banner-detik

beautiful people

Simak 5 Hal yang Bisa dilakukan untuk Mendobrak Stigma Tentang Perempuan di Era Digital!

seo-img-article

Happy Internatinal Women’s Day! Sekarang saatnya kamu mendobrak semua stigma yang ada #BreakTheBias

Kamu pasti sudah nggak asing sama stigma-stigma tentang perempuan? Kadang perempuan dianggap ini lah, itu lah, nggak bisa melakukan hal A, hal B, sampai Z. Padahal sebenarnya perempuan itu bisa melakukan banyak hal, lho. Salah satu hal yang mungkin sudah pernah kamu dengar yaitu perkembangan teknologi hanya dibangun oleh laki-laki saja.

Padahal, apa pun gendernya, baik laki-laki maupun perempuan bisa mengerjakan hal tersebut sesuai skill yang dimiliki. Nggak cuma itu saja, laki-laki dan perempuan setara dan sama-sama layak mendapatkan apresiasi atas kemampuan yang dimiliki. 

Menurut saya, cukup usang kalau membawa gender sebagai tolak ukur. Masih banyak hal baik yang bisa dijadikan tolak ukur, apalagi di industri teknologi dan digital. Salah satu figur penting di Zilingo sekaligus perempuan yang berada di industri teknologi, yaitu Melina Marpaung juga mengatakan kalau sebenarnya perempuan bisa membawa perspektif baru untuk menambah nilai dan kompetensi supaya sejajar dengan laki-laki. Jadi nggak perlu ada yang namanya ‘kesenjangan’ karena gender. Nah, ini dia beberapa tips dari Melina sebagai seorang pemimpin perempuan untuk #BreakTheBias perempuan di era digital!

Baca juga: Feminitas, Stereotip, dan Kebiasaan Mempertahankan Ketimpangan Gender

Mengedukasi secara tepat

Yes, sebelum kamu melangkah untuk menepis semua bias tentang perempuan, mempelajari lebih dalam tentang kesetaraan gender juga penting. Kamu bisa mengetahui banyak hal mulai dari tindakan diskriminasi yang terjadi di dunia nyata, bagaimana cara mencegahnya, bahkan mengenai beberapa issue tentang diskriminasi di lingkungan kerja.

Mengevaluasi proses rekrutmen

Hal ini juga bisa dijadikan langkah-langkah untuk mewujudkan kesetaraan gender dan mengurangi diskriminasi antara perempuan dan laki-laki. Dimulai dari memilih strategi perekrutan yang terbaik supaya keragaman gender pada lingkungan kerja pun bisa terwujud.

Mengambil keputusan yang adil

Nggak dipungkiri bahwa pengambilan keputusan sering kali terkesan subjektif. Makanya, penting banget lho membuat keputusan yang adil dan bersifat objektif. Misalnya, saat melakukan promosi jabatan, menunjuk leader dalam proyek, dan lainnya.

Baca juga: Representasi Kulit Berjerawat di Dalam Film, Apakah Realistis?

Memeriksa struktur kompensasi

Yup, hal ini perlu dilakukan supaya perusahaan bisa mengetahui apakah struktur kompensasi yang dilakukan sudah adil atau belum. Apakah pertimbangannya sudah tepat, berdasarkan pengalaman dan performa kerja dari masing-masing individu, tanpa melihat gendernya.

Mendukung work-life balance

Work-life balance ternyata juga perlahan bisa memecah stigma yang ada. Contohnya saja tuntutan menjadi seorang ibu bagi perempuan yang harus bekerja sekaligus mengurus rumah, maupun anak. Sehingga, fleksibilitas dalam bekerja juga dibutuhkan.

 

 

Nah, ternyata, dimulai dari hal-hal kecil pun bisa ya untuk menghancurkan bias yang ada? Kalau menurut kamu, hal apa sih yang paling penting dilakukan biar tercipta kesetaraan gender? Share di kolom comment ya!

 

Image: Freepik, Zilingo

Slow Down

Please wait a moment to post another comment