ic-fd

Haircare Khusus Hijab, Apakah Benar-benar Efektif?

backstage beauty
author

Vania Evan・02 Nov 2023

detail-thumb

Apakah formula produk-produk berlabel hijab ada perbedaan dengan produk pada umumnya, atau label hijab ini hanya gimik marketing?

 

Saya tidak memakai hijab, tapi saya rasa, bagi kamu yang memakai hijab, pasti punya kriteria spesifik soal produk haircare yang mau kamu pakai. Ditambah lagi dengan cuaca Indonesia yang panas dan gerah. Di bayangan saya, seperti kalau kita kelamaan menutup bagian rambut saat sedang memakai topi misalnya, kulit kepala lebih mudah gatal, rambut jadi gampang lepek, sehingga mungkin menghasilkan masalah-masalah lainnya. 

Baca juga: Hijab Bau Apek Karena Paparan Polusi? Intin Rekomendasi Parfum yang Wanginya Tahan Lama!

Kalau saya perhatikan di rak-rak drugstore bagian perawatan rambut, produk-produk haircare khusus untuk hijab didominasi oleh produk buatan brand-brand ritel besar. Padahal, bukankah Indonesia sebagai negara dengan mayoritas agama Islam punya pasar hijabers yang besar? Bahkan Indonesia juga pernah punya titel negara dengan konsumen kosmetik Halal terbesar kedua di dunia setelah India. 

Saya pun jadi penasaran, mengapa belum banyak brand lokal yang mau fokus melayani demografis pasar ini. Tapi sebelum sampai situ, saya juga jadi bertanya-bertanya, apakah produk yang ditujukan untuk mereka yang memakai hijab berbeda secara formulasi? Atau mereka hanya menjual rasa aman secara psikologis bagi konsumennya?

 

Masalah rambut yang banyak dialami hijabers

hijab

Lini skincare yang berlabel khusus laki-laki sering mendapat kritik karena diduga hanya merupakan trik marketing. Perawatan kulit harusnya tidak mengenal gender. Hari ini, brand-brand makeup pun banyak yang tidak hanya merangkul perempuan saja, tapi juga laki-laki.

Meski demikian, sains berkata bahwa kulit wajah laki-laki lebih tebal 20% dibanding perempuan. Dengan adanya penelitian ini, perbedaan formulasi produk tentu akan sangat berpengaruh pada penyerapan dan efisiensi produk yang mereka pakai.

Saya rasa konteksnya kurang lebih mirip dengan haircare untuk para pengguna hijab. Dengan kulit kepala yang lebih sering ditutup, maka keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar di kulit kepala sulit menguap. Keadaan lembap ini dapat membuat helaian rambut menjadi berkurang kekuatannya sehingga rambut pun jadi mudah rontok. Bisa juga karena kelembapan yang terlalu intens terjadi pada kulit kepala, akhirnya menimbulkan permasalahan ketombe basah yang menimbulkan perasaan tidak nyaman saat beraktivitas. 

 

Produk berlabel hijab tidak menjamin pasti cocok

hijab

Dengan terpetakannya pola masalah rambut yang sering muncul bagi hijabers, kita dapat mengasumsikan bahwa produk-produk berlabel hijab akan membantu mengurangi atau mengatasi masalah-masalah tersebut.

Saya sendiri pernah memakai shampoo dari lini hijab yang menurut saya memang efektif mengangkat minyak di kulit kepala. Tapi saya rasa, produk berlabel hijab tidak menjamin bahwa produk tersebut pasti cocok bagi mereka yang memakai hijab. Dan saya rasa, mereka yang memakai hijab pun bisa jadi tahu produk umum yang lebih dijadikan andalan dibanding produk dengan label khusus.

Selain pemilihan produk, cara merawat rambut juga menentukan kondisi kesehatan rambut kita. Misalnya, apakah kamu mengeringkan rambut sebelum memakai hijab sampai benar-benar kering? Untuk hal ini, lagi-lagi mengambil contoh saya yang tidak berhijab saja bisa merasakan bedanya antara rambut yang dikeringkan angin-angin dengan rambut yang dikeringkan menggunakan hair dryer. 

Tapi kalau kamu merasa kesulitan mencari shampoo yang cocok, mencoba produk dengan label khusus tentu akan membantu, karena setidaknya formulanya diracik sambil memikirkan masalah-masalah rambut bagi yang berhijab. Ini dengan asumsi bahwa label khusus tersebut bukan merupakan label kosong yang tidak ada artinya.

Baca juga: Rambut Kering dan Susah Diatur? Coba Perawatan Keratin di 5 Salon Ini!

Makin ke sini, saya mendengar bahwa BPOM makin ketat dalam melakukan supervisi atas klaim-klaim yang dikeluarkan produk kecantikan. Sehingga, saya rasa, hal ini dapat membantu kita sebagai konsumen untuk tidak terlalu berekspektasi tinggi pada suatu produk. Pada akhirnya, mau sekeren dan secanggih apapun klaim suatu produk, kuncinya memang harus dicoba dulu untuk tau efektivitasnya bagi kita. Dengan catatan, produk yang kamu coba sudah lulus uji BPOM ya sehingga keamanannya terjamin.

Bagi kamu yang berhijab, apakah kamu memakai produk-produk haircare dengan label khusus? Seperti apa pengalamannya? FD ingin dengar, dong! Coba ceritain di kolom komentar, ya.