banner-detik

fragrance

Review Parfum 'Q by Dolce & Gabbana', Cocok untuk Pencinta Aroma Segar dan Tahan Lama!

seo-img-article

 

Kali ini FD akan kasih review parfum yang bisa memberikan vibe seperti perempuan karier yang kuat, tapi tetap memiliki aura lembut dan elegan. Kamu bisa lirik ‘Q’ untuk wishlist bulan ini!

 

Parfum lansiran Dolce & Gabbana kali ini merupakan pasangan dari parfum ‘K’ yang sudah lebih dulu rilis di tahun 2019 silam. Saat pertama kali melihat parfum ini pasti kamu akan fokus pada simbol ‘Q’ yang berada di tengah-tengah packaging. Hal unik selanjutnya yang akan membuat kamu cukup salah fokus setelah simbolnya adalah desain dari tutup botolnya, tampak seperti mahkota ratu dan memiliki perpaduan warna merah dan emas.

review parfum Q by Dolce & Gabbana

Elegan bukan? Selain desainnya mewah, tutup botol ini juga magnetic, sehingga nggak akan mudah terbuka dan jatuh saat sedang dibawa bepergian. Oke, tanpa berlama-lama lagi, saya akan langsung bahas tentang pasangan dari parfum ‘K’ ini!

 

First impression

Setelah dimanjakan dengan tampilan packaging yang elegan, saatnya beralih menuju aromanya. Semprotan pertama langsung disapa oleh wangi lemon yang cukup kuat, tetapi selain itu kamu bisa mencium sedikit hint blood orange.

Baca juga: Bernilai Historis, ini Sederet Parfum Bangsawan yang Masih Dijual Hingga Kini!

Kesan pertama saya setelah menyemprotkannya adalah terasa sangat fruity dan segar. Padahal awalnya saya berekspektasi kalau wangi yang akan hadir adalah wangi musk yang lembut. Sebenarnya ekspektasi ini muncul karena saya berpikir bahwa Queen akan lekat dengan wangi yang powdery dan lembut. Tapi kalau melihat dari campaign yang ingin disampaikan oleh Dolce & Gabbana melalui ‘Q’ , adalah tentang karakter kuat dan berani dalam diri perempuan saat menjalani challenge di era modern. Wangi yang hadir pada semprotan pertama ini sangat merepresentasikan pesona perempuan yang percaya diri dan berkarakter.

 

Longevity

review parfum Dolce & Gabbana

Setelah 20 menit, kesegaran wangi lemonnya mulai pudar dan tergantikan dengan aroma cherry yang memiliki sedikit hint manis. Nah, di momen ini saya cukup suka dengan wangi yang bertransisi dengan sangat baik, dari segar menuju manis, tapi jejak freshness-nya masih bisa terasa di tengah wangi manis yang mulai dominan.

Untuk memastikan ketahanan parfum ini, saya coba test saat berada di dalam ruangan dan luar ruangan. Ketika hanya berkegiatan di dalam ruangan, saya menyemprotkan parfum ini pada pergelangan tangan, area leher, dan beberapa bagian baju. Dan ternyata parfum ini cukup tahan lama. Bisa dibilang selama kurang lebih 6 jam saya berada di dalam ruangan ber-AC dan wanginya masih kuat. Dry down parfum ini lebih menuju ke arah lembut dan lingering karena base note-nya chedarwood dan musk.

Baca juga: SAPTO DJOJOKARTIKO Hadirkan Koleksi Fall/Winter 2023 yang Memukau!

Lalu keesokan harinya, saya coba memakainya untuk berkegiatan di luar ruangan. Saat commute menggunakan kendaraan umum selama 2 jam, wangi yang awalnya segar mulai bertransisi menuju cherry. Saat lebih banyak pergerakan, aroma segar dan manisnya tidak tahan begitu lama. Lebih cepat beralih menuju dry down yang dominan musky. Beberapa kali saya coba endus untuk memastikan apakah wanginya akan sekuat saat dipakai di dalam ruangan. Ternyata wanginya jadi terasa lebih tipis dan lebih cepat terkesan musky ketika saya sedang commute.

Di beberapa bagian tubuh seperti pergelangan tangan dan area lengan baju, wangi segarnya masih cukup tercium. Tapi sesaat saya sampai di tujuan dan sudah masuk ke dalam ruangan ber-AC, wanginya semakin pudar dan perlahan hilang di 3,5 jam pemakaian.

Jadi bisa dibilang parfum ini lebih tahan lama untuk pemakaian indoor dibandingkan outdoor. Terutama saat harus commute dengan kendaraan umum yang menyebabkan bagian baju yang disemprot parfum terkena panas udara dan bersenggolan dengan banyak orang.

 

Final verdict

Menurut saya sebagai seseorang yang menyukai wangi manis, parfum ini saat pertama kali disemprotkan akan lebih terasa segar dan fruity. Tapi saya cukup suka peralihan menuju dry down-nya yang pelan tapi pasti. Semakin lama semakin lembut dan akhirnya wangi yang tercium bukan lagi lemon, melainkan musk dan cedarwood.

Walaupun disayangkan karena aroma yang paling saya suka muncul di akhir dan nggak begitu lama tercium, apalagi saat digunakan di luar ruangan. Namun di samping itu, menurut saya parfum ini worth to try karena benar-benar akan memberikan wangi dan kesan mahal sesaat setelah kamu semprotkan. Menariknya, parfum dengan dry down musky yang lembut ini juga seolah menunjukkan bahwa menjadi perempuan mandiri bukan berarti harus menghilangkan karakter lembut dan penuh kasih sayang.

Nilai plus lainnya dari membeli parfum ini adalah packaging-nya yang unik. Tutup botol yang memiliki desain vintage yang mewah ini bisa kamu jadikan hiasan di rumah saat parfumnya sudah habis. Oh ya, parfum ini tersedia dalam beberapa ukuran: mulai dari 30 ml, 50 ml, dan 100 ml. Rekomendasi saya, sebaiknya beli yang 30 ml dulu untuk test apakah parfum ini bisa jadi salah satu media untuk mengekspresikan siapa kamu.

Semoga review ini membantu untuk kamu perfume hunting!

 

Images: Dok. Dolce & Gabbana, Dok. Female Daily

Slow Down

Please wait a moment to post another comment