eco friendly
16 Sep 2022
Selain Green Beauty, Pernah Dengar Blue Beauty?
Seiring berkembangnya kepedulian industri kecantikan terhadap issue sustainability, semakin banyak juga movement yang mendukung hal tersebut. Blue Beauty adalah salah satunya, penasaran?
Project Blue Beauty adalah gerakan yang mengajak kita sebagai pengguna dan komunitas untuk mendukung brands yang menggunakan bahan-bahan sustainable pada produknya dan ikut serta menjaga kelangsungan lingkungan secara keseluruhan termasuk konservasi bawah laut.
Project ini pertama kali dicetuskan tahun lalu oleh Jeannie Jarnot yaitu seorang healthy beauty expert dan founder dari Beauty Heroes sebuah perusahaan e-commerce. Dalam proyek ini banyak beauty brand yang sudah bergabung dan terus mendapat dukungan dari kalangan media dan industri kecantikan.
Bedanya dengan Green Beauty?
Green beauty – natural beauty – clean beauty, adalah istilah yang lagi trending di dunia kecantikan dengan makna yang agak bias karena cenderung #greenwashing. Green beauty disini memiliki arti penggunaan bahan-bahan yang berasal dari alam baik tumbuhan maupun dari laut yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Contoh ekstrak tanaman, shea butter, dan sea salt.
Tapi, apakah semua yang aman untuk manusia juga aman bagi lingkungan atau eco-friendly? Di sinilah letak penekanan blue beauty, ingin menciptakan awareness yang menyeluruh nggak hanya yang berpengaruh langsung kepada diri kita sendiri tapi juga lingkungan untuk jangka panjang.
Ini bukan berarti green beauty jadi terkesan buruk ya, tapi paduan antara green beauty dan blue beauty bisa jadi powerful statement untuk dunia kecantikan yang lebih bertanggungjawab dan down to earth.
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
Nah, pertanyaannya seperti apa aplikasi blue beauty dalam kehidupan sehari-hari? Bisa dimulai dengan menggunakan produk kecantikan yang aman bagi lingkungan. Contoh:
- Menghindari bahan oxybenzone dan octinoxate yang terkandung dalam beberapa sunscreen karena dapat merusak ekosistem terumbu karang
- Menghindari penggunaan sabun, sikat gigi, dan pencuci muka yang mengandung microbeads, atau plastik dalam partikel sangat kecil karena alasan yang sama dengan poin di atas. Fact: terumbu karang nggak bisa memilih makanannya, dan microbeads biasanya terbawa air sampai ke laut.
- Menghindari synthetic polymers pada personal care karena berdampak bagi ekosistem laut.
- Menggunakan produk zero-waste seperti sabun batangan, atau shampoo bar.
- Sebisa mungkin membawa tas belanja sendiri jadi nggak usah pakai plastik saat berbelanja make up.
- Mendaur ulang kemasan make up dan skincare kamu yang sudah habis ke tempat daur ulang lokal untuk dimanfaatkan jadi perabot rumah dan kantor.
- Untuk para brand, bisa menerapkan responsible packaging yang mudah didaur ulang dan eco-printing menggunakan tinta kedelai atau soy ink.
- Go cruelty-free.
Blue beauty secara nggak langsung mengajak kita untuk lebih aware sama apa yang kita gunakan, sampahnya nanti kemana, apakah berkelanjutan atau sekali pakai saja.
Singkatnya, Blue Beauty = Eco Friendly Beauty.
Nah, ini dia saatnya bagi kita beauty enthusiast untuk menujukkan kepedulian kita dengan memberikan kontribusi balik kepada lingkungan. Memang nggak mudah, tapi bukan berarti nggak bisa dilakukan. Satu langkah kecil sekarang, lama kelamaan akan membawa dampak besar. Yuk, mulai?: