health wellness
20 Feb 2023
Ini Kata Ahli Tentang Pengaruh Garam untuk Kesehatan dan Kecantikan!
Baru-baru ini sempat viral seorang selebriti yang tampil awet muda lantaran membatasi konsumsi garam dan MSG. Namun bagaimana sebenarnya pengaruh garam untuk kesehatan tubuh dan kulit? Apakah benar less-salt diet baik untuk kita?
Cuplikan video Tyo Nugros yang sedang menyantap nasi goreng tanpa garam, sukses mengundang perhatian netizen beberapa waktu lalu. Dikaitkan pada penampilannya yang tidak banyak berubah sejak belasan tahun lalu, langsung banyak yang berspekulasi bahwa diet tanpa garam merupakan rahasianya untuk tampil awet muda. Namun pada kenyataannya, ex-drummer Dewa 19 ini masih mengonsumsi garam kok. Jadi kamu perlu tahu juga nih, bahwa pengaruh garam untuk kesehatan itu baik, asalkan jumlah asupannya terkendali.
Baca juga: Tetap Konsumsi Garam, Ini Rahasia Tyo Nugros Awet Muda di Usia 52!
Untuk menakhiri kesimpangsiuran seputar konsumsi garam yang sedang cukup marak ini, akhirnya saya bertanya langsung kepada ahlinya, dr. Evania Astella Setiawan, M.Gizi, Sp.GK yang merupakan ahli gizi di Emerald Health & Beauty Care Menteng, Jakarta. Sebenarnya, apa sih pengaruh garam untuk kesehatan dan aging? Nutrisi apa yang diperlukan untuk mencegah penuaan dini?
“Garam atau sodium klorida, terdiri atas 40% sodium dan 60% klorida. Sodium merupakan elektrolit yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Fungsinya adalah untuk meregulasi keseimbangan cairan tubuh, menjaga kerja sistem saraf, otot, dan enzim. Selain itu sodium juga menunjang kerja otot jantung dan penyerapan glukosa,” ujar dr. Evania.
Berapa banyak jumlah garam yang ideal dikonsumsi setiap hari?
Sebelum masuk ke pembahasan soal garam dan kecantikan, dr. Evania menjelaskan terlebih dulu tentang rekomendasi asupan garam harian. “Untuk orang dewasa sehat, dalam satu hari disarankan untuk mengonsumsi garam sebanyak satu sendok makan, atau setara dengan 2300 mg sodium. Sedangkan untuk pasien dengan hipertensi, dianjurkan untuk membatasi asupan sodium sebanyak 1500 mg per hari. Jumlah-jumlah ini sudah termasuk sodium yang terkandung dalam makanan atau snacks seperti makanan kaleng, daging olahan, hingga asinan yang semuanya cenderung tinggi sodium,” tuturnya.
Risiko kekurangan dan kelebihan asupan garam
Dokter juga memberi gambaran tentang reaksi tubuh jika kita kekurangan atau kelebihan garam, “Kekurangan garam akan menimbulkan gangguan pada sistem saraf dan otot, seperti lemas, kram otot, bahkan penurunan kesadaran hingga kejang. Sedangkan kelebihan garam bisa mengganggu keseimbangan cairan tubuh serta meningkatkan tekanan darah.”
Pengaruh konsumsi garam untuk kesehatan kulit
Nah, dampak konsumsi garam terhadap kondisi kulit ini sebenarnya tidak langsung. Seperti yang sudah dijelaskan, terlalu banyak mengonsumsi garam bisa mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Hal ini dapat berujung pada dehidrasi. “Kondisi tubuh yang dehidrasi inilah yang berpengaruh pada kelembapan kulit. Bila terjadi terus menerus, akan membuat kulit terasa gatal, bersisik, dan terjadi penuaan dini,” jelas dr. Evania.
Lalu, apakah less-salt diet baik untuk kita?
Saat ini banyak program diet rendah garam yang menawarkan solusi untuk menurunkan berat badan. Kalau itu merupakan goal-mu, mungkin tidak ada salahnya sesekali mencoba. Namun sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dulu ya, karena setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Menurut dr. Evania, “Diet yang baik untuk kesehatan adalah diet yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh. Kebutuhan garam masing-masing orang berbeda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi medis. Diet rendah garam direkomendasikan terutama untuk penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.”
Pola makan seperti apa yang bisa membantu mencegah tanda penuaan muncul lebih dini?
Baca juga: Bikin Kulit Tampak Awet Muda, Ini Pentingnya Pakai Sunscreen Sejak Dini!
“Proses penuaan adalah proses alami yang pasti akan dialami oleh setiap orang. Namun, diet gizi seimbang dengan memastikan kecukupan makronutrien dan mikronutrien, serta pemilihan jenis makanan yang bervariasi dan kaya antioksidan dapat membantu mencegah penuaan dini,” tambah dokter.
Tips untuk menjaga keseimbangan kadar garam dalam tubuh
Tidak perlu bingung dan terlalu memusingkan tentang konsumsi garam setiap hari. Keep in mind saja untuk menjaga gizi seimbang, dengan tidak terlalu banyak mengonsumsi sesuatu, dan juga tidak mengeliminasi suatu kelompok makanan jika tidak perlu. Kamu bisa membiasakan beberapa hal ini untuk mengontrol kadar garam dalam tubuh.
Rutin mengonsumsi sayur, buah, dan whole foods
Sayur-sayuran, buah-buahan, serta bahan makanan hewani dan nabati sudah mengandung sodium secara alami. Kebanyakan bahan makanan alami ini mengandung sodium dalam kadar yang rendah, sehingga aman untuk dikonsumsi beberapa kali dalam sehari.
Hindari mengonsumsi makanan olahan, kemasan, dan cepat saji secara berlebihan
Ini merupakan kelompok makanan yang tinggi garam. Tanpa disadari, jika mengonsumsi salah satu makanan ini, asupan garam kamu dalam sehari sudah cukup tinggi. Jika sudah mengonsumsi makanan tinggi garam ini, usahakan pilih makanan yang rendah garam untuk jadwal makan berikutnya.
Untuk sobat micin, perhatikan juga asupan MSG-mu ya! dr. Evania menyampaikan, “Monosodium glutamat atau MSG adalah salah satu bahan tambahan pangan penguat rasa yang aman dan diizinkan untuk dikonsumsi. Namun, sama seperti kelebihan garam, kelebihan asupan MSG akan mengganggu keseimbangan cairan sehingga tubuh berada dalam kondisi dehidrasi. Konsumsi MSG lebih dari 3 g per hari dapat menimbulkan keluhan sakit kepala dan peningkatan tekanan darah.”
Cukupi kebutuhan air
Ini adalah tips yang nggak bosan-bosan untuk disampaikan. Pastikan untuk minum minimal 2 liter atau 8 gelas air dalam sehari. “Kelebihan garam akan dibuang melalui ginjal. Air minum membantu untuk mengatasi ketidakseimbangan cairan karena garam berlebih,” tutur dr. Evania.
Nah, itu dia tadi penjelasan tentang pengaruh garam untuk kesehatan dan kecantikan langsung dari ahlinya. Semoga membantu, jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tulis di kolom comment ya!
Images: Dok. Freepik, Dok. Pexels, Dok. dr. Evania Astella Setiawan