banner-detik

lifestyle

Super Mengejutkan! Ini Dia Sisi Gelap Industri K-Pop yang Bikin Geleng-geleng Kepala!

seo-img-article

Di balik senyuman manis seorang idola, ternyata jauh di lubuk hatinya ada luka yang tak bisa diobati. Ini dia sisi gelap industri K-Pop yang perlu kamu tahu!

Menjadi K-Pop Idol rasanya sudah jadi golden ticket ataupun gelar populer idaman semua orang yang ingin dapat spotlight di kehidupannya. Namun, sayangnya nggak semua kebahagiaan yang tertangkap di layar akan terlihat selamanya bahagia. Ketika kamera dimatikan, raut wajah masing-masing personil akan berubah menjadi mulut kaku yang sulit tersenyum. Rasa ingin mengakhiri hari dengan cepat adalah ritual yang diinginkan sehari-hari, bagi mereka yang merasa berada di tempat yang nggak seharusnya. Itu terjadi karena setiap perusahaan agensi memiliki kebijakan yang berbeda, begitu juga dengan ketahanan diri para personil yang sulit ditebak. Bagi kamu yang hanya melihat K-Pop dari sisi terangnya saja, berikut adalah sisi gelap industri K-Pop yang akan membuatmu geleng kepala!

Baca juga: 3 Resep Mudah Menu Diet ala Sooyoung SNSD yang Layak Kamu Coba!

Melalui masa training yang sulit

sisi gelap industri K-Pop

Hanya orang-orang bertekad kuat dan memiliki niat penuh yang mampu bertahan pada masa trainee. Setiap orang juga memiliki masa training yang berbeda-beda, bahkan ada yang mencapai 11 tahun untuk debut. Hal ini jelas wasting time dan lebih seperti workshop tanpa output yang jelas, karena training lama nggak menjamin berhasil debut di panggung dan menjadi bintang terkenal. 

Masa trainee jelas paling berat dari seluruh proses yang ada. Kamu harus menjalani latihan vokal dan menari selama berjam-jam, sampai kamu bisa melakukannya tanpa badan kaku ataupun merasa kurang. Hal ini tercermin dalam drama berjudul ‘Imitation’, yang kurang lebih banyak menceritakan sisi gelap seorang idol. Bahkan karakter dalam drama ‘Imitation’ mengatakan kalau kesempatan jadi trainee itu kurang dari 0,01%. oleh karena itu jadi idol sukses bisa dibilang sama dengan menang lotre. 

Nggak dibayar

sisi gelap industri K-Pop yang nggak dibayar agency

Layaknya pekerja sosial yang hanya dibalas thank you, ternyata ada beberapa grup yang memulai masa trainee hingga debut tanpa dibayar. Hal ini dirasakan bukan hanya dalam kehidupan nyata warga biasa, bahkan K-Pop Idol pun pernah melalui masa sulit ini. Pengalaman ini menimpa Sunghyun, mantan member IN2IT yang nggak dibayar. “Sejak menandatangani kontrak sebelum IN2IT dimulai, aku belum pernah dibayar sekali pun, bahkan pembayaran kontrak. Selain 50.000 won yang mereka berikan setiap bulan selama setahun terakhir untuk membayar tagihan teleponku, aku nggak pernah dibayar selama 2 tahun terakhir,” ujarnya. 

Selain itu, ada beberapa grup yang nggak dibayar secara layak seperti SECRET, B.A.P, STELLAR, The Rose, hingga Yeonwoo mantan member MOMOLAND, yang nggak pernah menerima gaji selama 3 tahun sebagai member

Baca juga: Fakta Menarik SM Universe, Sekolah Calon Talent K-Pop Buatan SM Entertainment!

Dituntut menjadi sempurna

sisi gelap industri K-Pop yang dituntut sempurna

Siapa bilang idola yang kamu cintai itu adalah dirinya sendiri? Jelas, itu adalah ciptaan agensi. Kita hanya melihat sosok tokoh publik figur yang diciptakan agensi dengan image sesuai namanya. Bahkan nama pun juga dibuat baru oleh agensi. Apa yang kamu lihat di layar, benar-benar tidak bisa ditebak seperti apa aslinya. Demi menciptakan sosok yang dapat menginspirasi dan memberi dampak positif, seorang idola kini dituntut untuk tampil sempurna. Meski pada umumnya, manusia sering kali punya salah, tetapi seorang idola harus tampil sempurna supaya tetap jadi kesayangan banyak orang dan menghadirkan cuan lebih bagi perusahaan.

Mudahnya agensi besar menjatuhkan rookie 

Sikut-sikutan jatah tayang ternyata bukan cuma ada di drama saja, melainkan di dunia nyata pun bisa saja terjadi. Apapun yang dilakukan agensi besar, agensi kecil harus bekerja lebih keras, bahkan artisnya sendiri ikut terjun langsung mempromosikan lagunya ke stasiun televisi. Namun, takdir terkadang berkata lain. Ketika sebuah grup rookie yang baru debut mau in-frame di televisi, ada saja grup dari agensi besar mengambil alih jam tayang rookie. Hal tersebut ternyata sudah jadi hal yang biasa dan jadi bahan perbincangan. Ketika sebuah grup yang seharusnya tampil secara penuh, tetapi justru hanya setengah saja. Bahkan nggak cuma itu, ada perlakuan lain yang bikin nyesek yang banyak terungkap di drama ‘Imitation’. 

Kekerasan pada talent 

Baru-baru ini, terjadi kekerasan pada talent boy group OMEGA X. Pasalnya, setelah merampungkan konser untuk tur dunia OMEGA X WORLD TOUR CONNECT: Don’t Give Up di Los Angeles pada 22 Oktober lalu, SBS merilis video dugaan kekerasan yang dilakukan CEO perusahaan kepada member OMEGA X. Dalam video amatir tersebut terdengar bentakan perempuan yang mengatakan, “Kamu capek? Kim Jaehan, kalau sakit terus lebih baik nggak usah jadi idol, BERDIRI!” bentakan CEO jelas membuat Jaehan yang memiliki gangguan kepanikan semakin tak kuat menghadapinya. 

Dengan suara yang semakin meninggi, CEO melanjutkan “Apa yang telah kau perbuat untukku? Ketika aku mengalami masa sulit, apakah kamu menjagaku?”, jawaban member yang tak terdengar kemudian dibalas dengan bentakan yang semakin menantang. “Kamu pikir kamu siapa?” ucap CEO. Para member yang mulai mengasihani Jaehan, justru membuat CEO mengira Jaehan akting. 

“Aku sudah pingsan sebelumnya!” teriak CEO. “Apakah kalian peduli saat aku berulang kali mau pingsan? Berdiri kamu Kim Jaehan!” lanjutnya. Ia terus menjadikan Jaehan sasaran empuk ketika emosi sedang meluap. Hal ini jelas jadi kontroversi di mata publik, hingga non-fans. Video kekerasa tersebut sangat memperlihatkan sikap buruk seorang CEO pada talent yang seharusnya tidak diperlakukan demikian. Apalagi, mereka semua baru saja selesai manggung. 

Baca juga: Punya Cerita yang Unik, Ini 3 Alasan Kamu Harus Nonton Drakor ‘Love in Contract’!

Drama pelik ini nggak sampai di situ saja, OMEGA X pada akhirnya pulang ke Korea Selatan dari Amerika menggunakan uang pribadi karena penerbangan yang seharusnya diberangkatkan bersama seluruh staff diputuskan secara sepihak. Jelas, hal ini bukan profesional yang patut ditiru. 

Setidaknya di kehidupan mendatang, setiap CEO baik agensi besar maupun kecil, dapat memanusiakan manusia. Begitupun dengan seorang idola yang nggak terlalu memaksakan target yang harus dicapai, karena kesenangan penggemar adalah melihat idolanya bahagia, bukan sengsara karena tuntutan. 

Itulah beberapa sisi gelap industri K-Pop, dengan kejadian yang masih hangat belakangan ini. Semoga nggak terjadi lagi di generasi selanjutnya ya! 

 

Image : dok. IQIYI, IN2IT, OMEGA X

Slow Down

Please wait a moment to post another comment