas pertama kali disemprotkan, tapi bukan seperti wangi permen mint yang agak manis rasanya. Dari parfum ini juga bisa tercium aroma tanah yang agak basah seperti habis terkena hujan. Buat kamu yang suka sama wangi petrichor, I think you’ll also like this one. Parfum ini juga mengingatkan saya pas bangun pagi di Bandung, di mana aroma rumput segar dari halaman akan langsung tercium saat saya membuka jendela kamar. Drydown dari parfum ini di kulit saya agak sedikit woody, tapi aroma green nya masih akan tercium cukup nyata walau sudah berjam-jam disemprotkan. Longevity nya ada di sekitar 4-5 jam saat saya kenakan pas cuaca panas.
Alexis Dadier, sang perfumer untuk varian yang satu ini terinspirasi dari taman milik Isabelle d’Ornano, istri dari Hubert d’Ornano, co-funder Sisley, yang dipenuhi oleh bunga geranium. Di mana saat kita meremas daun geranium, maka aroma green yang sangat vibran dan unik akan muncul dan memberikan sensasi yang mengejutkan, segar, memberikan semangat, serta sangat berkarakter.
Oh ya, nama varian parfum ini juga ditujukan untuk mengenang mendiang Hubert d’Ornano yang telah meninggal pada tahun 2015 lalu.
Top notes: Mint, Green Betolina, Shiso Leaves
Middle notes: Virginia Cedar, Egyptian Geranium, Papyrus
Base notes: Ambroxan, Oakmoss, Patchouli
Kalau kamu suka aroma yang menggambarkan cuaca cerah di sebuah taman indah, parfum ini pas banget buat kamu. Karena L’Eau Eau Rêvée d’Isa merupakan cerita perjalanan Isabelle dan Hubert d’Ornano saat mendesain idyllic garden di mansion milik mereka. Guillaume Flavigny sang perfumer menerjemahkan memori tersebut menjadi sebuah aroma spicy-floral yang seduktif tapi tetap tercium ringan saat digunakan.
Guillaume mengombinasikan aroma white flowers dengan spices yang intens sehingga menghadirkan parfum dengan opening yang sunny, fresh, dan berakhir dengan meninggalkan aroma velvety pada kulit setelah lama digunakan.
Top notes: Green Mandarin, Grapefruit, Pink Peppercorn
Middle notes: Jasmine, Rose, Green Tea
Base notes: Musk, Oakmoss, Patchouli
Varian aroma yang satu ini juga jadi salah satu favorit saya. Kalau digambarkan, aroma yang dimiliki oleh L’Eau Rêvée d’Alma ini seperti kita sedang berjalan-jalan di sebuah pedesaan Prancis yang tenang dan dikelilingi oleh sungai, danau, dan tanaman hijau yang segar. Menurut saya ini aquatic-floral fragrance yang menarik sih, karena walaupun aromanya fresh, tapi ada sedikit kehangatan yang ditimbulkan. Mungkin karena di dalam fragrance ini terdapat cardamom yang wanginya hangat, tapi sekaligus bisa menghasilkan aroma yang refreshing.
Top notes: Cardamom, Bergamot, Basil
Middle notes: Iris, Egyptian Jasmine, Cyclamen, Rose
Base notes: Cedar, Sandalwood, Patchouli
Domitille Berthier, sang perfumer, menggambarkan cerita Isabelle d’Ornano saat berada di hutan hujan tropikal dengan aroma parfum sweet floral dari L’Eau Rêvée d’Eliya. Parfum ini memiliki opening yang hangat dan dipenuhi dengan aroma bunga yang eksotis. Ibarat kita sedang mencium buket bunga tropikal yang sangat segar. Walaupun komponen aromanya cukup intens, tapi parfum ini tetap tercium airy dan tidak terasa berat sama sekali saat digunakan.
Top notes: Hibiscus, Passionflower, Frangipani, Bergamot
Middle notes: Tuberose, Turkish Rose, Violet
Base notes: Cedar, Patchouli, Ambrette Seed
Karena Isabelle d’Ornano senang dengan aroma dan rasa dari jahe, membuat Shyamala Maisondieu, sang perfumer untuk varian yang satu ini menciptakan L’Eau Rêvée d’Aria yang memiliki aroma fruity-spicy. Ini juga salah satu varian yang saya suka dari koleksi Les Eaux Rêvées, karena memiliki aroma yang fresh tapi ada hint wangi sensual yang unik dan tidak membuat saya pusing saat menciumnya.
Parfum ini akan mencuri perhatian kamu dari pertama kali menyemprotnya, karena ada kesegaran yang menarik dari kombinasi aroma bergamot, lemon, peach, dan ginger. Buat saya yang juga selalu kepincut dengan parfum yang ada aroma ginger-nya, L’Eau Rêvée d’Aria sudah pasti akan jadi next fragrance dari koleksi ini yang akan saya beli.
Top notes: Bergamot, Mandarin, Grapefruit, Lemon
Middle notes: Ginger, Spiky Devilwood, Peach, Apricot
Base notes: Patchouli, Vetiver, Benzoin, Vanilla, Musk
Parfum yang satu ini terinspirasi dari mitos tentang Ikarus. Vincent Ricord, sang perfumer mengambil sisi Ikarus yang memiliki jiwa bertualang dan menginginkan kebebasan, lalu menuangkannya dalam sebuah parfum beraroma aromatic-spicy ini. Vincet membayangkan panasnya matahari yang menyengat dan kesegaran udara saat Ikarus terbang. Imajinasi ini juga pas dengan pulau Corsica yang ternyata menjadi salah satu tempat yang disebut rumah oleh d’Ornano family.
Top notes: Bitter Orage, Bergamot, Lemon
Middle notes: Iris, Jasmine, Orange pekoe Tea
Base notes: Green Cistus, Sandalwood, Vetiver Root
Keenam varian aroma dari Sisley Les Eaux Rêvées ini memang diciptakan dengan menggambarkan situasi dan sensorial experience yang berbeda-beda. Namun, semuanya memiliki aroma yang airy, refreshing, serta menurut saya ini adalah wewangian yang pas untuk dipakai saat cuaca panas. Longevity dari koleksi ini juga menurut saya nggak bisa dibandingkan dengan EDP yang bisa lebih intens saat digunakan, tapi cukup oke kok untuk dipakai seharian apalagi buat kamu yang nggak terlalu memikirkan SPL di dalam sebuah parfum.
Menurut saya performa dari koleksi Les Eaux Rêvées ini bisa disandingkan dengan koleksi Les Eaux milik Chanel. Kalau kalian sempat mencoba rangkaian skincare milik Sisley, pasti kalian kebayang deh Les Eaux Rêvées ini akan punya karakter aroma yang seperti apa. Karena saat saya mencium parfumnya, memang wangi-wanginya cukup unik dan Sisley banget. Banyak aroma yang green, calming, unique, dan aristokrat gitu saat kita cium.
Untuk harga, koleksi Sisley Les Eaux Rêvées ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp1380.000,- untuk ukuran 50ml, serta Rp2.150.000,- buat botol berukuran 100ml. Kira-kira kamu paling penasaran pingin coba yang mana nih?