health wellness
13 Jun 2023
Kenali Penyakit Neuropati Perifer dan Pentingnya Vitamin B Neurotropik Bagi Saraf!
1 dari 10 orang dan 1 dari 2 penderita diabetes mengidap Neuropati Perifer, sementara 80% pasien tetap tidak terdiagnosis.
Sebagai bagian dari Neuropathy Awareness Week 2023, P&G Health, mengumpulkan pakar kesehatan ternama secara global bersama 6000 tenaga kesehatan profesional dari seluruh Asia, India, Timur Tengah, dan Afrika dalam acara ‘Demystifying Neuropathy Forum‘. Acara yang diadakan di Mumbai dan disiarkan ke 8 negara ini membawakan diskusi mengenai panduan klinis terbaru dan temuan penelitian mengenai skrining dan masalah kesehatan masyarakat yang semakin meningkat terkait Neuropati Perifer.
Apa itu Neuropati Perifer?
Neuropati Perifer (NP) adalah kondisi klinis kronis di mana sistem saraf perifer mengalami kerusakan. Gejala neuropati perifer meliputi mati rasa, kesemutan, sensasi seperti ditusuk-tusuk, dan rasa terbakar pada tangan dan kaki. Penderita neuropati perifer melaporkan bagaimana dampak terhadap kualitas hidup mereka, termasuk terjadinya penurunan kemampuan fisik dan juga gangguan tidur. Selain diabetes mellitus, obesitas, dan penyalahgunaan alkohol, kekurangan vitamin B merupakan faktor risiko tinggi lainnya yang menyebabkan kerusakan pada saraf perifer.
Baca juga: Bingung Memilih Olahraga yang Aman untuk Usia 40-an? Ini Sederet Pilihannya!
“1 dari 10 orang dan 1 dari 2 penderita diabetes menderita Neuropati Perifer. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa diagnosis dini dapat menghasilkan hasil pengobatan yang maksimal, dan kerusakan saraf dapat diperbaiki jika kerusakan saraf belum terlalu parah. Sebagai pionir dalam kesehatan saraf, P&G Health telah berkomitmen untuk meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup konsumen sejak tahun 1962. Sebagai bagian dari Inisiatif Neuropathy Awareness Week 2023, ‘Demystifying Neuropathy Forum’ kami melibatkan panel ahli multidisiplin dari seluruh dunia dan wilayah ini untuk berbagi rekomendasi klinis mereka mengenai penilaian dan etiologi Neuropati Perifer, serta pendekatan pengobatan holistik termasuk peran vitamin B dalam mendukung fungsi saraf yang sehat,” ujar Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior P&G Health, Asia, India, Timur Tengah & Afrika, mengutip dari siaran pers.
80% pasien tidak didiagnosis
Prof. Rainer Freynhagen, Kepala Departemen Anestesiologi, Perawatan Intensif, dan Pengobatan Nyeri di Rumah Sakit Benedictus Tutzing & Feldafing Jerman mengatakan, “Sekitar 10% dari masyarakat di seluruh dunia telah terkena nyeri neuropatik dan 50% dari pasien ini tidak mendapatkan pengobatan dengan cukup baik. Mengidentifikasi pasien dengan Neuropati Perifer bukanlah hal yang sulit, namun studi-studi yang saat ini dipublikasikan di berbagai negara menunjukkan bahwa hingga 80% pasien tetap tidak didiagnosis dan tidak diobati,”
“Banyak orang mungkin melaporkan rasa nyeri mereka hanya setelah rasa nyeri tersebut menjadi tidak tertahankan, namun bagi saya yang lebih penting adalah fakta bahwa dari keseluruhan jumlah dokter, kurang dari sepertiganya saja yang memiliki keyakinan untuk mengetahui gejala dan tanda-tanda Neuropati Perifer secara tepat. Bagi saya, sangat mengkhawatirkan bahwa bagi banyak dokter, nyeri neuropatik seringkali memiliki dianggap tidak terlalu penting dibandingkan dengan gejala lain yang dialami oleh pasien, meskipun itu adalah salah satu masalah yang paling memberatkan dan memiliki dampak yang luar biasa pada kualitas hidup pasien kita.”
Nyeri neuropatik dapat memengaruhi kualitas hidup yang buruk
“Diagnosis Neuropati Perifer merupakan kebutuhan yang belum terpenuhi. Jika PN tidak didiagnosis dan diobati pada tahap awal, biasanya akan berkembang menjadi nyeri neuropatik yang dapat menyebabkan beberapa komorbiditas yang signifikan sehingga mempengaruhi kualitas hidup, kehidupan sosial, dan kehidupan kerja dari pasien tersebut. Hal ini termasuk depresi, gangguan tidur, kecemasan yang juga membutuhkan pengobatan dan menambah beban ekonomi pada pasien. PN diabetik menyebabkan nyeri secara signifikan dan menjadi masalah serius dalam status pekerjaan dan produktivitas kerja pasien. Dari pasien yang telah bekerja, 59% telah melaporkan menjadi kurang produktif dalam pekerjaan,” papar Dr. Satish V Khadilkar, Neurologis terkemuka, Profesor dan Kepala Departemen Neurologi di Bombay Hospital Institute of Medical Sciences di Mumbai, India.
Pentingnya Vitamin B neurotropik untuk regenerasi saraf
Dr. Inna Eiberger, Direktur Medis Global, P&G Health Nerve Care Franchise, menyatakan, “Vitamin B neurotropik sangat penting untuk kesehatan saraf dan mendukung regenerasi saraf. Vitamin B1 menyediakan energi bagi saraf, vitamin B6 membantu transmisi sinyal dalam saraf, sedangkan vitamin B12 mendukung regenerasi saraf. Studi in vitro yang dimulai oleh P&G Health menunjukkan bahwa ketika Vitamin B1, B6, dan B12 ditambahkan ke kultur saraf dengan sel saraf sehat, terjadi peningkatan panjang total neurit sebesar 124% dan peningkatan luas total sel utama sebesar 55%. Jaringan saraf dari sel-sel yang diberi nutrisi dengan B1, B6, dan B12 juga mengalami peningkatan dua kali lipat. Percobaan in vitro lebih lanjut telah membuktikan bahwa Vitamin B1, B6, dan B12 mendukung pemulihan sel saraf setelah kerusakan sel saraf.”
Baca juga: Sering dengar Mitos tentang Uban? Ungkap Fakta Sebenarnya di Sini!
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar Neuropati Perifer. Bagi yang memiliki gejala di atas, kamu bisa langsung konsultasi ke dokter terkait.
Image : dok. P&G Health, freepik.com, iStock (Marina Demeshko).